Ingin Jadi Pebisnis? Yuk Pahami Apa Itu Inkubator Bisnis dan Penerapannya di Perguruan Tinggi

Apakah Quipperian ingin jadi seorang pebisnis? Apakah kamu sudah mengetahui keberadaan inkubator bisnis? Ternyata, saat ini sudah ada suatu program yang bisa kamu manfaatkan untuk dapat mempermudah mewujudkan mimpimu tersebut, yaitu melalui program inkubator bisnis. Kita bahas lebih lanjut yuk!

Apa Itu Inkubator Bisnis?

Inkubator bisnis adalah program atau fasilitas yang dibangun untuk tujuan mengembangkan dan mempercepat pertumbuhan bisnis perusahaan rintisan (startup) maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Caranya dengan memberikan layanan dan dukungan berupa pembinaan, koneksi jaringan, ruang fisik atau fasilitas untuk berkegiatan, hingga modal usaha dan pembiayaan.

Secara resmi, penjelasan mengenai inkubator bisnis juga sudah ditulis dalam Petunjuk Teknis (Juknis) tentang Pengembangan Kewirausahaan No. 81.3/Kep/M.KUKM/VIII/2002 yakni:

Inkubator bisnis adalah lembaga yang bergerak dalam bidang penyediaan fasilitas dan pengembangan usaha, baik manajemen maupun teknologi bagi usaha kecil dan menengah untuk meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usahanya dan atau pengembangan produk baru agar dapat berkembang menjadi wirausaha yang tangguh dan atau produk baru yang berdaya saing dalam jangka waktu tertentu.

Juknis tentang Pengembangan Kewirausahaan No. 81.3/Kep/M.KUKM/VIII/2002

Inkubator bisnis berperan besar pada fase awal berdirinya perusahaan rintisan. Selain memastikan kesiapan bisnis, juga membuka celah komunikasi dengan para calon investor agar perusahaan rintisan tersebut memiliki modal yang cukup. Selain mencarikan investor, tidak jarang juga inkubator bisnis itu sendiri yang menjadi investornya. Menarik bukan?

Oleh karena itu, ketika Quipperian berencana untuk bergabung dengan inkubator bisnis, pastikan untuk mengikuti semua proses yang telah ditentukan. Dengan begitu, para mentor dapat mengetahui dengan baik seperti apa potensi yang ingin kamu kembangkan sehingga mereka juga dapat merekomendasikan investor yang tepat.

Singkatnya, inkubator bisnis bisa dianggap sebagai processor yang berperan dalam mengubah ide menjadi bentuk bisnis atau usaha yang real dengan segala komponennya, seperti sumber daya manusia (SDM), produk, dan strategi. Setelah siap, perusahaan rintisan tersebut lalu difasilitasi untuk bertemu pemerintah dan investor lainnya dalam rangka mengumpulkan dukungan modal untuk pengembangan dan ekspansi bisnis selanjutnya.

Baca juga: Merealisasikan Ide Bisnis Sejak Kuliah, Bagaimana Caranya?

Jenis-jenis Inkubator Bisnis

Untuk bisa memilih inkubator bisnis yang sesuai, kamu perlu mempelajari lebih dulu jenis-jenis yang ada, antara lain:

University-related incubator

University-related incubator adalah inkubator yang didukung langsung oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi membuka diri kepada perusahaan-perusahaan rintisan untuk mendapat service laboratorium, literatur, dan jasa kepakaran. Sudah cukup banyak perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki inkubator bisnis sendiri, salah satunya PPM School of Management.

Industrial incubator

Industrial incubator adalah inkubator yang didukung oleh lembaga-lembaga non profit sekaligus pemerintah yang tujuan utamanya adalah mengurangi tingkat pengangguran.

For-profit investment incubator

For-profit investment incubator adalah inkubator yang biasanya menempati kantor yang sama dengan startup yang dibiayainya. Hal ini dilakukan untuk menjaga portofolio dari startup tersebut agar tetap memiliki performance yang baik.

For-profit property development incubators

For-profit property development incubators adalah inkubator yang menyediakan beberapa sarana kantor untuk memberikan dukungan image perusahaan dan dipakai secara bersama. Umumnya inkubator jenis ini menarik ongkos sewa atas pemakaian sarana tersebut.

Corporate venture incubator

Corporate venture incubator adalah inkubator yang dijalankan oleh perusahaan besar dan mapan yang melakukan akuisisi terhadap perusahaan rintisan, kemudian memberikan suntikan dana, pengembangan keahlian sumber daya manusia (SDM), dan memaksimalkan potensi pasar bagi perusahaan tersebut.

