
Ketika kamu studi di luar negeri, artinya kamu akan berada jauh dari kehidupan sehari-hari tentang hal apapun ketika di dalam negeri yang sudah sangat dikuasai. Apalagi kamu harus hidup pas-pasan pula.
Hidup ngirit di negeri sendiri, masih belum apa-apa bila dibandingkan hidup ngirit di negeri orang. Bukan hanya masalah keuangan, perbedaan tingkat kemahalan, serta perbedaan kurs di sana, tapi juga menyangkut aspek-aspek lain yang masih awam bagi kita.
Dengan hanya mengandalkan beasiswa maka tidak akan cukup untuk mencapai/membeli banyak hal, apalagi masih pasang target harus bisa menabung per bulannya. Dibutuhkan strategi yang jitu untuk mencapai ‘sekali dayung dua-tiga pulau terlampaui.’
Bagaimana mungkin kita memenangkan pertempuran bila kita tidak memahami ‘medan perang’nya? Medan perang di negeri sendiri sangat berbeda dengan di luar negeri. Artikel ini merangkum berbagai tips yang membantu kamu memahami medan yang akan dihadapi di luar negeri, hingga kondisi finansial kamu betul-betul tangguh.
Mau Kuliah di Luar Negeri? Kampus Kece di Asia ini Bisa Jadi Pilihan!
1. Usahakan tinggal di asrama kampus.
Karena sangat praktis dan membuat kamu tidak dipusingkan dengan biaya gas, listrik air, maupun biaya jaminan (deposit money) yang wajib di bayar di muka. Fasilitasnya juga biasanya lengkap, misalnya kamar beserta isinya yaitu meja, tempat tidur, lemari.
Kemudian disediakan pula dapur bersama, gym/ruang olahraga, tempat parkir, ruang meeting, ruang musik, koneksi internet, dan sebagainya. Tetapi kalau kamu memang merasa lebih nyaman tinggal di apartemen atau rumah, maka sebaiknya cari teman untuk diajak tinggal bersama sehingga bisa sharing untuk biaya sewa dan pengeluaran setiap bulannya.
2. Berbelanjalah menjelang pasar tradisional tutup!
Biasanya, harga barang-barang bisa lebih murah dan ditawar. Namun resikonya, barang-barang yang tersisa ada kemungkinan sudah tidak terlalu lengkap. Tetapi untuk memasak makanan standar, jangan khawatir, sayur mayur dan barang yang dijual masih sangat mencukupi.
3. Jangan terlalu sering jalan-jalan.
Ingat, sebelum berangkat makan dulu sampai kenyang. Intinya, hemat biaya makan kamu dengan memasak sendiri. Selama kamu jalan-jalan di pusat kota, harus tetap aware!
Jangan sampai mudah tergoda untuk menyentuh dompet anda demi barang-barang yang ditawarkan dengan cara yang sangat menarik. Prinsipnya, membeli sesuatu harus sesuai kebutuhan, serta lakukanlah pada waktu, tempat dan harga yang tepat!
4. Perhatikan paket promo ketika belanja keperluan dapur!
Biasanya grocery atau supermarket besar menawarkan fasilitas kartu anggota yang memberikan diskon belanja. Jangan ragu buat apply, gratis kok!
Ketika mendekati beberapa menit sebelum tutup, saatnya anda bertindak! Dan, bersiaplah untuk sedikit berkompetisi karena biasanya banyak orang yang juga memanfaatkan momen-momen spesial tersebut.
6. Rajin-rajinlah mem-bazaar, atau berbelanjalah di flea market!
Flea market selalu ada di hampir semua negara tujuan studi anda. Misalnya di Jepang, hampir tiap akhir minggu sering diadakan bazaar di beberapa tempat umum.
Tujuannya untuk “membuang” barang rumah tangga yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh sang pemilik. Ketimbang mengeluarkan uang untuk membuang barang tersebut sebagai sampah, lebih baik dijual di bazaar dengan harga miring.
Banyak keluarga (dan bisa jadi keluarga-keluarga kaya) yang melakukannya bersama seluruh anggota keluarga, dan dianggap sebagai piknik bagi anak-anak mereka yang sering bertugas melayani para pembeli. Apa yang mereka jual? Jangan kuatir, kadang pakaian-pakaian ber-merk mahal lho!
Harganya? Sangat murah, apalagi menjelang sore penutupan bazaar. Kita seringkali menemukan barang-barang yang kondisinya masih istimewa, misalnya pakaian atau jas musim dingin, dengan harga tak lebih dari JPY 300 alias dibawah Rp.40ribu.
