Intip Nama-Nama Alumni Prasmul yang Punya Bisnis Keren!

Sebagai perguruan tinggi yang berfokus pada pengembangan bisnis dan manajemen, Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul) telah mencetak alumni yang berhasil dalam karier mereka, baik sebagai wirausaha maupun profesional.  Di bidang bisnis, Prasmul telah meluluskan banyak wirausaha sukses seperti Owner Kopi Tuku Andanu Prasetyo dan Pendiri Shabu Hachi Githa Nafeeza. Selain itu, terdapat alumni Prasmul yang telah berhasil menjadi influencer sekaligus entrepreneur yakni Lizzie Parra, yang berhasil mengembangkan brand kosmetik BLP Beauty.

Selain nama-nama di atas, masih banyak deretan nama lulusan Prasmul lainnya yang juga telah sukses di berbagai bidang bisnis. Yuk, menggali inspirasi dari kisah alumni Prasmul!

Daftar Entrepreneur Muda Alumni Prasmul

Kamu penasaran dengan cerita tentang alumni Prasmul yang sukses dengan bisnis mereka di berbagai bidang? Inilah beberapa kisah singkatnya:

Leivino Krisdeni – Teman Startup

Leivino Krisdeni pernah menempuh pendidikan di Jurusan S1 Business Universitas Prasetiya Mulya. Ia adalah Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Teman Startup, sebuah perusahaan yang berfokus pada pengembangan startup dan inovasi teknologi di Indonesia. Teman Startup didirikan dengan tujuan untuk membangun ekosistem startup yang sehat dan mendukung perkembangan inovasi teknologi di Indonesia.

Sebelum memulai Teman Startup, Leivino memiliki pengalaman di berbagai bidang, seperti teknologi informasi, keuangan, dan investasi. Selain aktif di Teman Startup, Leivino juga aktif sebagai pembicara dan mentor di berbagai acara dan program untuk mempromosikan perkembangan ekosistem startup di Indonesia.

Rini Florencia – Claryn the Label

Rini Florencia mendirikan Claryn the Label bersama Darren Sebastian. Melalui channel YouTube Pinvest Indonesia, Darren menjelaskan bahwa bisnis mereka berawal dari hobi Rini yakni belanja. Pada akhirnya, mereka berhasil mengembangkan fashion brand Claryn the Label.

Brand yang memiliki slogan “basics, but better” ini menyediakan aneka fashion item mulai dari gaun, atasan, bawahan, outer, hingga sepatu. Salah satu kunci sukses brand ini adalah senantiasa melakukan riset pasar demi meningkatkan succes range produk yang akan dibuat. Hal penting lainnya yakni mengamati kompetitor serta kolaborasi dengan mereka yang memahami bidang fashion termasuk fashion stylist dan pattern maker.

Mario Gultom – Sunyi House of Coffee and Hope

Sunyi House of Coffee & Hope merupakan sebuah kafe yang mengusung tema kemanusiaan.  Kafe ini dirintis oleh alumni S1 Branding Prasmul yakni Mario Gultom dan Almas Nizar.

Tema kemanusiaan yang diusung kafe ini terbilang sangat unik. Bukan semata berupa tema dekorasi dan pernak pernik lainnya, akan tetapi kafe ini memberikan kesempatan lebih kepada penyandang disabilitas untuk memiliki  karier.

Ketika kamu berkunjung ke Sunyi House of Coffee & Hope, kamu akan melihat bagaimana teman-teman tunanetra, tunarungu, tunadaksa, dan lainnya bekerja secara profesional. Selain itu, kamu juga belajar bahasa isyarat secara gratis lho di tempat ini!

William Ernest Silanoe – Broadway Group Jakarta

Presiden Broadway Group Jakarta William Ernest Silanoe pernah belajar di S1 Business Prasmul lho Quipperian! Broadway Group Jakarta memiliki beberapa lini bisnis antara lain leisure, Food and Beverage (F&B), dan konsultan pemasaran.

Sebelum akhirnya memutuskan membangun bisnis yang telah dijalankan saat ini, Ernest sudah aktif di dunia event organizer sejak masih di bangku SMA. Kemudian pada tahun 2010, ia mulai merintis Broadway. Ketika itu, Broadway hanya berfokus pada event organizer di Jakarta dan Bali. Seiring berjalannya waktu, Broadway beralih menjadi holding company, dengan nama Broadway Group Jakarta.

Elisa Suteja – Fore Coffee

Hayo ngaku, siapa yang suka mengonsumsi kopi? Beberapa tahun terakhir, bisnis kopi kekinian menjamur di Indonesia, salah satu pemain di bidang ini adalah Fore Coffee. Deputy CEO Fore Coffee Elisa Suteja adalah salah satu alumnus Prasmul lho Quipperian!