Nah, di antara seluruh tipe inkubator bisnis tersebut, kira-kira tipe mana nih yang cocok dengan planning kamu? Pastikan kamu tidak salah pilih ya!

Terkait konsep inkubator bisnis yang dikembangkan universitas, mungkin masih terkesan aneh atau kurang familiar ya. Hal tersebut dikarenakan konsep inkubator bisnis belum tersosialisasi dengan baik dan belum banyak juga kampus yang mengoptimalkan fasilitas tersebut. Namun, dari sisi sumber daya, universitas bisa dibilang memiliki segalanya, mulai dari SDM yang ahli sampai dengan fasilitas yang sangat mendukung. Terlebih lagi, kalau perencanaan bisnis tersebut dilakukan langsung oleh mahasiswa saat masih kuliah.

Manfaat Inkubator Bisnis bagi Mahasiswa

Selain menciptakan lapangan kerja mandiri, inkubator bisnis juga memiliki dampak positif lain yang tidak kalah penting bagi mahasiswa, antara lain:

  • Menstimulus mahasiswa untuk mengkaji berbagai permasalahan yang ada di masyarakat, kemudian merumuskan metode dan strategi yang kreatif guna menuntaskan permasalahan tersebut.
  • Mengarahkan mahasiswa untuk tidak kaku dalam merespon segala situasi dan mulai menggunakan berbagai parameter dalam menilai keadaan.
  • Mengajarkan mahasiswa tentang cara kerja tim yang profesional.
  • Memfasilitasi kemungkinan kerja sama antara sesama mahasiswa.
  • Menjadi wadah konsultasi.

Inkubator Bisnis Perguruan Tinggi

Inkubator bisnis di perguruan tinggi sebenarnya bukan hal yang baru, mengingat rintisannya sudah dimulai sejak 1993. Lalu pada 2001, dikenal dengan istilah Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K). Saat ini, pengembangan inkubator bisnis di perguruan tinggi diatur oleh Direktorat Sistem Inovasi pada Badan Riset dan Inovasi Nasional dalam naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Seiring dengan kemajuan teknologi dan kapasitas SDM yang dimiliki perguruan tinggi, tiap-tiap kampus akhirnya mendirikan inkubator bisnisnya sendiri-sendiri, salah satunya PPM School of Management. Inkubator bisnis di PPM School of Management mulai dibuka sejak 2014, yang masih terintegrasi dengan mata kuliah. Ketika itu, inkubator bisnis merupakan kegiatan praktikum dari mata kuliah Entrepreneurship 2.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa diminta untuk menjalankan real business selama tiga bulan dengan usaha sendiri. Selama menjalankan praktikum, mahasiswa akan dipantau oleh para mentor yang juga turut aktif memberikan masukan untuk kesuksesan bisnis yang dirintis.

Baca juga: Cari Tahu Rahasia Sukses dari 5 Pengusaha Muda Ini

Selanjutnya, pada 2020, PPM School of Management akhirnya memiliki wadah inkubator bisnis yang lebih proper dengan nama Bizcube. Sebagai inkubator bisnis profesional, Bizcube tentunya tidak lagi hanya sebatas wadah praktik bagi mahasiswa, melainkan sudah merambah juga pada fungsi-fungsi lainnya. Fungsi-fungsi yang dimaksud mulai dari penyediaan ruang dan dukungan fasilitas perkantoran, bimbingan dan konseling bisnis, pengembangan kompetensi dan mindset, akses pendanaan bagi tenant (startup), layanan konsultasi administrasi bisnis, seperti hak kekayaan intelektual, legal, dan pajak, serta bantuan akses kepada research and development (R&D) dan teknologi.

Nah, dari penjabaran di atas pastinya Quipperian sudah bisa mendapat pemahaman yang lebih baik tentang inkubator bisnis ya? Jika kamu tertarik, untuk bergabung dengan inkubator bisnis ternyata sangat memungkinkan lho sekalipun masih aktif sebagai mahasiswa.

Penulis: Mawardi Janitra
Editor: Tisyrin Naufalty T

Lainya Untuk Anda

Skill Leadership: Pengertian, Tipe, Manfaat, dan Cara Mengembangkannya

Serba-serbi Jurusan Teknik Telekomunikasi

15 Jurusan Kuliah yang Tidak Ada Matematika, Apa Saja Pilihannya?