Cuaca dan Iklim – Unsur Utama, Unsur Pelengkap & Gejala

Hai, Quipperian!

Memasuki hari-hari pertama di tahun baru ini, kamu pasti mengetahui bahwa ada beberapa bencana yang terjadi, mulai dari kecelakaan hingga bencana alam. 

Sebelum belajar, Quipperian, kita kirimkan doa terlebih dulu kepada para korban dari bencana-bencana tersebut, yuk! 

Quipper Blog turut berduka cita, terutama jika ada Quipperian yang kehilangan orang tercinta karenanya. Semoga sisa tahun 2021 yang masih panjang ini dapat berangsur-angsur membaik, ya.

Banyak bencana yang disebabkan oleh cuaca yang buruk. Bicara tentang cuaca, mungkin kamu juga mengaitkannya dengan iklim. Apakah iklim juga turut berpengaruh? Jika ada cuaca yang buruk, adakah iklim yang buruk? Yuk, kita bahas bersama supaya enggak salah mengerti.

Perbedaan Cuaca dan Iklim

Cuaca adalah kejadian-kejadian tidak tetap yang berlangsung setiap harinya di lapisan atmosfer. Cuaca berbeda-beda di setiap tempat dan dapat berubah dalam hitungan menit, jam, hari, ataupun minggu. 

Kejadian-kejadian yang dinamakan cuaca ini paling banyak terjadi pada troposfer, bagian dari atmosfer yang paling dekat dengan bumi.

Sementara itu, iklim adalah rata-rata cuaca di suatu tempat dalam waktu beberapa dekade. Berbeda dengan cuaca yang dapat berubah sangat cepat, iklim butuh waktu ratusan, ribuan, hingga jutaan tahun untuk bisa berubah!

Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa cuaca dan iklim dibedakan berdasarkan tiga hal utama, yaitu:

  • Luas wilayah. Cuaca mencakup wilayah yang lebih sempit, sementara iklim mencakup wilayah yang luas.
  • Waktu. Cuaca mengacu pada waktu yang lebih singkat. Sebaliknya, iklim mengacu pada waktu yang lebih panjang.
  • Ilmu yang mempelajarinya. Quipperian, tahu enggak dua cabang ilmu yang dimaksud? Cabang ilmu yang mempelajari tentang cuaca adalah meteorologi. Lalu, cabang ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi. Melihat cabang ilmunya yang berbeda, pasti kita yakin bahwa keduanya adalah hal yang sangat berbeda, nih!

Secara sederhana, dapat kita katakan seperti ini: Pada suatu hari, seorang siswa berkata, “Duh! Aneh banget sih hari ini, barusan panas banget, sekarang tiba-tiba hujan deras!” Nah, siswa tersebut sedang membicarakan tentang cuaca.

Di hari yang sama, seorang siswa lainnya berkata, “Indonesia adalah negara tropis karena terletak di garis khatulistiwa.” Nah, siswa yang ini sedang membicarakan tentang iklim.

Mudah, kan, membedakannya?

Unsur Utama dalam Cuaca dan Iklim

Kita sudah bersama-sama mempelajari perbedaan di antara cuaca dan iklim. Eits, tapi, meskipun berbeda, cuaca dan iklim punya unsur yang sama, lho! Ini dia unsur utama dari cuaca dan iklim:

1. Temperatur/suhu udara

Yaitu derajat atas panas ataupun dinginnya suatu objek. Suhu yang paling dingin biasanya ada di daerah kutub dan yang paling hangat biasanya ada di daerah khatulistiwa.

2. Tekanan udara

Yaitu berat massa udara di sekitar kita yang memberikan tekanan pada apapun yang disentuhnya.

3. Kelembapan udara

Yaitu kadar uap air yang terdapat dalam udara. Ada dua jenis kelembapan udara, yakni kelembapan relatif serta kelembapan absolut.

4. Curah hujan

Yaitu tingkat intensitas hujan yang ada pada suatu daerah.

5. Angin

Yaitu pergerakan udara yang disebabkan oleh adanya panas yang tidak merata di bumi karena perbedaan intensitas penyinaran matahari.

Unsur Pelengkap Cuaca dan Iklim

Selain kelima unsur utama di atas, ada pula unsur pelengkap dalam cuaca dan iklim, yaitu:

1. Intensitas penyinaran matahari

Yaitu banyaknya energi matahari yang terpancar lewat radiasi yang ‘menyentuh’ permukaan bumi. Intensitas ini berbeda-beda di setiap tempatnya, tergantung dari sudut jatuhnya sinar matahari di bumi. 

Berada di garis khatulistiwa, Indonesia memperoleh hingga 12 jam sinar matahari per hari. Hal ini menyebabkan suhu udara tinggi, tekanan udara rendah, curah hujan konveksi tinggi, dan angin bertiup tidak terlalu kencang.

2. Awan

Yaitu akumulasi dari titik-titik air atau kristal es akibat kondensasi dan sublimasi yang dapat kita lihat pada atmosfer bumi. Awan juga dapat membuat perbedaan intensitas sinar matahari yang diterima oleh satu wilayah dengan wilayah lainnya. 

Di siang hari yang panas, awan berfungsi sebagai peneduh. Sebaliknya, di malam hari yang dingin, awan berfungsi selayaknya selimut yang menjaga bumi tetap hangat.

3. Listrik di Udara

Yaitu listrik yang terdapat pada atmosfer karena fenomena alam. Umumnya, listrik ini bersumber dari hujan badai dengan banyak petir atau kilat. 

Gejala yang Dijumpai pada Cuaca dan Iklim?

Ada banyak gejala yang bisa kita jumpai, di antaranya:

1. Kabut

Gejala yang terjadi karena adanya kondensasi uap air dekat permukaan tanah ataupun air yang dingin. Ketinggiannya mencapai 500 meter.

2. Embun

Gejala yang terjadi karena adanya kondensasi uap air di permukaan tanah, rumput, dan daun pada malam hari karena kelembapan udara, namun tidak ada angin yang bertiup.

3. El Nino 

Gejala peningkatan suhu Samudra Pasifik yang terjadi sekitar bulan Desember.

4. La Nina

Gejala yang terjadi setelah El Nino melemah karena adanya penurunan suhu Samudra Pasifik di sekitar bulan Januari.

Gimana, Quipperian? Sekarang kamu sudah lebih paham perbedaan antara cuaca dan iklim, kan? Ternyata, tidak hanya perbedaan, ada juga persamaan di dalamnya, ya! Sampai jumpa di pembahasan selanjutnya dan jangan lupa mampir ke Quipper Blog!

[spoiler title=SUMBER]

  • learn.quipper.com/ 
  • scied.ucar.edu/
  • eo.ucar.edu
  • nationalgeographic.org/
  • sciencing.com/
  • tau.ac.il/[/spoiler]

Penulis: Evita

Lainya Untuk Anda

Materi Stoikiometri Rumus, Persamaan dan Contoh Soal

Pengertian Teori Pusat Pertumbuhan Menurut Para Ahli dan Faktor yang Mempengaruhi

Pengertian & Jenis-jenis Ruang Lingkup Geografi