Ide mendirikan coffee shop yang memberi kemudahan kepada customer dengan menyediakan pemesanan via aplikasi sudah cukup lama terpikirkan oleh Elisa. Ide tersebut akhirnya terwujud pada tahun 2018 dengan berdirinya Fore Coffee.

Saat ini, Fore Coffee telah memiliki ratusan outlet yang tersebar di berbagai kota, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan. Berkat kesuksesan yang tercapai lewat Fore Coffee, mengantarkan Elisa masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia tahun 2020 pada bidang business and entrepreneur.

Yohanes Sugihtonugroho – Crowde

Yohanes Sugihtononugroho bersama partner-nya Risyad Ganis mendirikan Crowde, yakni platform digital yang membantu permodalan petani Indonesia berlandaskan semangat gotong royong. Melalui platform ini, Yohanes mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berinvestasi kepada para petani dan masyarakat yang terlibat akan menerima keuntungan melalui sistem “bagi hasil”.

Berkat keseriusan dan kerja keras mengembangkan Crowde, alumnus S1 Business 2010 Prasmul ini berhasil menorehkan namanya dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia.

Wiramahesa Putra Sutopo – Indonesian Football e-League

Buat kamu yang menyukai bidang electronic sports (esports), apakah sudah familiar dengan nama Wiramahesa Putra Sutopo? Ia merupakan Founder dan CEO Indonesian Football e-League. Indonesian Football e-League ini merupakan operator resmi sepakbola virtual (esports) yang menyelenggarakan liga untuk sepakbola virtual di Indonesia. Bukan cuma itu, Wira juga mengemban jabatan sebagai Wakil Ketua Bidang Bina Prestasi & Event Olahraga Rekreasi Esports Indonesia Esports Association (IESPA).

Lulusan Universitas Prasetiya Mulya Jurusan Event ini sebelumnya memang telah punya pengalaman di bidang esport. Ia mendirikan organisasi esport Zeus Gaming serta pernah menjadi project manager untuk Piala Presiden Esports.

Clara Vania – TentangKita

Pernahkah Quipperian melihat di media sosial ada pasangan yang memainkan permainan seru berupa kartu-kartu unik dan menjawab berbagai pertanyaan yang tertera di sana? Ternyata, permainan kartu semacam itu dapat menjadi cara jitu yang dapat kamu lakukan untuk mempererat suatu hubungan lho!

Nah, salah seorang alumnus Prasmul yakni Clara Vania mendirikan brand lokal TentangKita pada tahun 2020 bersama rekannya yang bernama Syelin Lusiana Naba. TentangKita menyediakan permainan kartu yang bisa berdampak pada meningkatnya keharmonisan hubungan baik itu dengan pasangan hidup, keluarga, ataupun sahabat. Permainan ini menjadi salah satu metode alternatif untuk melatih dan meningkatkan kualitas komunikasi.

Elise Santoso-Ballooney.id

Elise Santoso merupakan Founder Ballooney.id, yakni sebuah perusahaan yang bergerak di bidang dekorasi balon untuk berbagai acara, seperti pesta ulang tahun, pernikahan, dan acara bisnis. Sebelum mendirikan Ballooney.id, Elise Santoso menempuh pendidikan di Jurusan S1 Business Universitas Prasetiya Mulya.

Awal mula dirintis, Ballooney.id hanya melayani pelanggan di lingkungan sekitar. Namun, dengan kualitas dan layanan yang baik, bisnis ini berkembang pesat dan kini telah menjadi salah satu perusahaan dekorasi balon ternama di Indonesia, dengan banyaknya pelanggan dari berbagai kalangan.

Kiat-kiat Sukses Menjadi Entrepreneur Muda dari Alumni Sukses Prasmul University

Kesuksesan alumni Prasmul ini menunjukkan betapa pentingnya pendidikan berkualitas dan relevan dalam mempersiapkan individu untuk mencapai kesuksesan. Prasmul telah membuktikan dirinya sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia dalam hal ini. Dengan fokus pada pembelajaran berbasis praktik dan kerja sama dengan industri, Prasmul terus mendorong para siswa dan alumni untuk meraih kesuksesan di bidang yang mereka tekuni.

FYI, Prasmul merupakan perguruan tinggi swasta yang berdiri sejak 1982. Kampus ini terletak di dua lokasi yaitu daerah BSD City, Tangerang Selatan dan Cilandak, Jakarta Selatan. Yuk, join di Prasmul!

Penulis: Mawardi Janitra
Editor: Tisyrin Naufalty Tsani

Lainya Untuk Anda

Skill Leadership: Pengertian, Tipe, Manfaat, dan Cara Mengembangkannya

Serba-serbi Jurusan Teknik Telekomunikasi

15 Jurusan Kuliah yang Tidak Ada Matematika, Apa Saja Pilihannya?