Kalau Quipperian pernah nonton serial Korea yang tengah hits berjudul Startup yang dibintangi oleh Bae Suzy beserta aktris dan aktor korea lainnya, tentunya Quipperian akan mendapat gambaran yang cukup jelas tentang seperti apa rintangan dan tekanan yang harus dilalui ketika mulai menjalankan bisnis startup. Terlihat banget kan seperti apa lika-liku yang harus dilalui tokoh Seo Dal Mi beserta rekan-rekan satu tim sehingga bisnis startup yang mereka garap dapat berbuah kesuksesan.
Apa Itu Bisnis Startup?
Oh ya, sebelum ngomongin bisnis startup lebih lanjut nih, kamu kenali dulu deh, sebenarnya bisnis startup itu apa sih? Jadi, bisnis startup itu bisa kamu pahami sebagai bisnis rintisan. Namun, sekalipun disebut sebagai bisnis rintisan, sebenarnya bisnis startup sudah memiliki big planning yang menjadi visi utama.
Biasanya dalam memulai bisnis startup tidak membutuhkan SDM yang banyak karena sebagian besar prosesnya mengandalkan teknologi dan berangkat dari issue yang menjadi kebutuhan masyarakat. Sehingga hampir bisa dipastikan model bisnisnya akan selalu adaptif dan teknologi yang digunakan pun terus mengalami pengembangan seiring kebutuhan bisnis yang semakin besar dan beragam juga.
Namun, untuk memulai bisnis startup apakah cukup dengan modal ide dan modal? Tentunya tidak Quipperian. Sekalipun ide dan modal termasuk hal yang sangat penting untuk menjalankan bisnis startup, tetapi masih banyak hal-hal lain yang menjadi penopang keberhasilan suatu bisnis startup. Dalam proses merintis bisnis, diperlukan berbagai kemampuan yang mendukung dan bukan hanya kemampuan dalam mengelola bisnis tetapi juga interpersonal skill dan leadership.
Nah, berikut ini adalah beberapa tips yang perlu kamu pertimbangkan jika ingin menjalankan bisnis startup seperti Seo Dal Mi dan kawan-kawan.
Tips Menjalankan Bisnis Startup
1. Memiliki kemauan yang kuat
Di awal artikel ini sudah ada mention bahwa dalam menjalankan bisnis startup akan selalu identik dengan yang namanya tekanan dan perubahan yang dinamis sehingga jika tidak memiliki kemauan yang kuat untuk mencapai keberhasilan maka bisa dipastikan akan segera menemui kegagalan. Kemauan yang kuat akan merangsang seseorang untuk selalu berpikir kreatif bahkan melakukan tindakan-tindakan yang out of the box.
Karakter seperti ini ditunjukkan oleh Seo Dal Mi yang tidak pernah lelah menerima penolakan dari para investor, bahkan saking besarnya kemauannya untuk mencapai kesuksesan lewat bisnis startup, dia pun harus mengabaikan hal-hal yang membuatnya tidak nyaman dan tetap fokus pada pencapaian.
2. Pentingnya ide dan memiliki mentor
Ide merupakan hal yang paling penting bahkan bisa dibilang paling mahal dari suatu bisnis karena dari sanalah perjalanan suatu bisnis dimulai. Namun, ide bisnis yang tidak matang malah akan membingungkan ketika membuat peta bisnis yang akan dijalankan. Oleh karena itu, jangan berhenti ketika baru menemukan ide awal dari rencana bisnis yang ingin kamu jalankan. Kamu perlu mematangkan ide tersebut.
Dengan ide yang matang, ketika kamu mempresentasikan ide tersebut di depan investor, kamu akan terlihat meyakinkan karena para calon investor tersebut mendapat pemahaman yang utuh dari rencana bisnismu. Nah, pada tahap ini, sangat penting memiliki seorang mentor yang membantumu dalam mematangkan ide seperti yang dilakukan oleh Han Ji Pyeong ketika membimbing Tim Samsan Tech dalam mempersiapkan ide bisnis dan mendesain presentasi yang tepat sehingga Tim Samsan Tech bisa lolos ke babak Hackathon.
