Home » Quipper Campus » Campus Life » Bedah Lengkap Penjurusan di Fakultas Keperawatan

Bedah Lengkap Penjurusan di Fakultas Keperawatan

Bedah Lengkap Penjurusan di Fakultas Keperawatan

Teman-teman Quipperian, salam. Semoga semua sehat selalu ya. Kali ini Quipper Video Blog akan mengajak teman-teman untuk menjelajah sebuah fakultas yang alumninya bertanggung jawab terhadap proses pemulihan kesehatan. Tentu saja bukan Dokter, karena Fakultas Kedokteran sudah kita bahas pertama kali di sini. Lantas, apa dong? Nah, fakultas ini menghasilkan mereka yang bertanggung jawab mendampingi dokter dalam proses pemulihan pasien. Tepat sekali, perawat! Yuk, tanpa menunggu lebih lama, kita jelajahi Fakultas Ilmu Keperawatan.

Pendamping Pemulihan Kesehatan

Mungkin setiap kali kita berkunjung ke rumah sakit, kita akan berpikir setiap perawat itu memiliki seperangkat kemampuan yang sama; ternyata tidak lho. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pembagian jenis mata kuliah Fakultas Ilmu Keperawatan ke dalam beberapa bidang. Penasaran apa saja? Yuk, kita bedah bersama:

1. Keperawatan Dasar

Karena tujuan praktik perawat adalah mulia, yaitu mendampingi pemulihan pasien, justru mata kuliah-mata kuliah dasar seyogyanya sangat krusial dalam membentuk kepribadian dan kompetensi calon perawat. Selain pendekatan sistem kesehatan, di keperawatan dasar calon perawat juga diajarkan bentuk dan pengaruh nutrisi, berbagai aspek psikologis (perubahan dan dinamika diri-kelompok, kecemasan/anxiety, konsep diri dan keluarga), dan juga pengaruh aspek sosial-ekonomis. Semua ini demi saat terjun ke lapangan perawat dapat memiliki perspektif yang menyeluruh sehingga mampu berempati dan merawat pasien sebaik-baiknya.

2. Keperawatan Gawat Darurat/Kritis

Yap, sebagaimana tajuknya para calon perawat di dalam mata kuliah-mata kuliah bidang ini mempelajari konsep, perencanaan, dan praktik keperawatan yang etis, legal, dan peka budaya terhadap pasien yang mengalami masalah kesehatan secara mendadak dalam situasi lingkungan yang tidak dapat dikendalikan, terutama dalam konteks situasi kesehatan tersebut kritis dan mengancam kehidupan pasien.

3. Keperawatan Bedah

Masih ingat pahlawan komik Dr. Strange? Nah situasi ruang bedah seperti itu yang harus dikuasai oleh mereka yang nantinya berminat kepada peminatan ini. Tidak tanggung-tanggung di dalam bidang ini calon perawat akan mempelajari proses pemenuhan kebutuhan pasien saat berlangsung praktik bedah yang mencakup sistem pernapasan, kardiovaskular, hematologi, endokrin, imun, pencernaan dan perkemihan, mustokoloskeletal, integument, persepsi sensori, dan persarafan.

4. Keperawatan Maternal

Penasaran mengapa perawat – perawat di RS Bersalin di saat yang bersamaan bisa telaten memperhatikan keadaan bayi baru lahir dan sang bunda bayi tersebut? Melalui pembidangan ini calon-calon perawat mempelajari pemahaman konsep dan teori keperawatan maternitas serta kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kesehatan wanita pada usia subur, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu setelah melahirkan, dan bayinya sampai usia 40 hari pada kondisi normal beserta keluarganya. Di jurusan ini juga calon perawat juga diarahkan untuk memahami berbagai masalah kesehatan dan komplikasi yang berkaitan dengan sistem reproduksi perempuan dan faktor-faktor yang mempengaruhi, serta asuhan keperawatan pada bayi baru lahir dengan resiko.

