Rumus Tegangan Listrik Menurut Hukum Ohm & Konsep Usaha

Hai Quipperian, pernahkah kamu memperhatikan baterai hpmu? Jika diperhatikan, akan muncul keterangan “charge voltage = 4,35 V”. Kira-kira, apa ya arti keterangan tersebut? Yaa benar sekali. Keterangan itu menunjukkan bahwa dibutuhkan tegangan listrik pengecasan sebesar 4,35 Volt dan tidak boleh lebih dari itu. Apa itu tegangan listrik?

Nah, di artikel ini Quipper Blog akan membahas pengertian, contoh, hingga rumus tegangan listrik. Daripada penasaran, yuk simak selengkapnya!

Pengertian Tegangan Listrik

Tegangan listrik adalah beda potensial antara dua kutub penghantar yang mampu menggerakkan muatan listrik. Seperti kamu tahu bahwa muatan listrik seperti elektron akan bergerak jika ada beda potensial atau tegangan.

Elektron bergerak dari kutub negatif ke kutub positif. Gerakan elektron itu akan menghasilkan arus listrik yang arah geraknya berlawanan, yaitu dari kutub positif ke kutub negatif.

Analogi tegangan listrik ini sama seperti perbedaan ketinggian, di mana air akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.

Sumber Tegangan Listrik

Berdasarkan pola arus listrik yang dihasilkan, sumber tegangan listrik dibagi menjadi dua, yaitu sumber tegangan DC (arus searah) dan sumber tegangan AC (arus bola-balik). Berikut ini perbedaan kedua sumber tegangan.

Sumber Tegangan DC

Sumber tegangan DC adalah sumber tegangan yang menghasilkan arus searah. Arus searah adalah arus yang memiliki arah aliran dan nilai tiap satuan waktu yang tetap. Contohnya sumber tegangan DC adalah baterai dan aki.

Sementara itu, perangkat elektronik yang biasa memanfaatkan sumber tegangan DC adalah handphone, kalkulator, remote TV, dan sebagainya.

Besarnya sumber tegangan DC yang biasa digunakan berada di kisaran 1,5 V sampai 24 volt. Saat menggunakan tegangan ini, biasanya kamu akan menemukan tanda polaritas seperti kutub negatif (-) dan kutub positif (+).

Sumber Tegangan AC

Sumber tegangan AC adalah sumber tegangan yang menghasilkan arus bolak-balik. Nah, arus bolak-balik itu adalah arus yang arahnya tidak tetap dan nilai per satuan waktunya juga tidak tetap atau berubah-ubah.

Contoh sumber tegangan AC adalah tegangan listrik dari PLN, generator, genset, turbin, dan dinamo. Sumber tegangan AC biasa disimbolkan dengan tanda grafik sinus di dalam lingkaran yang artinya bolak-balik.

Rumus Tegangan Listrik

Tegangan listrik merupakan besaran skalar yang memiliki satuan Volt atau V. Satuan ini diambil dari nama ilmuwan penemu baterai asal Italia, yaitu Alessandro Volta. Rumus tegangan listrik bisa dijabarkan menjadi beberapa kategori seperti berikut.

Rumus Tegangan Listrik Menurut Hukum Ohm

Salah satu hukum yang mengatur hubungan antara tegangan listrik serta arus listrik adalah hukum Ohm. Menurut Ohm, tegangan listrik sebanding dengan kuat arus listrik dan hambatan. Secara matematis, dirumuskan seperti di bawah ini.

Rumus Tegangan Listrik: V = IR

Keterangan Rumus :

V = tegangan listrik (V)

I = kuat arus listrik (A)

R = hambatan listrik (ohm)

Nilai 1 Volt menurut Hukum Ohm menunjukkan besarnya tegangan listrik untuk menggerakkan arus listrik 1 A pada suatu penghantar yang hambatannya 1 ohm.
Perhatikan contoh berikut.

Suatu hambatan listrik 20 ohm dialiri arus 1,5 A. Berapakah tegangan listrik yang digunakan?

R = 20 ohm

I = 1,5 A

Ditanya: V =…?

Jawaban :

Untuk menentukan tegangan listrik, gunakan persamaan hukum Ohm.

V = lR    = (1,5)(20)    = 30 V

Jadi, tegangan listrik yang digunakan adalah 30 V.

