Home » Mapel » Fisika » Pengertian Tekanan Hidrostatis – Rumus, Konsep Bejana Hubungan dan Contoh Soal

Pengertian Tekanan Hidrostatis – Rumus, Konsep Bejana Hubungan dan Contoh Soal

Siapa di antara Quipperian yang hobi berenang? Saat berenang, pernahkah kamu berpikir “mengapa semakin dalam posisi berenang, semakin sakit gendang telinga?” Ternyata, kondisi ini berkaitan dengan tekanan hidrostatis, Quipperian.

Semakin dalam posisi berenang, semakin besar tekanan hidrostatis yang dialami gendang telinga. Itulah sebabnya telingamu akan terasa sakit. Lantas, apa itu tekanan hidrostatis?

Pengertian Tekanan Hidrostatis

Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang disebabkan oleh kedalaman zat cair. Berdasarkan konsep tekanan di mana tekanan berbanding lurus dengan gaya, sehingga semakin dalam posisi zat cair, semakin besar gaya beratnya.  

Oleh sebab itu, semakin dalam posisi zat cair, semakin besar tekanan yang dihasilkan. Selain kedalaman, tekanan hidrostatis juga dipengaruhi oleh faktor berikut.

1. Massa jenis

Massa jenis merupakan besarnya massa benda tiap satuan volume. Semakin besar massa jenis suatu zat cair, semakin besar pula tekanan hidrostatis yang dihasilkan. 

Misalnya kamu memiliki dua jenis zat cair, yaitu air dan minyak. Oleh karena massa jenis air lebih besar daripada massa jenis minyak, maka tekanan hidrostatis yang dihasilkan oleh air lebih besar daripada minyak.

2. Percepatan gravitasi

Percepatan gravitasi erat kaitannya dengan titik berat suatu benda. Misalnya kamu meletakkan suatu benda di dalam zat cair, lalu zat cair berisi benda tersebut dibawa ke luar angkasa. 

Tekanan hidrostatis yang dirasakan benda saat di Bumi pasti lebih besar daripada di luar angkasa. Hal itu karena di luar angkasa tidak memiliki percepatan gravitasi.

3. Ketinggian zat cair

Semakin banyak volume zat cair, semakin besar tekanan dihasilkan. Hal itu bisa dilihat saat kamu hendak menguras kolam. Jika air kolamnya masih penuh lalu kamu buka kran pembuangannya, pasti pancaran airnya cukup kuat dan jauh. Namun, jika volume airnya sudah hampir habis, pasti pancaran airnya menjadi lemah.

Secara matematis, tekanan hidrostatis dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

ρ = massa jenis zat cair (kg/m3);

g = percepatan gravitasi Bumi (m/s2); dan

h = kedalaman suatu benda atau titik.

Bejana Berhubungan

Membahas masalah tekanan hidrostatis, tak bisa dilepaskan dari konsep bejana berhubungan. Bejana berhubungan adalah kumpulan bejana yang saling terhubung bagian bawahnya dengan bagian atasnya dibiarkan terbuka. 

Jika bejana tersebut diisi oleh satu jenis zat cair, maka bagian permukaan zat cair di dalamnya akan terletak pada satu bidang datar yang sama. Hal itu berlaku untuk semua bentuk bejana berhubungan. Perhatikan gambar berikut.

Meskipun bentuk bejananya berbeda-beda, namun ketinggian zat cairnya sama.

Lantas, bagaimana jika bejana diisi oleh dua jenis zat cair atau lebih yang berbeda massa jenisnya? Jika bejana diisi oleh dua zat cair yang berbeda massa jenisnya, maka ketinggian zat cairnya tidak sama. Zat cair dengan massa jenis lebih kecil akan berada di atas. Perhatikan gambar berikut.

Oleh karena kedua zat cair berada dalam bejana berhubungan, maka tekanan hidrostatis oleh zat cair A sama dengan tekanan oleh zat cair B. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

ρA = massa jenis zat cair A (kg/m3);

g = percepatan gravitasi Bumi (m/s2);

hA  = ketinggian zat cair A (m);

ρB = massa jenis zat cair B (kg/m3); dan

hB  = ketinggian zat cair B (m).

Berdasarkan gambar di atas, zat cair A memiliki massa jenis lebih kecil daripada zat cair B. Hal itu karena zat cair A terletak di atas zat cair B.

Aplikasi Tekanan Hidrostatis dalam Kehidupan

Konsep tekanan pada zat cair ini ternyata sangat bermanfaat bagi kehidupan lho. Ingin tahu apa saja manfaatnya?

1. Pembuatan bendungan

Pernahkah kamu melihat struktur bendungan? Jika diperhatikan, bendungan selalu didesain lebih tebal bagian bawahnya. Hal itu bertujuan untuk menahan tekanan air yang semakin kuat di bagian bawahnya, sehingga bendungan tidak mudah ambrol.

2. Pembuatan kapal selam

Kapal selam didesain sedemikian sehingga mampu menyelam hingga kedalaman 250 m di bawah permukaan air laut. Keamanan para awak kapalnya juga harus diperhatikan karena semakin dalam posisi kapal dari permukaan, semakin besar tekanan yang dirasakan. Jika kapal selam menyelam di kedalaman lebih dari 250 m, kapal tersebut bisa pecah dan membahayakan awak kapalnya.

3. Dispenser air

Kran tempat keluarnya air pada dispenser selalu terletak di bagian bawah. Hal itu karena tekanan hidrostatis terbesar berada di bagian bawah dispenser. Semakin besar tekanannya, semakin mudah air untuk memancar keluar.

4. Teko air

Teko air memanfaatkan prinsip bejana berhubungan di mana lubang tempat keluarnya air harus lebih tinggi daripada tutup tekonya. Hal itu bertujuan untuk memaksimalkan volume pengisian teko. Jika lubang keluarnya air lebih rendah dari tutup tekonya, air akan tumpah sebelum teko terisi penuh.

Apakah Quipperian sudah paham dengan materi kali ini? Untuk mengukur tingkat pemahamanmu, yuk kerjakan contoh soal berikut.

Contoh Soal 1

Sebuah bejana berisi cairan yang massa jenisnya 1.000 kg/m3 seperti gambar berikut.

Jika titik merah tersebut berada pada jarak 9 cm dari dasar bejana, tentukan tekanan hidrostatis pada titik merah tersebut!

Penyelesaian

Diketahui:

 

Ditanya: P =…?

Pembahasan:

Untuk mencari tekanan hidrostatis pada titik A, gunakan persamaan berikut.

 

Jadi, tekanan hidrostatis di titik merah adalah 1.100 N/m2.

Contoh Soal 2

Sebuah bejana berhubungan berbentuk U diisi oleh air yang massa jenisnya 1.000 kg/m3. Lalu, dari salah satu ujung bejana ditambahkan minyak hingga ketinggian minyaknya 5 cm seperti gambar berikut.

Jika massa jenis minyaknya 800 kg/m3, tentukan ketinggian airnya!

Penyelesaian:

Diketahui:

 

Ditanya: ha =…?

Pembahasan:

Untuk mencari ketinggian airnya, gunakan persamaan berikut.

 

Jadi, ketinggian minyaknya adalah 4 cm.

Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bisa bermanfaat buat Quipperian. Jika kamu ingin melihat pembahasan lengkapnya tentang materi kali ini, silakan buka akun Quipper Video-nya, ya. Bagi yang belum berlangganan, yuk buruan daftar karena dijamin seru dan menyenangkan. Salam Quipper!

Penulis: Eka Viandari

Lainya untuk Anda