Ini Alasan kenapa Kamu Harus Belajar Ilmu Komunikasi di Kampus Nanti!


Bagi kamu yang
lagi galau mau masuk kuliah jurusan apa, Ilmu Komunikasi bisa juga jadi pilihan bagus untuk masa depanmu, lho! Soalnya, kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi (Ilkom) dilihat sebagai jurusan paling netral.

Netral? Maksudnya gimana, tuh? Maksudnya, baik anak IPA, IPS, atau Bahasa boleh, kok, masuk ke sini. Fleksibel banget, kan?

Selain itu, bidang pekerjaannya juga luas banget! Kamu nggak perlu takut gak akan kebagian pekerjaan karena banyak sekali lowongan yang membutuhkan sarjana Ilkom.

Yuk kita tilik lebih dalam, apa sih ilmu komunikasi itu dan seperti apa teorinya?

Apa Itu Ilmu Komunikasi?

Eits, jangan salah kaprah. Ilmu komunikasi bukan mempelajari bagaimana cara berkomunikasi, ya. Kalau itu sih sudah pasti kamu bisa sedari kecil. Secara garis besar, ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara menyampaikan sesuatu baik antar individu maupun kelompok, tata cara berkomunikasi, serta sarananya.

Teori komunikasi yang paling terkenal adalah dari Harold Laswell yang menyatakan “who says what in what channel to whom and with what effects.” Artinya, ada pengirim pesan, isi pesan, media pesan, penerima pesan, dan efek dari pesan tersebut.

Memang Ilkom termasuk dalam rumpun ilmu sosial. Tapi ngak menutup kemungkinan bagi anak IPA atau jurusan lain juga bisa terjun ke sini.

Asalkan tetap memiliki minat dan passion di bidang sosial, alias suka ngomong dan berbaur dengan lingkungan, kamu pasti into banget sama ilmu komunikasi.

Saat semester awal, biasanya Ilkom akan memberikan kamu pelajaran pengantar seperti Pengantar Ilkom, Pengantar Jurnalistik, Pengantar Public Relations, Pengantar Ilmu Politik, maupun pelajaran sosial lain seperti sosiologi dan filsafat.

Konsentrasi Jurusan Ilmu Komunikasi

Ketika sudah memasuki tengah semester, biasanya kamu akan disuruh untuk memilih konsentrasi jurusan. Setiap universitas memiliki konsentrasi yang berbeda-beda.

Misalnya di UI, ada lima konsentrasi jurusan Ilkom, yakni PR, komunikasi media, jurnalistik, penyiaran, dan periklanan. Lain lagi di UGM, ada strategis dan media. Kalau di UMN (Univ Multimedia Nusantara), ada dua konsentrasi yakni PR dan jurnalistik. Matkul-matkulnya juga asyik-asyik, misalnya sinematografi, jurnalistik radio, public speaking, dan lain-lain.

Tapi, pada umumnya konsentrasi jurnalistik ini dibagi dalam beberapa garis besar, misalnya PR atau humas, jurnalistik, periklanan, dan marketing communication. Coba yuk intip satu-satu penjabarannya.

5 Hal yang Bikin Kamu Pengen Cepet-Cepet Jadi Anak Kuliahan

1. Jurnalistik

Dalam konsentrasi jurnalistik, kamu akan dibekali dengan pelajaran-pelajaran jurnalisme, baik jurnalisme cetak, TV, radio, maupun online.

Kamu nggak hanya akan belajar bagaimana cara memproduksi berita melalui sarana-sarana tadi, tapi kamu juga akan belajar bagaimana cara mendekati narasumber, mencari berita yang kredibel dan aktual, serta bagaimana menulis berbagai naskah untuk berbagai jenis media.

Konsentrasi ini cocok banget untuk kamu yang memang hobi berpetualang. Sebab, kuliah di jurusan ini memang ditantang untuk tahan banting terhadap berbagai kondisi lapangan.

2. Public Relations atau Humas

Untuk jurusan PR atau humas, kamu akan dibekali ilmu seperti public speaking, media relations, PR and publicity, dan banyak lagi. Kamu akan belajar bagaimana mempertahankan reputasi atau image suatu perusahaan, memecahkan kasus untuk mengembalikan nama dengan menarik kepercayaan publik.

Kamu juga akan belajar bagaimana merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi suatu event atau konferensi pers. Biasanya, PR selalu bersinggungan dengan jurnalis karena PR dan jurnalis saling membutuhkan. Bagi kamu yang senang dengan pekerjaan penuh analisa, strategi dan taktik, PR cocok banget, nih.

