Home » Mapel » Fisika » Pengertian Resonansi Bunyi, Sifat dan Penyebab Terjadinya

Pengertian Resonansi Bunyi, Sifat dan Penyebab Terjadinya

Hai Quipperian, pernahkah kamu memetik senar pada gitar? Saat salah satu senar kamu petik, pasti udara di dalam kolom gitar akan bergetar, kan? Mengapa terjadi demikian? Hal itu dikarenakan frekuensi bunyi senar yang kamu petik sama dengan frekuensi alami udara yang ada di dalam kolom gitar. Di dalam Fisika, kondisi semacam ini disebut sebagai resonansi bunyi. Lalu, apa yang dimaksud dengan resonansi bunyi? Yuk, simak ulasan selengkapnya!

Pengertian Resonansi Bunyi

Resonansi bunyi adalah ikut bergetarnya suatu benda akibat bergetarnya benda lain yang memiliki frekuensi sama. Frekuensi yang dimaksud adalah frekuensi alami benda, ya. Dengan bergetarnya semua benda yang frekuensinya sama, maka resonansi ini bisa memperkuat bunyi asli benda, lho.

Namun, bagaimana jika dua benda berbeda frekuensi? Jika frekuensinya tidak sama, resonansi bunyi tidak akan terjadi. Misalnya, kamu meletakkan piring di samping gitar. Lalu, kamu memetik senar gitar tersebut. Apakah piring di samping gitar akan ikut bergetar? Jika tidak, artinya frekuensi bunyi piring tidak sama dengan frekuensi bunyi senar pada gitar.

Sifat Resonansi Bunyi

Adapun sifat resonansi bunyi adalah sebagai berikut.

  1. Mampu menggetarkan benda-benda lain yang frekuensinya sama.
  2. Mampu mengamplifikasi frekuensi bunyi sehingga terdengar lebih nyaring.
  3. Bisa merambat melalui zat padat maupun udara.

Apa Syarat Terjadinya Resonansi Bunyi?

Resonansi bunyi terjadi apabila memenuhi syarat-syarat berikut.

  1. Harus ada sumber bunyi atau benda lain yang menghasilkan getaran.
  2. Ada medium perambatan gelombang bunyi, baik medium benda padat maupun udara.
  3. Harus ada benda lain selain sumber bunyi atau sumber getaran.
  4. Frekuensi sumber bunyi atau sumber getaran harus sama dengan frekuensi alami benda selain sumber bunyi tersebut.

Apa Contoh Resonansi Bunyi

Contoh resonansi bunyi bisa kamu lihat pada tabung resonator, yaitu tabung berbentuk pipa yang bisa diisi air di dalamnya. Pengisian air tersebut bisa diatur, sesuai dengan ketinggian kolom udara yang diinginkan. Perhatikan ilustrasi berikut.

Dengan λ = panjang gelombang bunyi.

Jika sumber bunyi dirambatkan dari mulut tabung, akan terdengar bunyi dengung saat panjang kolom udaranya 1/4 λ, 3/4 λ, dan 5/4 λ. Artinya, bunyi dengung itu akan dihasilkan pada panjang kolom udara tertentu (tidak sembarang kolom), dengan mengikuti persamaan di atas. Lalu, apa sebenarnya bunyi dengung yang dimaksud? Bunyi dengung tersebut merupakan hasil resonansi antara sumber bunyi asli dan udara di dalam tabung.

Rumus Resonansi Bunyi

Rumus resonansi bunyi di dalam kolom udara (tabung resonator) seperti gambar di atas dinyatakan sebagai berikut.

Oleh karena =vf, maka:

Dengan:

L = panjang kolom udara (m);

n = 1, 2, 3, …, dst;

λ = panjang gelombang bunyi (m);

v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s); dan

f = frekuensi gelombang bunyi (Hz).

Aplikasi Resonansi Bunyi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Banyak peristiwa di sekitarmu yang menerapkan terjadinya resonansi bunyi, di antaranya adalah:

  1. Telinga bisa mendengar bunyi karena bergetarnya selaput tipis gendang telinga. Nah, gendang telinga itu bisa bergetar karena ada sumber bunyi atau sumber getaran yang ada di luar telinga. Artinya, frekuensi alami gendang telinga sama dengan frekuensi sumber bunyi. Apakah kamu ingat, berapa rentang frekuensi sumber bunyi yang mampu didengar manusia? Dari rentang frekuensi itu, apa yang bisa kamu simpulkan? Buat PR, ya.
  2. Siapa yang hobi bermain gendang? Gendang terdiri dari dua selaput tipis yang direkatkan pada suatu kerangka yang bentuknya menyerupai biji timun dengan kolom udara di bagian tengahnya. Saat ditabuh, akan muncul suara atau bunyi, kan? Bunyi dihasilkan oleh bergetarnya udara di dalam kolom gendang akibat resonansi.
  3. Saat tetanggamu mengadakan hajatan dengan memasang sound system yang cukup nyaring, biasanya kaca rumah akan ikut bergetar. Hal itu karena frekuensi yang dihasilkan sound system sama dengan frekuensi getar alami kaca.

Contoh Soal Resonansi Bunyi

Untuk mengasah pemahamanmu, yuk simak beberapa contoh soal berikut.

Contoh Soal 1

Suatu sumber bunyi yang panjang gelombangnya 25 cm dirambatkan melalui mulut tabung kolom udara. Saat terjadi resonansi pertama, berapakah panjang kolom udaranya?

Pembahasan:

Diketahui:

λ = 25 cm = 0,25 m

n = 1

Ditanya: L1 =…?

Jawab:

Untuk mencari panjang kolom udara saat resonansi pertama terjadi, gunakan persamaan berikut.

Jadi, panjang kolom udara saat terjadi resonansi pertama adalah 6,25 cm.

Contoh Soal 2

Sebuah garpu tala digetarkan di mulut tabung resonator dengan frekuensi resonansi pertama 680 Hz. Tabung tersebut berisi air setinggi 17,5 cm. Jika cepat rambat gelombang bunyi di udara 340 m/s, berapakah ketinggian tabung?

Pembahasan:

Diketahui:

Ditanya: htabung =…?

Jawab:

Mula-mula, tentukan dahulu panjang kolom udara saat terjadi resonansi pertama.

Tinggi tabung merupakan hasil penjumlahan antara panjang kolom udara dan ketinggian air. Dengan demikian,

Jadi, ketinggian tabungnya adalah 30 cm.

Contoh Soal 3

Anisa melakukan percobaan menggunakan tabung resonator (tabung kolom udara). Resonansi pertama terjadi pada saat panjang kolom udaranya 10 cm. Sedangkan resonansi kedua terjadi pada saat panjang kolom udaranya 15 cm. Berapakah perbandingan frekuensi resonansi pertama dan keduanya?

Pembahasan:

Diketahui:

Ditanya: f1 : f2 =…?

Jawab:

Dari soal tersebut, cepat rambat gelombang bunyi di udara dianggap sama, yaitu v. Hal itu karena kedua percobaan dilakukan pada tabung resonator yang sama. Untuk menentukan perbandingannya, gunakan persamaan berikut.

Jadi, perbandingan frekuensi resonansi pertama dan keduanya adalah 1 : 2.

Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bermanfaat, ya. Untuk mendapatkan materi lengkapnya, yuk buruan gabung Quipper Video. Bersama Quipper Video, belajar jadi lebih mudah dan menyenangkan. Salam Quipper!

Lainya untuk Anda