Saat memilih perguruan tinggi, Quipperian tentu mempunyai alasan khusus, seperti kampusnya gaul, fasilitasnya modern dan lengkap, kualitasnya bagus, mahasiswanya baik, aksesnya mudah, dan biaya kuliahnya terjangkau. Kamu tentu juga memiliki alasan sendiri dalam memilih perguruan tinggi, bukan?
Setelah lolos tes masuk, kamu akan menemukan hal lain yang belum pernah kamu bayangkan sebelumnya, yakni kehidupan kuliah yang berbeda dengan masa belajar di SMA. Di perguruan tinggi, kamu dituntut mandiri dan lebih aktif dalam menerima pelajaran.
Kamu juga bebas memilih mata kuliah sesuai jumlah SKS yang tersedia dan bebas menentukan dosen pembimbing. Dalam mengerjakan tugas yang diberikan dosen, kamu harus aktif mencari referensi dan sumber dari berbagai jurnal. Berbeda dengan ketika masih SMA, siswa hanya mengerjakan tugas dari satu sumber yang ditentukan guru.
Quipperian, tiga mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) akan bercerita tentang pengalaman mereka menjadi mahasiswa UNJ. Mereka berasal dari Fakultas Teknik Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Bahasa dan Seni Program Studi Pendidikan Seni Rupa, dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Ketiga mahasiswa itu sudah mencapai semester akhir dan sedang menanti detik-detik terakhir jalan menuju sarjana.
Kampus Pergerakan
Universitas Negeri Jakarta dikenal sebagai kampus pergerakan. Menurut Lian, mahasiswa angkatan 2012 UNJ, UNJ sebagai kampus pergerakan ditandai dengan solidnya mahasiswa yang terhimpun dalam suatu organisasi untuk turun ke jalan bersama-sama menyampaikan aspirasi rakyat. Kultur solid di UNJ terbentuk berlandaskan pemikiran untuk mendidik generasi penerus demi masa depan yang lebih baik.
UNJ telah membangun pandangan mahasiswa untuk berpikir kritis demi kepentingan orang banyak. Dengan membangun pemikiran kritis dan kultur yang solid, di masa depan, UNJ akan terbentuk menjadi kampus yang menciptakan profesional muda yang kritis dan berprestasi. Selain itu, keberanian menjadi fondasi untuk mempertahankan status UNJ sebagai kampus pergerakan.
Kampus Inspirasi
Eco, mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Bahasa dan Seni, mengatakan bahwa Universitas Negeri Jakarta merupakan kampus inspirasi. Hal itu ditunjukkan dengan jurusan di UNJ yang mengualifikasikan bakat dan minat seni mahasiswa. Studio yang ada di setiap program studi seni UNJ begitu dibanggakan oleh Eco.
Ruang inspirasi telah melahirkan karya-karya autentik yang memperkaya budaya dan seni Indonesia. Dari ruang inspirasi itu, muncul anak muda yang sadar dengan pelestarian budaya Indonesia demi terpeliharanya warisan nenek moyang, seperti tarian, lukisan, musik, dan sastra. Kultur cinta bangsa menjadi tolak ukur pencapaian bagi mahasiswa UNJ.
Kampus Impian
“Bangga menjadi bagian dari Universitas Negeri Jakarta,” kata Amri, mahasiswa angkatan 2012 dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Menurutnya, jika tidak masuk UNJ, mungkin ia akan mengalami penyesalan dalam hidupnya. UNJ menjadi pendukung untuk mewujudkan impiannya agar dapat menjadi seorang guru.
Guru di masa SMA menjadi cerminannya untuk mencapai cita-cita. Guru lulusan UNJ memahami cara mendidik siswa, memahami karakter siswa, mampu memberi solusi untuk segala permasalahan dalam pendidikan. Solusi profesional menjadi andalan yang diberikan oleh guru lulusan UNJ.
Mahasiswa UNJ merupakan aset yang berharga untuk UNJ. Tidak ada aset yang berharga sama dengan aset mahasiswa UNJ. Aset ini mengemban visi membawa UNJ menuju world class university. Setelah bertemu dengan para dosen yang hebat dan super, pikiran para mahasiswa menjadi terbuka karena para dosen UNJ ternyata merupakan pendidik yang hebat.
Mereka membuka pikiran para mahasiswa bahwa ternyata lulusan UNJ bukan hanya bisa menjadi guru, tetapi juga menjadi orang-orang hebat lainnya, dan bisa mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Semua itu bergantung pada mahasiswa sendiri.
Seorang dosen lulusan UNJ disebutkan sering mengikuti pendidikan ataupun seminar ke luar negeri dan kini sudah bergelar profesor. Mendengar namanya saja, para mahasiswa sudah begitu bangga menjadi anak didiknya. Para dosen pun membuka pikiran mahasiswa FMIPA bahwa menjadi guru fisika itu mengasyikkan dengan melakukan observasi ke sekolah. Para mahasiswa ingin sekali mengubah mindset siswa yang menganggap fisika itu sulit. Dengan pemikiran semua pasti bisa, maka apa pun yang dilakukan akan menjadi lebih mudah.
Quipperian, di Universitas Negeri Jakarta, mahasiswa diajarkan melihat perkembangan seorang peserta didik, membuat pembelajaran di kelas yang menyenangkan, dan mengusung psikologi siswa. Sesuai tujuan pendidikan nasional, salah satu pendekatan guru dalam proses pembelajaran adalah pendekatan psikologis.
Oleh karena itu, guru lulusan UNJ sudah pasti mengetahui perkembangan siswa sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Mahasiswa UNJ dipersiapkan untuk membangun Indonesia di masa yang akan datang sehingga segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan matang.
Menjadi guru yang dapat menjadi teladan bagi orang lain merupakan cita-cita dari putra dan putri bangsa Indonesia ini. Banyak sekali masyarakat yang sedari kecil mencita-citakan hidupnya kelak menjadi orang yang dapat mendidik anak-anak generasi muda agar dapat tumbuh dan menjadi individu yang lebih baik bagi bangsa dan negara serta dapat membantu membangun negara kita menjadi lebih baik dibandingkan yang lainnya.
Nah, untuk dapat menjadi seorang tenaga pengajar yang berkualitas dan berkompeten, dibutuhkan pengalaman serta pengetahuan yang luas dan mendasar. UNJ akan memberikan jawaban kepada mahasiswa yang sedang kebingungan tentang bagaimana cara menjadi seorang guru yang teladan dan menjadi panutan.
UNJ juga menawarkan suatu program yang akan mendidik para mahasiswanya agar setelah tamat ataupun sebelum tamat nanti dapat menjadi seorang guru yang profesional dan andal.
Gimana Quipperian? Semakin tertarik kan, untuk masuk ke UNJ setelah mendengar testimoni dari mahasiswanya sendiri. Persiapkan dirimu sebaik-baiknya ya guys, agar kamu dapat diterima di UNJ.
Penulis: Nurbaity
Referensi
Wawancara langsung dengan para mahasiswa UNJ