3. Advertising

Nah, kalau jurusan ini akan membekali kamu untuk menjadi tim kreatif suatu hari nanti. Advertising gak cuma belajar bagaimana cara menggambar, kok, tapi bagaimana menyampaikan suatu gambar sehingga tujuan brand kamu tercapai.

Saat kuliah, kamu akan mempelajari matkul seperti komunikasi pemasaran, perencanaan kreatif periklanan, atau online advertising.

Saat lulus nanti, kamu bisa banget jadi copywriter, art director, account executive, atau tim kreatif. Copywriter sendiri bertugas untuk menulis naskah iklan, baik cetak, TV, radio, atau online.

Copywriter nantinya akan bekerja sama dengan art director untuk membicarakan konsep suatu iklan yang hendak ditonjolkan brand-nya. Sementara art director sendiri berperan dari segi desain atau art suatu iklan.

Nah, kalau kamu senang bernegosiasi, cocok banget untuk nanti menjalani profesi account excecutive alias AE. Seorang AE akan bekerja di media dan bertugas untuk menawarkan dan bernegosiasi spot iklan pada pengiklan. Hm, menarik kan?

4. Marketing Communication

Untuk konsentrasi ilkom yang satu ini juga gak kalah menariknya dengan konsentrasi lainnya. Sesuai namanya, marketing communication akan mengajarkan kamu bagaimana caranya memasarkan sebuah produk.

Tugas kamu nantinya bagaimana membuat orang tahu dan tertarik untuk membeli produkmu. Sebenarnya PR dan marcom memiliki fungsi yang agak mirip-mirip.

Tapi perlu kamu tahu kalau marcom biasanya selalu bersinggungan dengan advertising. Sementara PR selalu bersinggungan dengan jurnalis.

Kalau kamu bingung, bedanya PR dengan marcom nih, bisa dilihat dari tiga hal mendasar. PR bertugas untuk meyakinkan konsumen mengenai citra positif perusahaannya, sementara marcom berupaya untuk mendorong konsumen agar percaya dan membeli brand perusahannya.  

Kedua, alat penyampaian pesan PR adalah media massa, yakni itulah alasan kenapa PR selalu bersinggungan dengan jurnalis. Sementara alat penyampaian pesan (media) marcom adalah iklan, itulah kenapa marcom bersinggungan dengan advertising.

Lalu, tugas PR lebih untuk bersentuhan langsung dengan publik luas karena sifatnya jangka panjang, sementara marcom lebih ke jangka pendek karena lebih fokus pada mereka yang berpotensi membeli produk pada masa itu.

Kamu Anak Bahasa di Sekolah? Selamat, Kamu Kece dari Lahir!

Teori-Teori Dasar Ilmu Komunikasi

Nah, sebelum kamu benar-benar terjun ke fakultas Ilkom, coba cek dulu nih beberapa teori keren yang dijadikan dasar dalam ilmu komunikasi.

  1. Teori Model Lasswell Teori ini mengajarkan model komunikasi secara sederhana, yakni Who, Says What, In Which Channel, To Whom, and What Effect. Teori ini yang paling terkenal dalam penjabaran apa itu komunikasi.
  2. Teori Uses and Gratification Teori ini mengatakan bahwa pengguna media aktif untuk memilih media dan menggunakan media tersebut. Misalnya, kamu sebagai pengguna gadget berhak untuk memilih website mana yang dijadikan sumber berita dan berhak pula memilih kapan untuk berhenti memilih website tersebut kalau sudah gak puas.
  3. Teori Ketergantungan Sejalan dengan uses and gratification, teori ini mengatakan kalau khalayak tergantung pada informasi yang disediakan media massa.
  4. Teori Agenda Setting Teori ini percaya bahwa bila media terus mengangkat berita mengenai suatu peristiwa, khalayak akan terpengaruh untuk menganggap berita itu penting. Intinya, apa yang dianggap media penting dianggap penting juga oleh masyarakat.
  5. Teori Spiral of Silence Teori ini beranggapan bahwa apa yang dikemukakan individu tergantung dengan pendapat mayoritas. Sebab, biasanya orang takut masuk dalam kelompok minoritas karena takut terisolasi. Sehingga, kelompok minoritas jarang mendapatkan perhatian media dan terjadilah spiral of silence.

Penulis: Rosalia

Lainya Untuk Anda

Skill Leadership: Pengertian, Tipe, Manfaat, dan Cara Mengembangkannya

Menghadapi Ujian: Pentingnya Melakukan Self Care!

Skill Berpikir Kritis: Pengertian, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya