source:bem.fkg.ugm.ac.id/2020/02/27/makrab-paragatidarya-2020/
Quipperian, setelah berhasil diterima di jurusan dan universitas yang diimpi-impikan, kamu nggak langsung bisa mengikuti kegiatan perkuliahan, lho. Wah, kira-kira kenapa, ya? Yup, betul banget, sebagai mahasiswa baru atau yang biasa disebut maba, terdapat beberapa rangkaian kegiatan yang harus kamu lewati terlebih dahulu sebelum mengikuti perkuliahan yang sebenarnya. Rangkaian kegiatan tersebut bersatu padu menjadi kegiatan ospek yang bertujuan untuk memperkenalkan kehidupan kampus kepada mahasiswa baru. Kegiatan ospek biasanya mencakup orientasi belajar mengajar, pengenalan identitas jurusan dan fakultas, pameran Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan masih banyak lagi.
Nah, karena banyaknya hal yang harus diperkenalkan kepada maba, beberapa universitas menerapkan kegiatan ospek sebanyak tiga kali, mulai dari ospek universitas, fakultas, hingga jurusan. Di dalam tiga jenis ospek tersebut juga mencakup beberapa rangkaian kegiatan, seperti ospek jurusan yang biasanya kerap mengadakan makrab. Quipperian sudah tahu belum nih tentang makrab? Kalau belum, yuk kita simak penjelasan berikut ini!
Apa Itu Makrab?
Makrab adalah singkatan dari malam keakraban yang biasanya dilaksanakan oleh jurusan dengan tujuan memperkenalkan mahasiswa baru kepada sesama maba, kakak tingkat, dan serba-serbi mengenai jurusan tersebut. Sesuai namanya, acara ini dilaksanakan pada malam hari yang membuat makrab identik dengan api unggun. Yup, selain dapat menghangatkan tubuh dari dinginnya malam, api unggun dapat membuat peserta makrab berkumpul dalam satu lingkaran, sehingga suasananya terasa lebih hangat.
Kegiatan makrab dapat dilaksanakan baik di luar kampus maupun di dalam kampus sesuai dengan kebijakan panitia. Oh iya, Quipperian, sebenarnya makrab tidak hanya berlaku untuk ospek jurusan saja, lho. Jika kamu mengikuti UKM tertentu biasanya kamu juga wajib mengikuti makrab.
Seberapa Pentingnya Makrab?
Quipperian, seperti yang telah kita bahas di atas bahwa makrab dilaksanakan dalam rangka mengakrabkan semua yang terkait dalam jurusan ataupun UKM. Hal tersebut tentu sangat berguna mengingat seseorang yang berada di lingkungan baru biasanya merasa canggung saat akan berkomunikasi ataupun bekerja sama. Padahal, komunikasi merupakan hal utama yang harus kita kuasai sebagai mahasiswa, apalagi jika kita hidup sebagai mahasiswa rantau yang membutuhkan bantuan orang lain.
Dengan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan makrab diharapkan akan membantu mahasiswa baru untuk mulai bersosialisasi kepada teman satu angkatan atau bahkan kakak tingkat. Selain itu, makrab yang diisi dengan kegiatan positif dipercaya akan menumbuhkan rasa kekeluargaan serta kebersamaan. Tak jarang, pada kegiatan makrab, panitia juga mengenalkan nilai-nilai serta identitas jurusan atau UKM yang membuat kamu semakin bangga telah berhasil masuk ke jurusan tersebut.
Apa yang Dilakukan Saat Makrab?
Jika kamu bertanya-tanya apa saja yang dilakukan saat makrab, sebenarnya tidak ada jawaban pasti. Sebab, setiap panitia makrab memiliki cara masing-masing dalam menciptakan makrab menjadi meriah dan menyenangkan. Selain itu, yang terpenting tidak melupakan tujuan utama dari makrab itu sendiri, yaitu mengakrabkan peserta di dalamnya.
Namun, meskipun berbeda-beda, kegiatan yang dilaksanakan pada setiap makrab terbilang hampir mirip karena memiliki satu tujuan yang sama. Seperti berkumpul di dalam satu aula untuk sesi perkenalan, lalu mendengarkan pembicara yang membahas mengenai jurusan atau UKM terkait, dan pastinya bermain games. Games dipercaya dapat mendekatkan hubungan antar anggota, sebab di dalamnya akan terdapat komunikasi untuk bekerja sama demi memenangkan games tersebut. Beberapa games yang biasanya dimainkan saat makrab adalah membuat yel, werewolf, memindahkan karet, dan masih banyak lagi.
Kemudian, tidak hanya games saja yang akan membuat kamu akrab dengan peserta makrab lainnya, biasanya akan ada sesi mengobrol bersama kakak-kakak tingkat yang mempersilahkan kamu untuk bertanya sebanyak-banyaknya terkait jurusan atau UKM yang diikuti.
Apa Perbedaan Makrab Daring dengan Makrab Luring?
Sesuai namanya, makrab daring adalah makrab yang diadakan secara dalam jaringan (online) dan luring (offline) adalah sebaliknya. Semenjak virus pandemi Covid-19 datang, kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun kampus memang dilaksanakan secara online, begitu pula dengan rangkaian kegiatan di luar pembelajaran, seperti ospek dan makrab.
Biasanya, makrab daring diadakan menggunakan Zoom sebagai platform berkomunikasi, sebab Zoom memiliki kapasitas hingga 100 peserta, sehingga semua mahasiswa di jurusan atau UKM tersebut dapat mengikutinya. Meskipun makrab daring terdengar kurang menyenangkan, tetapi dengan bantuan teknologi makrab tetap dapat dilaksanakan dengan seru, lho. Biasanya panitia akan menyuruh peserta untuk menggunakan background terkait jurusan atau UKM pilihan kamu, atau bahkan membebaskan peserta dalam memilih background yang lucu-lucu. Tak hanya itu, games pada makrab daring juga terasa lebih kreatif dan menyenangkan karena menggunakan bantuan teknologi, seperti tebak kata, tebak lagu, Gartic.io, dan masih banyak lagi.
Nah, seiring meredanya virus pandemi Covid-19, beberapa kampus sudah mulai menerapkan sistem pembelajaran secara tatap muka, sehingga kegiatan makrab juga mulai dilaksanakan secara luring seperti sedia kala. Tentunya makrab akan terasa lebih menyenangkan sebab kamu akan bertemu dengan teman-teman baru secara langsung. Selain itu, pada makrab luring, games yang dimainkan lebih bersifat tradisional dan membutuhkan kerja sama, sehingga keakraban akan lebih terasa.
Quipperian, itulah beberapa informasi mengenai makrab atau malam keakraban yang mungkin sebentar lagi akan kamu laksanakan. Jangan lupa saat mengikuti acara tersebut kamu harus tetap mengutamakan kesehatan. Selain itu, meskipun virus pandemi sudah mulai reda jangan lupa untuk selalu menggunakan masker dan mencuci tangan. Kemudian, jika makrab kamu masih dilakukan secara daring jangan berkecil hati ya, sebab semua malam keakraban akan terasa menyenangkan bila kamu mengikutinya dengan baik.
Penulis: Amelia Istighfarah Editor: Tisyrin Naufalty Tsani