Pakaian anak, sering berhasil didapatkan dengan harga JPY100 untuk 4 buah kaos. Sebuah hiasan rumah berupa patung helm samurai di dalam kotak kaca yang termasuk barang antik, cukup dengan merogoh JPY 500!
Kampus Luar Negeri dengan Jurusan Bahasa Terbaik
7. Nggak bisa masak? Jangan selalu jadi alasan!
Belajarlah memasak masakan-masakan sederhana seperti nasi goreng, mie goreng, sop, pasta atau sandwich. Kemampuan memasak seperti itu sudah bisa menekan pengeluaran untuk konsumsi. Masak sekali sehari, bisa cukup untuk 3 kali makan.
Biasanya, di bungkusan atau kotak kemasan ada cara masak yang sederhana. Atau, searching resep sederhana di internet.
Kalau ada temen yang jago masak, nggak usah malu minta diajarkan atau masak bersama.
Tips tambahan, carilah toko bahan makanan Asia, biasanya anda bisa mendapatkan bumbu-bumbu masakan Indonesia, lengkap dengan petunjuk cara memasaknya.
8. Belanjalah di outlet, tapi pada waktu yang tepat.
Kamu akan menemukan berbagai macam barang bermerek dengan harga miring, terutama menjeleng pergantian musim. Potongan harga ditawarkan di mana-mana.
Jangan belanja pakaian musim panas atau musim dingin menjelang atau pas pada saat musim tersebut, karena harganya bisa sangat mahal. Misalnya di Jepang, ada sebuah department store yang dua kali dalam setahun, setiap akhir musim, pakaian-pakaian berkualitas dijual dengan harga yang sangat fantantis murah.
Cukup dengan dana JPY 5000, anda bisa memenuhi satu kantong plastik semaksimal mungkin. Bila anda suka dengan tantangan dan kompetisi, maka akan mampu memperoleh sekitar belasan potong baju berkualitas, cukup dengan modal JPY 5000.
11. Biasakanlah untuk belanja ke toko barang bekas.
Barang yang dijual memang bekas, tapi masih bagus dan bisa digunakan. Harganya jauh di bawah harga toko. Kadang, kita malah bisa menemukan barang yang unik. Di Jepang, bisa dicoba belanja di Hard-Off atau Book-Off. Tersedia berbagai barang, seperti pakaian pria/wanita, sepatu, alat-alat elektronik, mainan anak, souvenir unik, dan sebagainya.
12. Manfaatkan ‘Return Policy’ di department store.
Beberapa department store di luar negeri biasanya menerapkan “return policy” atau bisa menerima pengembalian barang “with no question asked’. Aturan ini mengizinkan pembeli mengembalikan barang yang dibeli tanpa perlu memberitahukan alasannya. Kalau kita salah beli barang atau barang yang dibeli cacat, jangan ragu untuk mengembalikan barang tersebut ke department store. Uang akan kembali utuh.
Beberapa rekan yang pernah tinggal di California, USA, kerap menceritakan pengalaman mereka membeli pakaian atau peralatan rumah tangga hingga spare-part otomotif yang mereka kembalikan ke supermarket setelah 2 minggu mereka gunakan.
Bahkan seorang teman yang pernah tinggal di California memiliki tips khsus untuk mensiasati return policy ini, yaitu jangan gunakan kartu kredit, alias beli dengan uang cash. Agar kalau sering-sering mengklaim, nama anda tidak terdeteksi dengan mudah. Tapi harus diingat, simpanlah nota pembeliannya.
13. Hemat biaya transporasi dengan berjalan kaki atu bersepeda. Murah dan sehat!
Harap diingat: Jalan kaki dan bersepeda adalah cara termudah dan termurah untuk hidup sehat. Selagi anda di luar negeri, manfaatkan peluang ini!
Bagi kamu yang berkesempatan tinggal di sebuah kota yang tidak berada di daerah pegunungan, maka itulah peluang untuk bersepeda sesering mungkin.
Misalnya di Belanda, hampir seluruh kota di Belanda sangat cocok untuk ditempuh dengan bersepeda. Ditambah lagi, disediakan jalur khusus dan peraturan khusus untuk bersepeda.
Sebenarnya tidak hanya di Belanda, di negara-negara lain juga sangat memungkinkan untuk bersepeda dengan nyaman dan aman, selama tidak berada di daerah pegunungan yang naik-turun jalannya.
Penulis: Sritopia