Apa Itu Blended Learning? Pahami Kelebihan dan Kekurangannya!

Metode pembelajaran blended learning – Selama masa pandemi covid-19, Quipperian pasti semakin sering mendengar istilah yang berhubungan dengan online learning, salah satunya adalah blended learning. Namun, tahukah kamu bahwa sebelum masa pandemi covid-19, beberapa kampus juga telah melaksanakan program blended learning lho!

Buat kamu yang masih bingung dengan istilah blended learning, yuk pahami seluk-beluknya.

Apa Itu Blended Learning?

Mari kita menilik pengertian blended learning menurut para ahli terlebih dahulu, salah satunya menurut Garner & Oke (2015), pembelajaran blended learning merupakan sebuah lingkungan pembelajaran yang dirancang dengan menyatukan pembelajaran tatap muka (face to face) dengan pembelajaran online yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Kemudian Thorne (2013) mendefinisikan blended learning sebagai campuran dari teknologi e-learning dan multimedia, seperti video streaming, virtual class, animasi teks online yang dikombinasikan dengan bentuk-bentuk tradisional pelatihan di kelas.

Sementara Graham (2005) menjelaskan blended learning secara lebih sederhana sebagai pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran online dengan face to face (pembelajaran tatap muka).

Nah, kalau secara harfiah, blended learning memiliki arti pembelajaran campuran. Secara umum, istilah blended learning ini untuk menggambarkan gabungan dari beberapa metode pembelajaran. Dengan begitu, blended learning dapat memadukan kelebihan dari masing-masing metode, serta ‘menambal’ kekurangan dari masing-masing metode.

Jika melihat penggunaan istilah blended learning saat ini, banyak digunakan untuk menggambarkan metode pembelajaran gabungan antara belajar dengan basis teknologi dan metode belajar tatap muka. Media belajar yang dimanfaatkan antara lain kelas virtual, video pembelajaran, e-library, website, blog, aplikasi, laboratorium virtual, dan sebagainya.

Manfaat Blended Learning

Setiap metode pembelajaran tentunya memiliki manfaat, termasuk blended learning. Manfaat blended learning menurut penulis buku “Pembelajaran Bauran (Blended Learning)” Husamah, yakni:

  • Meningkatkan hasil pembelajaran lewat pendidikan jarak jauh.
  • Meningkatkan kemudahan belajar, dengan begitu siswa menjadi puas dalam belajar melalui pendidikan jarak jauh.
  • Mengurangi biaya pembelajaran.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Dziuban, Hartman dan Moskal juga menyimpulkan bahwa blended learning dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa.

Bahkan, laporan dari U. S. Department of Education memperlihatkan siswa yang mengambil semua atau sebagian dari kelas online memiliki kinerja yang lebih baik, daripada mereka yang mengambil pembelajaran yang sama dengan tatap muka.

Laporan ini diolah setelah memeriksa 51 studi empiris yang membandingkan pembelajaran konvensional dan online. Laporan tersebut juga membandingkan blended learning dengan pembelajaran online murni. Hasilnya, pembelajaran yang menggabungkan online dan konvensional lebih menguntungkan daripada online murni.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Blended Learning

Kelebihan Blended Learning

Kelebihan blended learning dari pendapat para ahli salah satunya menurut Maulida, Utami (2020) adalah sebagai berikut :

  • Siswa lebih leluasa belajar mandiri dengan materi yang sudah disediakan secara online.
  • Siswa/mahasiswa dapat berdiskusi dengan guru atau siswa lainnya tanpa harus menunggu tatap muka di kelas.
  • Guru bisa mengontrol dan mengelola aktivitas belajar mengajar.
  • Materi bisa ditambahkan dengan fasilitas internet yang tersedia.
  • Guru bisa memerintahkan siswanya mengerjakan kuis, memberikan umpan balik, dan hasil tes bisa dimanfaatkan.
  • Peserta didik pun bisa saling bertukar file.

Sementara  menurut Amin, Ahmad Kholiqul (2017),  kelebihan blended learning sebagai berikut:

  • Waktu lebih hemat.
  • Biaya lebih hemat.
  • Lebih tampak efektif dan efisien.
  • Peserta mudah mengakses materi.
  • Siswa bebas mempelajari materi belajar.
  • Materi bisa diakses kapan saja.
  • Diskusi dengan guru bisa dilakukan di luar jam tatap muka.
  • Tenaga untuk mengajar lebih tersimpan.
  • Materi ditambahkan dengan menggunakan internet.
  • Jangkauan belajar diperluas.
  • Perolehan hasil yang baik bisa menaikkan daya tarik belajar, dan lain-lain.

Selanjutnya, berdasarkan penelitian yang dilakukan Ekayati, Rini (2018), kelebihan blended learning sebagai berikut :

  • Aspek peningkatan hasil belajar.
  • Efektifitas pembelajaran.
  • Kenyamanan belajar.
  • Efisiensi biaya.
  • Setiap peserta didik dapat melakukan adaptasi gaya belajar.

Kekurangan Blended Learning

Selain kelebihan, blended learning juga punya kekurangan. Menurut Noer (dalam Hima, Rihatul Lina, 2015), kekurangan blended learning sebagai berikut:

  • Beragamnya media yang dipakai sehingga jika sarana dan prasarana tidak mendukung akan sulit diterapkan.
  • Fasilitas yang siswa miliki tidak merata seperti internet ataupun komputer.
  • Masyarakat, guru, dan siswa ataupun orang tua masih kurang paham akan cara pakai teknologi.

Gimana Quipperian? Dari penjelasan sejauh ini, sudah tergambar bukan metode belajar seperti apa yang disebut sebagai blended learning? Lalu, bagaimana penerapannya di perguruan tinggi?

Contoh Blended Learning

Salah satu kampus yang menyelenggarakan program blended learning sejak sebelum pandemi covid-19 adalah PPM School of Management. Kampus ini membuka program blended learning untuk Jurusan Sarjana Manajemen Bisnis. Program ini membantu calon mahasiswa yang ingin kuliah sambil bekerja atau mengelola  usaha. Selain itu, mereka yang sebelumnya pernah menempuh pendidikan diploma (D1, D2, dan D3) juga bisa masuk ke program ini. Nah, metode pembelajarannya adalah 50% offline dan 50% online.

Keunggulan program ini yakni memiliki kurikulum yang aplikatif. Mahasiswa dapat mengembangkan soft skill untuk mendukung pengembangan karier atau usaha mereka di masa depan.

Oh ya, kalau kamu ingin tahu lebih banyak tentang PPM School of Management, jangan lupa kunjungi profilnya ya di website Quipper Campus!

Penulis: Tisyrin Naufalty Tsani
Editor: Fatia Qanitat