Rumus Tegangan Listrik Menurut Konsep Usaha

Tegangan listrik juga bisa didefinisikan sebagai besarnya usaha untuk memindahkan muatan listrik. Secara matematis, rumus hubungan antara tegangan listrik, usaha, dan muatan dinyatakan sebagai berikut.

Rumus Tegangan Listrik: V = W / Q

Keterangan Rumus :

V = tegangan listrik (V)

W = usaha (J)

Q = muatan listrik (C)

Untuk lebih lengkapnya, simak contoh berikut ini.

Besarnya energi untuk memindahkan muatan sebesar 10 C adalah 200 J. Berapakah tegangan listriknya?

Q = 10 C

W = 200 J

Ditanya: V =…?

Jawaban :

Untuk menentukan nilai tegangan listriknya, gunakan persamaan di bawah ini.

Cara Mengukur Tegangan Listrik

Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik disebut voltmeter. Selain voltmeter, kamu juga bisa menggunakan multimeter. Dalam penggunaannya, voltmeter disusun paralel dengan sumber tegangan.

Cara menyusunnya adalah kutub positif (potensial tinggi) sumber tegangan dihubungkan dengan kutub positif voltmeter dan kutub negatif (potensial rendah) sumber tegangan dihubungkan dengan kutub negatif voltmeter. Perhatikan ilustrasi berikut ini.

Jika dijabarkan, bentuk pengukuran dengan voltmeter adalah seperti berikut.

Nah, untuk menentukan hasil pengukuran voltmeter di atas, kamu bisa menggunakan rumus berikut ini.

Dari gambar di atas, skala yang ditunjuk adalah 60, skala maksimum adalah 100, dan batas ukur maksimumnya adalah 5 V.

Contoh Soal Tegangan Listrik

Agar kamu tambah semangat, yuk simak beberapa contoh soal berikut ini.

Contoh Soal 1

Ani memiliki dua hambatan listrik yang masing-masing besarnya 2 ohm dan 3 ohm. Oleh gurunya, Ani diminta untuk menyusun dua hambatan itu secara paralel. Lalu, susunan hambatan tersebut harus dihubungkan dengan suatu sumber tegangan yang nilainya belum diketahui. Jika kuat arus yang terukur 1,5 A, berapakah nilai tegangan listrik yang digunakan?

Diketahui :

R1 = 2 ohm

R2 = 3 ohm

I = 1,5 A

Ditanya: V =…?

Jawaban

Mula-mula, tentukan nilai hambatan penggantinya. Oleh karena disusun paralel, maka nilai hambatan penggantinya dirumuskan sebagai berikut.

Selanjutnya, tentukan tegangan listriknya dengan persamaan hukum Ohm.

V = lRp    = 1,5 x 1,2    = 1,8 V

Jadi, nilai sumber tegangan listrik yang digunakan Ani adalah 1,8 V.

Contoh Soal 2

Pada suatu penghantar, terdapat muatan sebesar 20 μC. Saat dihubungkan dengan tegangan 12 V, muatan pindah dari satu kutub penghantar ke kutub penghantar yang lain. Berapakah besar usaha untuk memindahkan muatan tersebut?

Diketahui :

C = 20 μC = 2 × 10-5 C

V = 12 V

Ditanya: W =…?

Jawaban :

Usaha untuk memindahkan muatan tersebut bisa kamu tentukan dengan persamaan di bawah ini.

Jadi, besarnya usaha untuk memindahkan muatan tersebut adalah 2,4 × 10-4 J.

Contoh Soal 3

Dela mengukur tegangan suatu perangkat elektronik dan diperoleh hasil seperti berikut.

Berapakah tegangan listrik yang terukur?

Pembahasan :

Hasil pengukuran Dela dinyatakan sebagai berikut.

Jadi, tegangan listrik yang terukur adalah 4 V.

Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bermanfaat, ya. Untuk mendapatkan materi lengkapnya, yuk buruan gabung Quipper Video. Salam Quipper!

Lainya Untuk Anda

Sumber Radiasi Elektromagnetik, Sifat dan Pemanfaatan

Pengertian Potensial Listrik: Rumus dan Contoh Soal

Transformator: Pengertian, Prinsip Kerja, Karakteristik, Hingga Contoh Soal