Penyajian Data Lengkap dengan Macam dan Jenisnya

Hai Quipperian, saat membaca media tentu kamu pernah melihat data yang ditunjukkan dalam bentuk tabel, diagram, atau grafik kan? Misalnya saja, grafik pertumbuhan ekonomi suatu daerah pada periode tertentu atau tabel kunjungan ke perpustakaan. Baik grafik maupun tabel, keduanya termasuk bentuk penyajian data, lho. Pada artikel ini, Quipper Blog akan membahas tentang penyajian data, macam-macam, dan contoh. Yuk, simak selengkapnya!

Pengertian Penyajian Data

Penyajian data adalah bentuk pengemasan suatu data secara visual sedemikian sehingga data lebih mudah dipahami. Tanpa ada penyajian yang tepat, sorang peneliti akan kesulitan untuk menganalisis hasil akhir penelitian. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk tabel, diagram, maupun grafik.  Pemilihan bentuk penyajian ini disesuaikan dengan jenis datanya, ya. Misalnya, diagram atau grafik sesuai untuk data kuantitatif.

Macam-macam Penyajian Data

Adapun macam-maca penyajian data adalah sebagai berikut

  1. Tabel
  2. Tabel adalah susunan antara baris dan kolom yang diatur secara sistematis. Secara umum, tabel dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

    1. Tabel Baris Kolom

      Tabel baris kolom merupakan jenis tabel yang paling sederhana. Pada tabel ini, hanya memuat keterangan dengan satu variabel frekuensi. Perhatikan contoh berikut.
      Tabel pertumbuhan kecambah hari ke-1 sampai ke-4

      Hari Ke-Pertumbuhan (cm)
      12mm
      24mm
      32mm
      43mm
    2. Table Kontingensi

      Tabel kontingensi adalah jenis tabel yang memuat lebih dari satu variabel frekuensi. Perhatikan contoh berikut.


      Jenis Buah Impor
      Kondisi
      Fresh (kg) Busuk (kg)
      Fresh (kg)Busuk (kg)
      Strawberry5.00020
      Kiwi2.50010
      Apel Fuji3.00025
      Anggur Hijau1.5005
    3. Tabel Distribusi Frekuensi

      Tabel distribusi frekuensi ini biasa digunakan untuk data yang memiliki sebaran dan frekuensi cukup banyak. Jika data-data tersebut dijadikan data tunggal, tentu tidak akan efektif. Itulah mengapa perlu tabel distribusi frekuensi. Adapun contoh tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut.
      Tabel distribusi frekuensi tinggi badan siswa SD Taruna Jaya


      Tinggi badan (cm)Frekuensi
      133-13720
      138-14225
      143-14710
      148-1529
      153-15711

      Pada tabel di atas terdapat interval atau rentang untuk tinggi badan siswa SD Taruna Jaya. Banyaknya interval atau rentang di setiap baris harus sama, ya. Misalnya, interval 133 – 137 = 5, 138 – 142 = 5, dan seterusnya sampai mencapai data terbesarnya. Untuk menentukan banyaknya interval (lebar kelas), kamu bisa menggunakan aturan Sturges seperti yang telah dijelaskan pada artikel statistika deskriptif, ya.

  3. Diagram
  4. Diagram adalah bentuk penyajian data berupa gambar dua dimensi yang merepresentasikan keseluruhan data. Secara umum, diagram dibagi menjadi tiga yaitu diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran. Apa perbedaan antara ketiganya?

    1. Diagram Batang

      Diagram batang adalah diagram yang berbentuk persegipanjang. Penggambaran batangnya bisa mengarah vertikal maupun horizontal. Diagram ini biasa digunakan untuk menyajikan data seperti hasil penjualan, jumlah kunjungan perpustakaan, hasil panen tahunan, dan sebagainya. Perhatikan contoh berikut. Diketahui data hasil panen jagung PT. Tani Makmur tahun 2012 – 2020 seperti berikut. 200 ton, 250 ton, 325 ton, 180 ton, 400 ton, 230 ton, 250 ton, 110 ton, 340 ton Jika diubah dalam bentuk diagram batang, menjadi seperti berikut.

      Lantas, bagaimana jika frekuensi datanya banyak? Misalnya, tinggi badan 20 perempuan peserta PASKIBRAKA Kecamatan, yaitu 165 cm, 168 cm, 168 cm, 170 cm, 166 cm, 166 cm, 169 cm, 169 cm, 166 cm, 167 cm, 165 cm, 166 cm, 169 cm, 170 cm, 170 cm, 169 cm, 165 cm, 166 cm, 170 cm, 167 cm. Nah, agar kamu lebih mudah membuat diagram batangnya, sebaiknya masukkan data tersebut ke dalam tabel. Hal itu bertujuan untuk mengelompokkan data yang sama yang frekuensinya lebih dari satu.

