Aritmetika Sosial – TPS Pemahaman Kuantitatif

Foto: unsplash.com

Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat belajar untuk SBMPTN, ya! Kira-kira sejauh mana persiapan Quipperian untuk menyambut SBMPTN?

Pada kesempatan ini, Quipper Blog akan mengajak Quipperian untuk belajar tentang aritmetika sosial materi TPS (pemahaman kuantitatif).

Aritmetika sosial ini erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari, contohnya saat kamu menabung di bank. Melalui aritmetika sosial, kamu bisa menghitung berapa keuntungan yang akan didapatkan setelah menabung n tahun. 

Tidak hanya itu, aritmetika juga bisa kamu temukan pada proses jual beli barang. Berapakah keuntungan atau kerugian seorang pedagang saat berjualan dan sebagainya. Untuk itu, sebelum kamu belajar latihan soal, kamu akan diberi sedikit ulasan rumus yang biasa digunakan pada aritmetika sosial. Check this out!

Rumus Aritmetika Sosial Terkait Jual Beli

Foto: unsplash.com

1. Keuntungan

Keuntungan biasa disebut sebagai laba. Seorang pedagang dikatakan untung jika harga jual barang lebih besar daripada harga belinya. Secara matematis, keuntungan dirumuskan sebagai berikut.

Untung = Harga penjualan – Harga pembelian

2. Kerugian

Kerugian terjadi jika harga jual barang lebih kecil daripada harga belinya. Secara matematis, kerugian dirumuskan sebagai berikut.

Rugi = Harga pembelian – Harga penjualan

3. Diskon (Rabat)

Siapa sih yang tidak kalap saat melihat diskon di pusat-pusat perbelanjaan? Memangnya gak rugi ya ngasih diskon gede-gedean, gitu? Mana ada sih orang jualan mau rugi, iya kan? Daripada penasaran, berikut ini rumus diskon atau rabat yang harus kamu tahu.

Rabat = Harga kotor – Harga bersih

4. Bruto, Neto, dan Tara

Bruto, neto, dan tara biasa kamu temukan di plastik-plastik kemasan, baik plastik jajan, kopi, bedak, sabun, dan masih banyak lainnya.

  • Bruto adalah massa kotor = neto + tara.
  • Neto adalah massa bersih.
  • Tara adalah massa karung/ kemasan.

Secara matematis, hubungan antara ketiganya dirumuskan sebagai berikut.

Neto = Bruto – Tara

Rumus Aritmetika Terkait Bunga

Foto: unsplash.com

Untuk mencari bunga, kamu akan dikenalkan dengan simbol p, n, dan i.

p = tabungan awal;

n = lamanya menabung; dan

i = suku bunga (%).

Agar kamu lebih paham, silakan simak contoh soal berikut ini.

Contoh Soal 1

Ariana mendepositokan uang di sebuah bank BUMN. Setelah 9 bulan, jumlah tabungan depositonya bertambah menjadi Rp9.010.000,00. Jika suku tabungannya 8% pertahun, tentukan tabungan awal Ariana!

Pembahasan:

Diketahui:

Jumlah tabungan akhir = Rp9.010.000,00

Lama menabung (n) = 9 bulan

Suku bunga tabungan (i) = 8%

Ditanya: p =…?

Penyelesaian:

Mula-mula, tentukan suku bunga tabungan untuk 9 bulan.

Kemudian, tentukan besar tabungan awal Ariana dengan cara berikut.

Jadi, besar tabungan awal Ariana adalah Rp8.500.000.

Contoh Soal 2

Anggun makan di restoran padang dengan biaya Rp83.000 ditambah dengan pajak sebesar 10%. Jika Anggun membayar dengan 5 lembar uang Rp20.000, tentukan pengembalian yang diterima Anggun!

Pembahasan:

Diketahui:

Biaya makan: Rp83.000

Persentase pajak (p): 10%

Jumlah uang yang diberikan: 5 × Rp20.000 = Rp100.000

Ditanya: Uang kembalian =…?

Penyelesaian:

Mula-mula, Quipperian tentukan besar pajak yang harus diberikan.

Ini berarti, total biaya yang harus dibayarkan adalah sebagai berikut:

Dengan demikian, besar uang kembaliannya adalah sebagai berikut.

Jumlah uang yang diberikan – total biaya = Rp100.000 – Rp.91.300 = Rp8.700

Jadi, besar uang kembalian untuk Anggun adalah Rp8.700.

Contoh Soal 3

Bruto dari 7 kantong gula pasir adalah 210 kg dengan tara masing-masing kantong adalah 2,5%. Tentukan neto gula pasir dari masing-masing kantong!

Pembahasan:

Diketahui:

Bruto (berat kotor) 7 kantong plastik = 210 kg

Persentase tara masing-masing kantong (berat kemasan) = 2,5%

Ditanya: Neto =…?

Penyelesaian:

Mula-mula, tentukan bruto dari 1 kantong gula pasir.

Kemudian, tentukan tara dari 1 kantong gula pasir.

Ini berarti, neto dari 1 kantong gula pasir adalah sebagai berikut.

Jadi, neto gula pasir dari masing-masing kantong adalah 29,25 kg.

Contoh Soal 4

Zulfa dan Fikri masing-masing membeli 1 unit smartphone dengan cara kredit di sebuah toko. Kedua smartphone tersebut memiliki harga dan merek yang sama. Dalam perjanjian, Zulfa dan Fikri harus membayar uang muka sebesar Rp2.100.000 yang merupakan 35% dari harga smartphone

Jika Zulfa mengambil opsi untuk membayar cicilan sebanyak 6 kali sementara Fikri sebanyak 8 kali (bunga 0%), tentukan selisih antara harga yang harus dibayarkan oleh Zulfa dan Fikri pada tiap kali cicilan!

Pembahasan:

Diketahui:

Uang muka: Rp2.100.000 (35% harga smartphone)

Artinya, masih ada 100% – 35% = 65% lagi yang harus dibayarkan.

Ditanya: Selisih cicilan =…?

Penyelesaian:

Harga yang masih harus dibayarkan adalah sebagai berikut.

Zulfa mengambil opsi untuk membayar cicilan sebanyak 6 kali (bunga 0%). Ini berarti, besar angsurannya adalah sebagai berikut.

Fikri mengambil opsi untuk membayar cicilan sebanyak 8 kali (bunga 0%). Ini berarti, besar angsurannya adalah sebagai berikut.

Dengan demikian, selisih antara harga yang harus dibayarkan oleh Zulfa dan Fikri pada setiap cicilan adalah sebagai berikut.

Rp650.000 – Rp487.500 = Rp162.500

Jadi, selisih antara harga yang harus dibayarkan oleh Zulfa dan Fikri pada setiap kali cicilan adalah Rp162.500,00.

Bagaimana Quipperian, apakah kamu sudah paham dengan materi aritmetika sosial kali ini? Semoga materi ini bisa bermanfaat buat Quipperian. Jika kamu ingin mengerjakan latihan soal lebih banyak lagi, silakan gabung bersama Quipper Video. Jadikan Quipper Video sebagai mitra belajar dari rumah. Salam Quipper!

Penulis: Eka Viandari