Hai, Quipperian! Materi Geografi kali ini masuk ke pembahasan tentang interpretasi citra. Citra di sini berarti gambar. Nah, gambar yang dimaksud tentu bukan sembarang gambar, tapi gambar yang diambil dari udara melalui satelit. Pernah lihat peta digital atau GPS? Kurang lebih gambar seperti itulah yang dimaksud di sini, Quipperian.
Interpretasi citra berarti mencoba menafsirkan arti citra yang terlihat, apakah menampilkan sebuah kawasan pabrik, area perumahan, atau justru tanah lapang. Kenapa harus mempelajari interpretasi citra? Soalnya dengan memahami citra sebuah ruang, maka pemanfaatannya pun akan lebih optimal.
Misalnya, sebuah lahan rencananya akan dibangun perumahan, tapi kemudian dari interpretasi citra terlihat bahwa area sekitarnya merupakan kawasan perbukitan. Setelah ditelusuri, ternyata perbukitan tersebut rawan longsor. Bayangkan saja kalau nggak ada interpretasi citra, bisa jadi proyek diteruskan tanpa ada pencegahan longsor.
Sekarang, yuk, pelajari lebih lanjut tentang interpretasi citra!
Pengertian interpretasi citra
Sebelum membahas lebih dalam soal interpretasi citra, mari pelajari pengertiannya dulu, yuk, Quipperian!
Menurut pendapat ahli bernama Estes dan Simonett (1975), pengertian interpretasi citra adalah aktivitas mengkaji foto udara dan/atau citra, dengan tujuan mengidentifikasi objek serta mencari makna penting dari objek tersebut.
Pengertian tersebut sejalan dengan pendapat Umali (1983). Namun, dalam definisi yang dijelaskannya, Umali secara spesifik merujuk pada permukaan bumi. Menurut Umali, interpretasi citra merupakan kegiatan mengkaji citra permukaan bumi yang dilakukan melalui tiga tahapan utama, yakni tahap analisis, interpretasi citra, dan disipliner terinci. Pengkajian citra ini dilakukan dengan melihat warna serta rona permukaan bumi.
Jadi, apabila disimpulkan, interpretasi citra adalah sebuah kegiatan meneliti gambar atau foto yang diambil dari udara menggunakan satelit. Tujuannya adalah untuk mengenali objek apa saja yang ada di dalam gambar tersebut dan kemudian objek-objek tersebut dinilai arti pentingnya.
Jenis-Jenis Citra
Quipperian kalian sudah baca pembahasan diatas tentang interpretasi citra-kan? Sekarang kita bahas jenis gambar (citra). Ada 3 jenis citra yang harus kalian pahami yaitu gambar
- Warna Alami (Natural Colour)
jenis citra warna alami / warna asli adalah sebuah foto / gambar yang memiliki warna paling alami untuk dilihat orang. Terdiri dari 3 warna merah, hijau dan biru atau yang bisa disebut dengan RGB
- Citra Pankromatik (Panchromatic)
Jenis citra pankromatik adalah sebuah foto / gambar dengan warna hitam putih, dengan pita spektral yang lebar, meliputi cahaya tampak dan terkadang merupakan bagian NIR yang berguna untuk data fitur.
- Citra Inframerah (Colour Infrared(CIR))
Jenis citra inframerah adalah hasil rendering citra yang paling umum serta mudah terbiasa dengannya. Pewarnaannya pun lebih condong ke hijau dan merah dimana perubahan warna RGB akan seperti tabel berikut :
Tabel perubahan warna citra inframerah
Jika dijelaskan tabel perubahan warna citra infra merah diatas akan seperti ini Quipperian. Warna biru akan berubah menjadi warna hijau, warna hijau akan berubah jadi warna merah dan warna merah akan berubah menjadi warna yang hampir mendekati warna inframerah.
Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam interpretasi citra
Dalam melakukan interpretasi citra, ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan agar gambar yang tampil lebih mudah dijelaskan arti pentingnya. Apa saja, sih, unsur-unsur tersebut?
– Ukuran
Beberapa objek bisa langsung dikenali hanya dengan melihat ukurannya. Misalnya, bangunan rumah biasanya lebih kecil dibanding pabrik, mobil lebih kecil dari truk, dan sebagainya. Coba kamu lihat citra satelit berikut, area mana kira-kira yang merupakan kawasan pemukiman dan mana yang merupakan kawasan pabrik?
– Bentuk
Tiap objek cenderung memiliki bentuk yang khas. Misalnya, jalan keluar/masuk tol biasanya berbentuk lengkung. Pada simpang susun (interchange), bentuknya mirip dengan semanggi berdaun empat. Begitu pula dengan bentuk rel yang cenderung lurus tanpa belokan tajam.
– Pola
Pola juga bisa membantu dalam interpretasi citra, lho. Contohnya, area persawahan biasanya punya pola yang berjajar teratur dengan bentuk kotak.
– Tekstur
Tekstur berarti atribut suatu wilayah pada citra yang memberi kesan kehalusan atau kekasaran. Coba kamu lihat citra satelit berikut:
Citra di atas menunjukkan wilayah perairan. Namun, perairan di bagian atas tampak lebih halus karena merupakan laut lepas dan jauh dari daratan. Sedangkan di bagian bawah tampak lebih kasar karena merupakan selat dan sangat dekat dengan daratan.
– Rona atau warna
Salah satu cara termudah untuk menginterpretasi citra adalah dengan mengamati warnanya. Contoh paling sederhana adalah warna biru yang mewakili perairan dan warna hijau yang mewakili daratan.
– Bayangan
Bayangan sangat penting ketika kamu harus menginterpretasikan sebuah objek yang berdiri, misalnya tiang atau tugu. Kamu bisa segera mengetahui objek apa itu dengan melihat bayangannya.
Misalnya, tiang listrik akan memiliki bayangan berupa garis vertikal dengan garis horizontal di bagian ujung atasnya. Bayangan tersebut biasanya juga diikuti garis horizontal memanjang yang menunjukkan kabel listrik.
– Konteks
Konteks adalah salah satu atribut terpenting dalam interpretasi citra. Inilah aspek yang membantu penafsir agar bisa mencapai interpretasi yang tepat.
Sebagai contoh, pada citra tampak sebuah lapangan berbentuk persegi panjang. Lapangan tersebut bisa berarti apa saja, bukan? Namun, jika melihat bangunan di sebelahnya yang berupa sekolah, bisa langsung diketahui bahwa lapangan tersebut adalah lapangan olahraga sekolah.
Terkadang, perlu beberapa unsur sekaligus untuk bisa menginterpretasikan citra. Misalnya, untuk mengenali sebuah lapangan golf, tidak hanya diperlukan bentuk, tapi juga warna. Kalau tidak ada warna, maka lapangan akan terlihat seperti danau atau lahan biasa. Jadi bisa dibilang, tiap unsur yang sudah disebutkan di atas saling membantu agar penafsir bisa mencapai interpretasi yang paling benar dan sesuai keadaan sesungguhnya.
Kesimpulan
Interpretasi citra adalah kegiatan untuk menafsirkan sebuah citra. Dengan menafsirkan citra, nantinya ruang yang diamati bisa dikembangkan secara optimal. Nah, agar interpretasi citra benar, ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan, nih, yaitu ukuran, bentuk, pola, tekstur, rona atau warna, bayangan, dan konteks.