3. Memahami business plan
Ide bisnis yang brilian selanjutnya akan dikemas dalam bentuk business plan. Nah disinilah kamu menjabarkan strategi penjualan, strategi pendanaan, proyeksi pendapatan, hingga kebutuhan SDM yang direncanakan. Sangat penting bagi seorang pengusaha untuk memahami business plan karena ini merupakan roadmap yang akan dijalankan termasuk panduan yang akan digunakan ketika menghadapi persoalan-persoalan di kemudian hari yang telah teridentifikasi. Dari sebuah business plan yang baik kamu bisa mengetahui seperti apa gambaran masa depan bisnis yang kamu jalankan dalam 5-10 tahun ke depan, bahkan pada jangka waktu yang lebih panjang dari itu.
4. Belajar tentang teknologi
Bisnis startup dan teknologi adalah dua hal yang tidak bisa terpisahkan, oleh karena itu tidak cukup jika kamu hanya memiliki pemahaman bisnis yang baik karena implementasi bisnis startup saat ini lebih dominan dijalankan dengan bantuan teknologi.
Nah, oleh karena itu akan sangat baik jika kamu juga memiliki pengetahuan seputar teknologi yang akan kamu gunakan mulai dari pemrograman, mekanisme sistem informasi, online tools, dan semacamnya. Dengan memahami hal-hal tersebut, kamu bisa memutuskan solusi yang tepat jika terjadi masalah teknis atau termasuk merencanakan strategi yang tepat dan memaksimalkan kemampuan teknologi yang dimiliki.
5. Mau mendengar kritik
Dalam merintis sebuah bisnis, kamu akan cenderung pada idealisme yang kamu pahami, walaupun sebenarnya kamu juga paham sih bahwa tidak ada kitab suci dalam dunia bisnis. Segala kemungkinan tetap harus dipertimbangkan sehingga dari situ kamu dapat mengetahui apakah bisnis yang kamu jalankan masih berada pada koridor yang direncanakan atau mungkin sudah bergeser.
So, untuk mengimbangi idealisme yang berpotensi menutup matamu dari perubahan faktor-faktor bisnis bisnis yang terjadi, kamu perlu juga mendengarkan pendapat dari orang lain, entah itu berupa saran ataupun kritik. Dengan demikian kamu akan mampu menemukan kesimpulan yang tepat dari suatu keputusan bisnis yang ingin kamu jalankan.
Mendalami Bisnis Startup di Bangku Kuliah
Inilah kabar baik yang kamu akan terima dengan membaca artikel ini, bahwa untuk mendalami bisnis startup kamu tidak harus menunggu lulus kuliah lalu mendaftarkan diri ke perusahaan startup yang sedang melakukan perekrutan karyawan. Kamu bisa mendapatkan pengalaman mengelola perusahaan startup sejak di bangku kuliah! Jangan bingung ya, ini realistis kok!
Kalau kamu serius untuk nantinya nyemplung di bisnis startup, kamu bisa memulainya dengan kuliah di Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP). Kampus ini sangat serius mewadahi mahasiswa untuk mengembahkan ide bisnis yang mereka miliki hingga menjadi startup melalui Program Sentra Inovasi. Melalui program ini kamu akan terjun langsung dalam melakukan proyek inkubasi bisnis startup, lalu ada juga panduan dalam pengurusan Hak Kekayaan Intelektual dan Paten, serta konsultasi dan workshop yang rutin diadakan.
Sudah ada beberapa startup yang berhasil diciptakan mahasiswa ITTP, salah satunya adalah HiTrush. Ini adalah salah satu startup yang berhasil dirancang dan dikembangkan oleh mahasiswa Fakultas Informatika Institut Teknologi Telkom Purwokerto dengan tujuan menuntaskan masalah persampahan di lingkungan masyarakat. Nah, HiTrash yang dikembangkan mahasiswa ITTP ini berhasil menembus level nasional lho dan juga dinyatakan berhak menerima pendanaan dari program ASM (Akselerasi Startup Mahasiswa Indonesia) yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Wahh, keren ya, Quipperian? Masih mahasiswa udah punya bisnis startup sendiri! Kamu mau?
Untuk mengetahui info kampus terlengkap dan berkualitas, cek di campus.quipper.com