Home » Mapel » Yuk, Perdalam Materi Peninggalan Kebudayaan Hindu-Buddha Ini!

Yuk, Perdalam Materi Peninggalan Kebudayaan Hindu-Buddha Ini!

Yuk, Perdalam Materi Peninggalan Kebudayaan Hindu-Buddha Ini!

Quipperian, apakah kalian sudah siap menghadapi SBMPTN Sejarah yang akan diselenggarakan sebentar lagi? Selain banyak-banyak membaca materi, kamu juga harus rajin mengerjakan latihan soalnya, ya. Sebab, lewat latihan-latihan soal itulah kamu bisa menebak pola pertanyaan dan cara menjawab cepat.

Well, sebelum kalian latihan soal nanti, ada baiknya perdalam dulu materi yang mau dipelajari, Quipperian. Kali ini Quipper Video Blog mau mengajak kalian untuk mempelajari peninggalan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Seperti apa sih peninggalannya dan apa dampaknya bagi kebudayaan Indonesia di masa kini? Yuk, kita simak penjabarannya di bawah ini.

Beberapa Teori tentang Proses Masuknya Agama & Kebudayaan Hindu-Buddha


Quipperian, Indonesia punya beragam latar belakang budaya, termasuk agama dan tradisi. Indonesia merupakan negara yang punya banyak aliran kepercayaan dan kebudayaan, bukan hanya satu saja.

Nah, menurut sejarah nih, Hindu-Buddha merupakan agama dan kebudayaan yang paling pertama masuk ke Indonesia. Ada pula beberapa teori (hipotesis) terkait proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Apa saja teorinya?

  1. Teori Waisya

Teori ini dikemukakan oleh N.J. Krom. Menurut Krom, para pedagang dari India-lah (kasta waisya) yang membawa masuk agama dan kebudayaan Hindu Buddha ke Indonesia. Para pedagang kuno ini datang dan menetap di Indonesia, kemudian berinteraksi sekaligus memperkenalkan dan menyebarkan agama dan kebudayaan asal mereka pada masyarakat Indonesia.

  1. Teori Kesatria

Teori ini dikemukakan oleh F.D.K. Bosch. Kalau menurut Bosch, agama dan kebudayaan Hindu Buddha dibawa oleh para prajurit (kestaria) yang kalah dan jenuh terhadap peperangan yang sering terjadi di India. Mereka akhirnya pergi dari India dan menetap di Indonesia. Di Indonesia, para kesatria ini mendirikan koloni-koloni sebagai tempat tinggal mereka.

  1. Teori Brahmana

Teori ini dikemukakan oleh J.C. van Leur. Menurut van Leur, zaman dulu pemimpin suku atau raja-raja Indonesia mengundang para brahmana dari India untuk datang ke Indonesia dalam rangka melegitimasi kekuasaan sehingga kedudukan mereka bisa sejajar dengan kedudukan raja-raja dari India.

  1. Teori Arus Balik

Teori ini dikemukakan oleh G. Coedes. Lain lagi menurut Coedes, ia berpendapat bahwa agama dan kebudayaan Hindu Budda dikembangkan dan disebarluaskan sendiri oleh masyarakat Indonesia. Awalnya bangsa Indonesia datang berkunjung ke India untuk mempelajari agama Hindu Buddha, kemudian mereka pulang dengan membawa pengetahuannya lalu menyebarluaskan agama dan kebudayaan Hindu Buddha di Indonesia.

Peninggalan dalam Bidang Bahasa dan Sastra


Dalam bidang bahasa dan sastra, peninggalan kebudayaan Hindu Buddha banyak dipengaruhi oleh kebudayaan India. Sebut saja kisah Ramayana dan Mahabarata yang banyak disadur dan jadi acuan penulisan karya sastra zaman now.

Karya sastra Hindu Buddha umumnya menggunakan huruf palawa dan bahasa Sansekerta serta bersifat “istanasentris” karena kisah penulisan hanya berkisar pada tema tentang lingkungan istana saja. Nah, berikut ini beberapa karya sastra yang lahir pada zaman Hindu Buddha.

  1. Arjunawiwaha karya Mpu Kanwa

Karya ini dibuat saat pemerintahan Kerjaan Kediri masa pemerintahan Jayabaya. Kitab ini bertujuan untuk menghormati Raja Airlangga dan bercerita tentang pernikahan Airlangga.

  1. Bharatayudha karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh disusun Raja Jayabaya, Kediri

Kitab karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh ini merupakan saduran dari epos India yang menggambarkan kisah perang saudara antara Jengala dan Kediri. Kisah perang saudara ini digambarkan seperti pertempuran antara Pandawa dan Kurawa.

  1. Gatotkacasraya karya Mpu Panuluh dibuat pada masa Kerajaan Kediri

Kitab ini bercerita tentang kepahlawanan Gatotkaca ketika mempersatukan cinta Abimayu dan Siti Sundhari.

  1. Sutasoma karya Mpu Tantular yang ditulis pada masa Kerajaan Majapahit

Yup, semboyan negara kita yakni “Bhinneka Tunggal Ika” diambil dari kitab ini, Quipperian. Kitab ini bercerita tentang Sutasoma, seorang pangeran yang menjadi seorang Buddha.

  1. Negarakertagama karya Mpu Prapanca disusun pada masa Raja Hayam Wuruk, Majapahit

Kitab ini bercerita tentang Kerajaan Majapahit yang sangat megah di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Selain itu, kitab ini juga memuat silsilah Raja Hayam Wuruk.

  1. Pararaton, peninggalan Kerajaan Singasari hingga Kerajaan Majapahit

Kitab ini berisi tentang silsilah Raja-Raja Singasari hingga Raja-Raja Majapahit. Dalam kitab ini terdapat banyak kisah-kisah mistis, lho.

  1. Sundayana kitab dari Kerajaan Padjajaran

Kitab yang satu ini menceritakan sejarah Kerajaan Sunda Padjajaran dan Perang Bubat.

Peninggalan dalam Bidang Seni Relief


Ada banyak peninggalan Hindu Buddha dalam bidang seni relief atau bangunan. Misalnya candi, stupa, arca, wihara, keraton, petirtaan, gapura, dan pertapaan. Peninggalan Hindu Buddha yang sampai sekarang masih bisa kita lihat dengan mata kepala sendiri adalah candi. Candi merupakan salah satu karya seni bangunan peninggalan kerajaan Hindu Buddha.

Candi Hindu Buddha ini dapat dibedakan menurut fungsi dan bentuknya, Quipperian. Nah, Candi Hindu sendiri banyak tersebar di wilayah Jawa Timur, sedangkan Candi Buddha banyak tersebar di wilayah Jawa Tengah dan Sumatra. Supaya lebih jelas, coba simak tabel perbedaan di bawah ini, ya.


Bagaimana, Quipperian? Apakah materi peninggalan kebudayaan Hindu Buddha di atas cukup membantu kamu? Nah, kalau kalian ingin belajar lebih banyak lagi tentang materi Sejarah atau apapun yang menyangkut SBMPTN, kalian bisa banget lho gabung di https://learn.quipper.com/.

Kalian bisa menemukan berbagai materi mata pelajaran yang akan diujikan di SBMPTN, mengunduh catatan, menonton video, dan latihan soal. Belajar buat SBMPTN pun jadi menyenangkan dan nggak membosankan. Tunggu apa lagi? Buruan daftar dan tetap semangat ya, Quipperian!

Sumber:

Penulis: Serenata

Lainya untuk Anda