Home » Mapel » Matematika » Perbandingan Matematika – Rumus, Cara Menghitung dan Contoh Soal

Perbandingan Matematika – Rumus, Cara Menghitung dan Contoh Soal

Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat belajar, ya.

Sebelum pergi ke rumah nenek, Andi mengisi motornya dengan 2 liter bensin. Ternyata, 2 liter bensin tersebut tepat habis setibanya di rumah nenek. Jarak antara stasiun pengisian bahan bakar minyak dan rumah nenek adalah 50 km. 

Beberapa hari kemudian, Andi hendak pergi ke rumah temannya, yaitu Virgo. Di tengah perjalanan, Andi terkejut karena bensinnya hanya tersisa 0,5 liter. Sementara itu, jarak ke rumah Virgo masih 10 km lagi. Kira-kira, cukup enggak ya bensin itu sampai ke rumah Virgo? 

Maukah Quipperian membantu Andi? Bagaimana caranya? Agar bisa membantu Andi, kamu harus menguasai konsep perbandingan. Penasaran? Check this out!

Pengertian Perbandingan

Perbandingan adalah proses membandingkan nilai dari dua besaran sejenis. Biasa dinyatakan secara sederhana dan dalam bentuk pecahan. Konsep ini bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada skala.

Gambar Berskala

Foto: pexels.com

Gambar berskala bisa Quipperian lihat pada contoh berikut.

1. Skala

Pernahkah kamu melihat skala? Jika kamu membuka peta, pasti kamu akan menemukan skala. Skala merupakan perbandingan antara jarak pada peta dan jarak sebenarnya. Biasanya, skala ditulis dengan awalan 1 : … Contoh skala adalah 1 : 500.000. Apakah Quipperian tahu arti 1 : 500.000?

Ingat, skala merupakan perbandingan antara jarak pada peta dan jarak sebenarnya. Artinya, setiap 1 cm pada peta mewakili jarak 500.000 cm atau 5 km pada keadaan sebenarnya. Secara matematis, skala dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

Jp = jarak pada peta; dan

Js = jarak sebenarnya.

2. Faktor perbesaran dan pengecilan

Faktor perbesaran/pengecilan adalah perbandingan antara hasil perbesaran/pengecilan dan ukuran awal benda. Secara matematis, faktor perbesaran dan pengecilan dirumuskan sebagai berikut.

Persamaan di atas menunjukkan bahwa nilai faktor perbesaran selalu lebih besar dari 1 (> 1). Sementara itu, nilai faktor pengecilan selalu kurang dari 1 (< 1).

Jenis-Jenis Perbandingan

Foto: pexels.com

Dilihat dari bentuknya, perbandingan dibagi menjadi dua, yaitu senilai dan berbalik nilai. Lalu, apa perbedaannya?

1. Perbandingan senilai

Perbandingan senilai adalah perbandingan yang menunjukkan bahwa jika salah satu nilai variabel diperbesar, maka nilai variabel lain menjadi semakin besar. Contoh perbandingan senilai bisa kamu lihat di awal pertemuan materi ini, yaitu apakah bensin Andi mencukupi sampai rumah Virgo? Yuk, kita bantu Andi!

Problem solving!

  • 2 liter bensin bisa digunakan untuk menempuh jarak 50 km.
  • 0,5 liter bensin?

Jika saat ini bensin Andi hanya bersisa 0,5 liter, jelas jarak tempuh bensinnya menjadi lebih pendek, yaitu sebagai berikut.

Jadi, sisa bensin Andi masih cukup digunakan untuk menempuh jarak 12,5 km. Oleh karena rumah Virgo berjarak 10 km, maka dengan sisa bensin 0,5 liter Andi masih bisa sampai ke rumah Virgo. Mudah kan Quipperian?

2. Perbandingan berbalik nilai

Perbandingan berbalik nilai adalah perbandingan yang menunjukkan bahwa jika salah satu nilai variabel diperbesar, maka nilai variabel lain akan menjadi kecil. Misalnya, pembangunan suatu gedung memerlukan waktu 1 bulan dengan 20 pekerja. Jika pekerja ditambah, kira-kira pembangunan gedung menjadi semakin lama atau semakin cepat? Pasti semakin cepat, kan? Nah, itulah contoh penerapan perbandingan berbalik nilai.

Perbandingan Terkait Jumlah dan Selisih

Perbandingan terkait jumlah dan selisih biasanya digunakan untuk menentukan perbandingan umur, jumlah uang, dan tinggi badan. Contohnya sebagai berikut.

Contoh Soal

Ibu Budi baru saja melahirkan seorang bayi dengan tinggi badan 48 cm. Jika tinggi badan Budi 72 cm lebihnya dari tinggi badan adiknya, tentukan perbandingan tinggi badan Budi dan adiknya!

Pembahasan:

Dari soal diketahui informasi berikut.

Tinggi badan bayi = 48 cm

Tinggi badan Budi = 48 + 72 = 120 cm

Dengan mencari hasil bagi diperoleh:

Tinggi badan Budi : tinggi badan adik Budi = 120 : 48

Tinggi badan Budi : tinggi badan adik Budi = 5 : 2

Jadi, tinggi badan Budi dan adiknya adalah 5 : 2.

Untuk mengasah kemampuanmu, simak contoh soal berikut.

Contoh Soal 1

Jarak kota A dan kota J pada peta adalah 1,5 cm. Peta tersebut dibuat dengan skala 1 : 1.500.000. Tentukan jarak sebenarnya antara kota A dan J!

Pembahasan:

Dari soal diperoleh informasi berikut.

  • Skala = 1 : 1.500.000
  • Jarak pada peta = 1,5 cm

Berdasarkan rumus skala, diperoleh:

Jadi, jarak antara kota A dan J sebenarnya adalah 22,5 km.

Contoh Soal 2

Sebuah vas bunga setinggi 15 cm diletakkan di depan sebuah lampu. Vas tersebut membentuk bayangan di layar. Jika tinggi bayangan vas bunga 30 cm, tentukan faktor perbesarannya!

Pembasahan:

Dari soal diperoleh informasi berikut.

Tinggi awal = 15 cm

Tinggi hasil perbesaran = 30 cm

Berdasarkan rumus faktor perbesaran, diperoleh:

Jadi, faktor perbesarannya adalah 2.

Contoh Soal 3

Seorang pemborong sedang menghitung waktu untuk menyelesaikan pembuatan rumah. Jika dibantu 9 pekerja, pengerjaan rumah selesai dalam waktu 32 hari. Agar pengerjaan rumah selesai dalam waktu 24 hari, berapakah jumlah pekerja yang dibutuhkan?

Pembahasan:

Dari soal diperoleh informasi berikut.

9 pekerja -> 32 hari

x pekerja -> 24 hari

Ingat, semakin banyak pekerja semakin cepat waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pembangunan rumah. Dengan demikian, gunakan rumus perbandingan nilai.

 

Jadi, jumlah pekerja yang dibutuhkan agar pembuatan rumah selesai dalam waktu 24 hari adalah 12 pekerja.

Itulah pembahasan Quipper Blog tentang perbandingan. Semoga bermanfaat buat Quipperian, ya. Jangan lupa tetap belajar meskipun di rumah saja. Oh ya, bagi Quipperian yang belum join bareng Quipper Video, buruan ya. Bersama Quipper Video, belajar jadi lebih mudah dan menyenangkan. Salam Quipper!

 

Penulis: Eka Viandari

Lainya untuk Anda