      Tinggi badan (cm)Frekuensi
      1653
      1665
      1672
      1682
      1694
      1704

      Jika diubah dalam bentuk diagram batang, menjadi seperti berikut.

    2. Diagram Garis

      Diagram garis adalah diagram yang digambarkan sebagai garis lurus yang menghubungkan antara data satu dan lainnya. Sebelum membuat garis lurus, kamu harus menentukan koordinat atau titik data. Lalu, hubungkan titik-titik data tersebut hingga diperoleh suatu grafik. Misalnya, diketahui tabel tinggi badan PASKIBRAKA Perempuan kecamatan seperti berikut.

      Tinggi badan (cm)Frekuensi
      1653
      1665
      1672
      1682
      1694
      1704

      Jika diubah dalam bentuk diagram garis, menjadi seperti berikut.

    3. Diagram Lingkaran

      Diagram lingkaran adalah data yang disajikan dalam bentuk lingkaran. Diagram ini memuat beberapa bagian, di mana setiap bagian merepresentasikan data yang berbeda dan dinyatakan dalam bentuk persen (%). Misal, diketahui data makanan kesukaan 30 siswa SD kelas 6 seperti berikut.

      Nama MakananFrekuensi
      Basreng5
      Cireng3
      Cimol2
      Batagor10
      Dimsum3
      Leker7

      Jika dinyatakan dalam diagram lingkaran, menjadi seperti berikut.

      Lantas, darimana nilai persentase itu muncul? Kamu harus ingat bahwa persentase satu lingkaran penuh adalah 100%. Artinya, 100% itu mewakili 30 siswa SD Kelas 6. Dengan demikian:

      • %basreng =
      • %cireng =
      • %cimol =
      • %batagor =
      • %dimsum =
      • %leker =

      Sudah paham kan bagaimana cara menghitung nilai persentase pada diagram lingkaran?

    Contoh Soal Penyajian Data

    Setelah memahami pengertian serta macam-macam penyajian data, yuk asah kemampuanmu dengan belajar contoh soal berikut.

    Contoh soal 1

    Perhatikan tabel penelitian golongan darah pada 20 responden berikut.

    OABOA
    ABBAABO
    AOABOA
    BABABAB

    Tentukan frekuensi relatif responden yang bergolongan darah O!

    Pembahasan:

    Mula-mula, kamu harus menentukan banyaknya responden yang golongan darahnya O. Dari tabel tersebut diperoleh 5 responden. Dengan demikian, frekuensi relatifnya dirumuskan sebagai berikut.

    Jadi, frekuensi relatif responden yang bergolongan darah O adalah 25%.

    Contoh soal 2

    Perhatikan diagram batang berikut.

    Jika banyaknya siswa yang mendapatkan nilai 6 adalah 29 dari total seluruh siswa, tentukan perbandingan antara banyaknya siswa yang mendapatkan nilai 9 dan 8!

    Pembahasan:

    Mula-mula, kamu harus menentukan jumlah siswa SMK Kelas XA.

    Di soal diketahui bahwa, 29 dari total seluruh siswa mendapatkan nilai 6. Sementara itu, banyaknya anak yang mendapatkan nilai 6 adalah 6 anak. Dengan demikian,

    Dari perhitungan di atas diperoleh banyaknya siswa SMK Kelas XA = 27.

    Selanjutnya, tentukan banyaknya anak yang mendapatkan nilai 8.

    Frekuensi anak yang mendapatkan nilai 8 = 27 – (6 + 7 + 10)

                                                                                 =  4                                

    Terakhir, tentukan perbandingan antara banyaknya siswa yang mendapatkan nilai 9 dan 8.

    Jadi, perbandingan antara banyaknya siswa yang mendapatkan nilai 9 dan 8 adalah 5 : 2.

    Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bermanfaat, ya. Jika kamu ingin melihat materi lengkapnya, yuk buruan gabung Quipper Video. Bersama Quipper Video, belajar jadi lebih mudah. Salam Quipper!

Lainya Untuk Anda

Sifat Eksponen – Pengertian, Sifat, Penerapan, dan Contoh Soal

Pecahan Senilai – Operasi Hitung, Penerapan, dan Contoh Soal

Tabel Trigonometri Berdasarkan Kuadran dan Sudut Istimewa