Kebutuhan pangan berkualitas merupakan salah satu kebutuhan utama bagi suatu bangsa. Kualitas pangan yang baik akan memberi kualitas kehidupan yang baik juga kepada generasi suatu bangsa begitupun sebaliknya.
Mengingat pentingnya kedudukan pangan, pemerintah di setiap negara pun mengambil langkah strategis untuk menghadirkan ilmu pangan di perguruan tinggi sebagai salah satu pilihan jurusan. Hingga saat ini, tentunya Quipperian sudah cukup akrab dengan Jurusan Teknologi Pangan bukan?
Nah, artikel kali ini akan memperkenalkan satu jurusan lagi yang berhubungan dengan pangan yaitu Jurusan Pangan dan Nutrisi (Food Science and Nutrition). Jika dilihat dari namanya saja, Jurusan Pangan dan Nutrisi mengakomodir pembahasan yang berhubungan dengan ilmu pangan dan nutrisi, yang mana hal tersebut tentunya sangat berbeda dengan pembahasan yang ada di Jurusan Teknologi Pangan. Namun, sebenarnya apa perbedaan antara Jurusan Teknologi Pangan dan Jurusan Pangan dan Nutrisi ini?
Perbedaan Jurusan Teknologi Pangan dan Jurusan Pangan dan Nutrisi
Untuk melihat secara detail terkait perbedaan antara kedua jurusan tersebut, kita akan coba melihatnya dari beberapa dimensi. Setidaknya ada 4 dimensi yang dapat menunjukkan perbedaan antara urusan Teknologi Pangan dan Jurusan Pangan dan Nutrisi, yaitu bidang yang dikaji, mata kuliah yang dipelajari, kelompok fakultas, dan prospek kerjanya. Pembahasan selengkapnya adalah sebagai berikut:
Perbedaan bidang yang dikaji
Sekalipun kedua jurusan tersebut berada pada domain yang sama yaitu pangan, tetapi kedua jurusan tersebut memiliki perbedaan pada ranah subdomain-nya.
Fokus kajian utama Jurusan Pangan dan Nutrisi adalah kandungan kimia, biologi, gizi dan karakter fisik pada suatu bahan makanan. Sedangkan Jurusan Teknologi Pangan berfokus pada pengolahan hingga penyimpanan bahan makanan.
Perbedaan mata kuliah yang dipelajari
Mata kuliah yang dipelajari di Jurusan Teknologi pangan antara lain Teknologi Fermentasi Pangan, Keamanan dan Sanitasi Pangan, Karakteristik Bahan Pangan, Evaluasi Sensori, Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan Makanan, Teknologi Flavor, dan Sistem Jaminan Halal.
Sedangkan mata kuliah yang dipelajari di Jurusan Pangan dan Nutrisi yaitu Pangan dan Gizi, Mikrobiologi Pangan, Kimia Organik, Biokimia Gizi, dan Ilmu Bahan Pangan.
Perbedaan kelompok fakultas
Mengenai perbedaan kelompok fakultas, biasanya kedua jurusan tidak berada pada fakultas yang sama meski sama-sama berada pada domain ilmu pangan. Jurusan Teknologi Pangan biasanya bernaung pada Fakultas Pertanian dan Jurusan Ilmu Pangan dan Gizi biasanya bernaung pada Fakultas Kedokteran atau Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Perbedaan prospek karier
Perbedaan fakultas tentunya turut mempengaruhi perbedaan prospek karier dari kedua jurusan tersebut. Hal ini dikarenakan mata kuliah dan keahlian yang diperoleh selama kuliah cukup berbeda.
Lulusan Jurusan Pangan dan Nutrisi biasanya bekerja sebagai nutrition specialist atau ahli gizi pada suatu instansi kesehatan dan klub olahraga profesional. Sedangkan lulusan Jurusan Teknologi Pangan biasanya pekerja sebagai quality control di suatu perusahaan pengolahan pangan.
So, sampai sini sudah cukup jelas bukan perbedaan antara Jurusan Teknologi Pangan dan Jurusan Pangan dan Nutrisi?
Nah, selanjutnya Quipper Blog akan berbagi informasi tentang perkuliahan di Jurusan Pangan dan Nutrisi, yang mana salah satu kampus di Indonesia yang menyediakan jurusan ini adalah Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L).
Jurusan Pangan dan Nutrisi (Food Science and Nutrition) i3L
Jurusan Pangan dan Nutrisi (Food Science and Nutrition) di i3L bernaung pada Fakultas School of Life Science. i3L menghadirkan jurusan ini untuk melahirkan ilmuwan-ilmuwan muda yang memiliki pemahaman utuh seputar ilmu pangan, nutrisi, dan kesehatan manusia serta keterkaitan di antara ketiganya.
Untuk mendukung upaya tersebut, i3L pun sangat serius dalam mengembangkan kurikulum agar output perkuliahan sesuai dengan kebutuhan yang ada di masyarakat dan sektor industri terkini.
Selain itu, kurikulum Jurusan Pangan dan Nutrisi i3L juga memfasilitasi peningkatan kemampuan praktik mahasiswa lewat sesi-sesi praktikum yang dijadwalkan serta dukungan laboran dan fasilitas laboratorium yang lengkap.
Jurusan ini juga rutin mengadakan sesi webinar untuk membahas isu-isu terkini di bidang pangan dan gizi. Melalui sesi webinar tersebut mahasiswa bisa mendapatkan informasi seputar perkembangan teknologi di bidang pangan dan penelitian terkini yang berhubungan dengan pangan dan kesehatan manusia. Salah satu webinar yang baru-baru ini selenggarakan yakni Power Talk Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L) dengan tema “The Microbiota- Gut – Brain Axis: Hype or Revolution?”. Webinar ini membahas kaitan antara kekurangan gizi dalam diet yang mengakibatkan berkurangnya keragaman populasi bakteri usus bisa berdampak negatif terhadap kesehatan mental.
Pilihan Karier Lulusan Jurusan Ilmu Pangan dan Gizi i3L
Dengan struktur kurikulum yang diterapkan di Jurusan Food and Science Nutrition juga mempengaruhi diversifikasi peluang kerja yang bisa didapatkan oleh lulusannya. Dengan bekal pengetahuan yang didapatkan, pilihan karier bagi lulusan Jurusan Ilmu Pangan dan Gizi i3L bisa dibedakan pada 3 sektor, yaitu sektor industri, sektor pemerintah, dan sektor akademik.
Pilihan karier di sektor industri makanan antara lain research and business development, quality assurance, food safety, research and development, sensory analysis, dan market research.
Lalu, pilihan karier di sektor instansi pemerintahan antara lain pegawai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan auditor keamanan pangan. Sedangkan pilihan karier di sektor akademis misalnya dosen, asisten dosen, dan peneliti.
Wah, pilihannya banyak juga ya, Quipperian? Kamu tinggal sesuaikan dengan minat dan passion-mu saja karena semua pilihan tersebut sangat menarik.
Oh ya, Jurusan Food and Science Nutrition i3L juga memfasilitasi program double degree pada Deakin University (Australia) dan program master pathway di Boston University, Queen’s University Belfast, dan UniLaSalle University. Keren bukan?
Penulis: Mawardi Janitra
Editor: Tisyrin Naufalty T