5. Keperawatan Anak

Sering melihat perawat di bangsal anak saat mereka dengan sabar menghadapi tingkah-polah anak-kecil (dan bahkan dengan tenang memberi saran dan petunjuk kepada orang tua dalam mengarahkan anak saat diperiksa dokter)? Nah mereka bisa demikian karena saat mengambil bidang keperawatan anak para calon perawat mempelajari pemberian asuhan keperawatan yang efektif dan aman bagi anak sesuai dengan tingkat tumbuh kembang dan keadaan kesehatannya. Selain itu di jalur ini mereka juga diajarkan metode mengasuh dan merawat anak dengan penyakit akut, menahun dan mengancam kehidupan, Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan pediatrik sosial.

6. Keperawatan Jiwa

Mungkin yang terbayang di benak teman-teman saat mendengar jurusan ini adalah mereka yang bertugas di Rumah Sakit Jiwa. Setengah benar. Selain di Rumah Sakit Jiwa pusat-pusat rehabilitasi narkoba membutuhkan lulusan fakultas ilmu keperawatan yang piawai dalam bidang ini. Hal ini karena selain di bidang ini mereka diajar pencegahan primer, sekunder, dan tersier terhadap klien dengan masalah bio-psiko-sosio-spiritual dan gangguan kesehatan jiwa, para mahasiswi/anya diajar juga mengenai penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA dalam keluarga dan komunitas serta prinsip dasar upaya keperawatan dalam pencegahannya.

7. Keperawatan Komunitas

Di dalam peminatan yang ini mahasiswi/anya diajarkan pemahaman konsep dan praktik pengasuhan keperawatan di dalam konteks lingkungan luar rumah sakit; sekolah, keluarga, kantor, masyarakat.

Mahasiswi/a Ideal ala Fakultas Ilmu Keperawatan

Berefleksi dari penjelasan di atas dapat disarikan bahwa jika teman-teman berminat mengambil fakultas ilmu keperawatan, maka beberapa karakter yang harus diasah adalah:

1. Teliti dalam mengerjakan tugas

Ibarat mahasiswi/a psikolog dengan daya simaknya yang tajam, maka persepsi indra perawat juga harus tajam. Ketajaman persepsi ini ditandai dengan ketelitiannya. Perhatikan tata ruang praktik dokter, mulai dari sesederhana dokter umum hingga serumit ruang bedah. Semua kerapihan yang diciptakan demi kesangkilan proses penyembuhan membutuhkan tingkat ketelitian tinggi.

2. Sabar dalam menghadapi tantangan

Terdengar klise, namun krusial. Kalau teman-teman perhatian, dokter yang memeriksa kita dalam sehari mungkin hanya berkunjung dua-tiga kali. Nah kalau perawat, bisa tiap jam. Entah minum obat, periksa kelancaran asupan infus atau makanan, namun intinya proses pemulihan pasien yang dihadapi dan didampingi oleh perawat jauh lebih panjang dan terperinci. Dengan demikian kesabaran adalah satu karakter yang menjadi harga mati dimiliki setiap perawat.

3. Menjadi Komunikator Yang Baik

Nah, ini yang paling menantang. Karena paling sering bertemu pasien, perawat juga kerap menjadi garis depan dalam menjelaskan atau menangani proses pemulihan pasien. Keadaan psikologi pasien dalam menghadapi penyakit dan proses pemulihannya tentu tidak sedikit dipengaruhi bagaimana dan apa yang dikomunikasikan oleh perawat. Dengan demikian luwes dalam berkomunikasi (paham istilah medis, namun juga piawai menyampaikannya sehingga dimengerti awam), menjadi salah satu karakter seorang perawat ideal.

Jadi bagaimana teman-teman Quipperian, tertarik melayani mereka yang sedang melalui pemulihan kesehatan? Coba pertimbangkan Fakultas Ilmu Keperawatan.

Penulis: JC

Referensi:

Dasar Keperawatan & Keperawatan Dasar


http://www.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/07/BUKU-PEDOMAN-FKEP-2016-2017.pdf
http://fikumj.ac.id/?page=news_detail&id=a20161003002

Lainya untuk Anda