Kemampuan abad ke-21 atau juga dikenal istilah 21st century skills menuntut pentingnya penguasaan kompetensi tertentu yang harus diperhatikan, yakni berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Oleh karena itu, sebagai pendidik, guru perlu memikirkan berbagai upaya untuk bisa mengasah kompetensi tersebut pada peserta didiknya.
Melalui artikel ini, Quipper akan membahas lebih jauh mengenai upaya mengembangkan kemampuan komunikasi yang efektif pada siswa.
Komunikasi Efektif
Secara umum, komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih. Pemberi pesan disebut sebagai komunikator dan penerima pesan disebut sebagai komunikan. Adapun isi pesan yang disampaikan dapat berupa pesan verbal, non verbal, lisan, atau tulisan.
Komunikasi lisan adalah proses penyampaian pesan dengan menggunakan suara atau verbal, sementara komunikasi tulisan adalah penyampaian pesan dalam bentuk kata-kata yang memiliki makna tertentu. Komunikasi lisan dan tulisan ini termasuk dalam komunikasi verbal. Sementara hal lainnya seperti ekspresi wajah, intonasi suara, gerak tubuh, dan lain-lain, termasuk dalam komunikasi nonverbal.
Nah, komunikasi dapat dikatakan efektif apabila komunikan mampu menangkap pesan dari komunikator sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Efektif atau tidaknya komunikasi dapat kita lihat pula pada kegiatan pembelajaran, apakah selama ini sudah berjalan dengan baik dan efektif? Apakah siswa dapat menerima materi dengan maksimal?
10 Strategi Membangun Komunikasi Efektif pada Siswa
Tentu sebagai pengajar, guru mempunyai tanggung jawab lebih. Selain terus berupaya mengembangkan kompetensi diri, guru juga berperan untuk mengembangkan kompetensi siswa. Lalu, cara apa saja yang bisa guru lakukan untuk dapat meningkatkan kemampuan komunikasi pada siswa, sehingga siswa dapat melakukan komunikasi yang efektif?
1. Menjadi komunikator yang andal
Syarat pertama adalah guru harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik, dan menjadi seorang komunikator yang andal. Dengan begitu, guru dapat menjadi contoh sekaligus sosok inspiratif bagi peserta didiknya.
Agar bisa menjadi komunikator andal, pastikan untuk melakukan persiapan yang baik sebelum memulai kegiatan belajar mengajar. Susun alur pembelajaran yang baik agar tidak membosankan dan kuasai materi pembelajaran yang akan diberikan.
2. Mengajukan pertanyaan
Guru dapat pula mempersiapkan beberapa pertanyaan yang siap diajukan kepada siswa terkait materi yang disampaikannya. Pertanyaan seperti ini akan mendorong siswa untuk lebih berani bicara. Meski waktu siswa untuk berbicara singkat, tapi hal ini akan sangat membantu mereka untuk membiasakan diri bicara di depan umum.
Pastikan untuk memberi kesempatan pada setiap siswa untuk menjawab pertanyaan atau mengemukakan pendapat mereka. Jangan terlalu fokus pada siswa tertentu saja, melainkan dorong setiap siswa untuk bisa menjawab atau menanggapi, sehingga memiliki kesempatan yang sama.
3. Menerapkan metode belajar diskusi
Salah satu metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk mendorong siswa aktif berbicara adalah metode diskusi. Metode diskusi adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk dapat aktif menyampaikan pendapat atau gagasan yang ada untuk bisa memecahkan sebuah permasalahan.
Dengan metode diskusi, siswa akan memiliki kesempatan lebih sering untuk bicara. Harapannya kemampuan komunikasi mereka juga turut berkembang. Selain itu, siswa juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terkait masalah yang dibahas, berani mengeluarkan pendapat, mengambil keputusan, dan memecahkan masalah.
4. Menerapkan metode belajar debat
Bukan hanya metode diskusi, alternatif metode pembelajaran lainnya yang bisa diimplementasikan adalah debat. Debat atau adu argumentasi biasanya dilakukan antara dua kelompok atau lebih, bisa secara perorangan atau kelompok, untuk mengemukakan pendapat atas sikap yang diambil oleh kelompok tersebut.
Tujuannya, peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bicara (public speaking) dan mengemukakan pendapat. Seharusnya, rasa percaya diri siswa untuk berbicara di depan umum dapat lebih berkembang dengan metode pembelajaran ini.
5. Menerapkan metode belajar presentasi
Guru juga dapat menerapkan metode pembelajaran presentasi. Presentasi adalah kegiatan berbicara di depan banyak orang dengan menyajikan materi yang telah dipersiapkan sebelumnya secara terorganisasi dalam waktu tertentu. Untuk mempermudah proses presentasi, biasanya materi disajikan dengan menggunakan media yang menarik, salah satunya dengan power point.
Contohnya, siswa dapat diberikan tugas untuk merangkum materi tertentu, dan diberikan waktu 15 menit untuk mempresentasikannya di depan kelas. Tujuannya, peserta didik akan menguasai lebih dalam materi yang disampaikan, serta meningkatkan kemampuan komunikasinya.
6. Menjadi pendengar yang baik dan aktif
Di samping menerapkan beberapa metode pembelajaran tadi, guru juga perlu menjadi pendengar yang baik dan aktif. Artinya, mendengar untuk bisa mengerti apa yang dikatakan di balik setiap pesan.
Ketika guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berbicara, guru perlu menjadi pendengar yang baik untuk mereka. Selain itu, guru juga perlu menjadi pendengar yang aktif dengan merespons dan memberikan umpan balik yang sesuai dengan isi pesan yang ada. Perlu dipahami bahwa mendengarkan dan berbicara merupakan hal yang utama dalam berkomunikasi.
7. Mendorong siswa untuk lebih ekspresif
Seperti yang sudah disebutkan bahwa pesan bisa disampaikan secara verbal maupun nonverbal. Untuk menekankan isi pesan, kita bisa mengekspresikannya dengan cara tertentu melalui komunikasi nonverbal. Nah, kemampuan untuk berekspresi ini juga perlu dikembangkan, misalnya dengan tugas membaca puisi, menyanyi, drama, atau melalui permainan.
8. Memberikan umpan balik
Dalam proses pembelajaran sebagaimana yang terjadi pada komunikasi, perlu ada umpan balik yang tepat dan sesuai. Umpan balik ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi peserta didik. Umpan balik dapat berupa penguatan terhadap jawaban siswa, meluruskan jawaban yang keliru, memberikan komentar, atau memberikan penilaian terhadap kinerja peserta didik.
9. Lakukan pengulangan
Untuk bisa menguasai materi secara baik, perlu dilakukan pengulangan. Oleh sebab itu, guru perlu menyampaikan materi secara berulang, dan mendorong siswa untuk lebih sering berbicara pada setiap kesempatan.
10. Memilih topik yang relevan dan menarik
Usahakan dalam setiap proses pembelajaran, guru dapat memilih topik yang relevan dan kontekstual dengan kehidupan sehari-hari. Harapannya, siswa akan lebih mudah menerima materi dan komunikasi terjalin secara efektif. Hal yang perlu diperhatikan di antaranya, menyajikan materi yang penting, memberikan outline, memberikan konsep utama, menghindari informasi yang tidak penting, dan memberikan topik diskusi yang sesuai.
Berikut adalah strategi membangun komunikasi efektif pada siswa yang dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Sebagai langkah awal, Quipper Campus mempunyai tes Uji Potensi Komunikasi Interpersonal yang dapat mengetahui kemampuan komunikasi siswa dengan orang tuanya. Guru dapat menjadikannya sebagai informasi awal untuk mengetahui tingkat kemampuan komunikasi interpersonal masing-masing siswa.
Kabar baiknya, tes ini dapat dilakukan secara gratis dan langsung diketahui hasil tes-nya saat itu juga. Di samping itu, terdapat banyak tes lainnya yang bisa mengukur potensi siswa pada bidang lainnya. Untuk lebih lengkapnya, langsung saja cek website Quipper Campus!
Penulis: Fatia Qanitat
Editor: Tisyrin Naufalty T
Sumber:
http://p4tkboe.kemdikbud.go.id/bbppmpvboe/berita/detail/membangun-komunikasi-efektif-dalam-menentukan-keberhasilan-pembelajaran, diakses pada 18 November 2021