Yuk, Kenalan dengan Kak Andjar, Super Teacher Kimia di Quipper Video

Quipperian, apa kabarnya? Semoga sehat selalu dan tetap semangat belajar, ya. Nah, menyambut antusiasme Quipperian dalam mengejar ilmu, Quipper Video saat ini punya beberapa super teacher yang siap mengajar kamu, salah satunya Kak Andjar.

Ayo, siapa yang sudah kenal dengan Kak Andjar? Kakak yang bernama lengkap Andjar Tyassih ini mengajar Kimia di Quipper Video. Dengan gaya mengajarnya yang super fun dan tidak membosankan, Kak Andjar menjadi salah satu guru favorit di Quipper Video. Gimana enggak favorit, pelajaran Kimia yang selama ini dikenal sulit malah bisa disampaikan dengan baik oleh Kak Andjar.

Lalu, seperti apa sih kisahnya Kak Andjar hingga bisa jadi pengajar di Quipper Video? Penasaran dengan ceritanya? Kuy, langsung simak di bawah ini, ya!

Mengajar Jadi Bagian Hidup

Tahu enggak sih, Quipperian, ternyata Kak Andjar sudah mengajar sejak tahun keduanya kuliah, lho. Bahkan saat ini pun, kehidupan Kak Andjar berputar di dunia mengajar saja.

Pasalnya, bukan hanya mengajar di Quipper Video, Kak Andjar pun mengajar di beberapa tempat lain dengan orientasi dan metode mengajar yang berbeda, seperti di Quipper Video yang berbasis teknologi, homeschooling yang lebih personal dan spesifik, serta di bimbel. “Bisa dibilang saya kerja sebagai full-time part timer kali, ya. Tapi intinya masih sama, yaitu ngajar,” kata Kak Andjar.

Mungkin, tanpa disadari sesungguhnya cita-cita Kak Andjar sedari kecil adalah jadi guru, ya. Soalnya, meskipun Kak Andjar enggak ingat cita-citanya apa semasa kecil, tetapi orangtuanya berkata bahwa setiap ditanya, Kak Andjar selalu menjawab ingin jadi guru.

Siswa Jadi Sumber Inspirasi

Saat ditanya siapa yang menjadi inspirasi Kak Andjar hingga akhirnya punya keinginan mau mengajar, Kak Andjar menuturkan kenangannya ketika melakukan KKN atau Kuliah Kerja Nyata alias magang saat kuliah.

“Yang jadi inspirasi untuk mengajar itu anak-anak di tempat saya KKN (Kuliah Kerja Nyata) waktu kuliah. Lokasinya di Belitung Timur dan kebetulan saya dapat tugas untuk mengajar di sekolah dasarnya. Salah satu anak di sekolah itu ngasih surat waktu saya mau pulang. Isinya ucapan terima kasih dan dia bilang pingin bisa sekolah di Jawa karena mau jadi guru kayak saya. Kaget juga, karena ternyata dalam waktu sesingkat itu saya bisa bikin satu orang anak tergerak untuk lebih maju. Dari situ, saya putuskan kalau saya ingin terus mengajar,” cerita Kak Andjar.

Mengajar Kimia untuk Terus Belajar

“Saya memutuskan jadi guru karena ini profesi yang memungkinkan saya untuk terus belajar. Dan ternyata cara yang paling efektif untuk belajar, ya mengajar,” begitulah tutur Kak Andjar.

Jadi, selain mau memperkenalkan Kimia dengan cara yang lebih friendly dan menyenangkan, Kak Andjar juga berpendapat bahwa mengajar adalah salah satu cara agar ilmunya enggak hilang. “Kimia itu enggak melulu soal rumus atau bahan-bahan berbahaya, tapi juga soal kehidupan,” ujar Kak Andjar.

Pendidikan di Mata Kak Andjar

Bagi sosok Kak Andjar, pendidikan itu sangat penting karena pendidikan merupakan respon kita sebagai manusia untuk menjawab tantangan yang ada dalam hidup. “Jadi, pendidikan yang baik harusnya menghasilkan generasi yang tergerak untuk bikin dirinya sendiri dan keadaan sekitarnya jadi lebih baik,” ucap Kak Andjar.

Menurutnya, pendidikan adalah budaya, yakni budaya memberi dan menerima yang masih terus berlanjut, selama manusia masih bersedia untuk menerima dan memberi satu sama lain.

Berbicara tentang kondisi pendidikan di Indonesia, Kak Andjar berpendapat bahwa kondisi saat ini masih membutuhkan kontribusi kita semua agar jadi lebih baik. “Karena kalau ngomongin sistem enggak ada habisnya. Tapi masa kita mau terus-terusan nyalahin sistem? Lebih baik pikirkan apa yang bisa kita bantu untuk pendidikan di Indonesia. Menurut saya, kalau kita sudah bisa berpikir ke arah situ, permasalahan seperti pendidikan belum merata, atau penerapan kurikulum yang belum efektif bisa dicari jalan keluarnya,” jelas Kak Andjar.

Perbedaan Situasi Pendidikan Saat Ini vs Zaman Dulu

Selain kurikulum, Kak Andjar menyatakan perbedaan situasi pendidikan saat ini dengan zamannya sekolah tentunya adalah kemajuan teknologi yang ada untuk menyokong jalannya pendidikan. Saat ini, ada banyak alternatif yang dimiliki untuk mendukung atau melanjutkan studi.

Menurut Kak Andjar, saat ini semuanya bisa dicari hanya dengan bermodalkan internet, mulai dari informasi atau aplikasi yang mendukung pembelajaran, hingga info-info penting tentang kampus pilihan. Di zaman serba teknologi ini, siswa pun dituntut untuk melek teknologi dan aware terhadap isu dan perubahan yang ada. Kak Andjar berpesan, Quipperian pun tetap harus pintar menyaring, mana info yang bermanfaat dan yang enggak.

Nah, adanya kemajuan teknologi inilah salah satu alasan lagi yang bikin Kak Andjar mau jadi pengajar di Quipper Video. “Karena saya enggak mau jadi guru yang ketinggalan zaman. Teknologi udah enggak bisa dipungkiri lagi peranannya di hidup kita. Sebagai guru yang katanya berperan dalam membentuk masa depan, saya rasa saya juga harus bisa bergerak maju sesuai perkembangan zaman,” tegas Kak Andjar.

Harapan Kak Andjar

Ketika jadi guru, harapan Kak Andjar adalah ingin menjadi guru yang enggak hanya sekadar mengajar, tetapi jadi orang yang dibutuhkan untuk memberikan gambaran tentang apa yang harus Quipperian lewati nantinya.

Kak Andjar juga ingin mengajak Quipperian berpikir lebih luas. “Belajar itu bukan cuma untuk dapat nilai bagus dan bisa dapet kerjaan yang layak. Belajar itu juga tentang gimana kita bisa bekerja dan berperan untuk sekitar dengan ilmu yang kita punya,” kata Kak Andjar.

Khusus buat Quipperian, Kak Andjar berharap semoga kamu bisa menemukan arti penting belajar versimu sendiri. Sebab, menurut Kak Andjar, apa yang sudah kita pelajari akan jadi bagian dari diri kita dan itu nggak bisa diambil oleh siapapun, kecuali kita memutuskan untuk berbagi.

“Jadi untuk sekarang ini, nikmati prosesnya, karena masalahnya bukan di sistem tapi tergantung bagaimana kita mempersiapkan diri menghadapi sistem tersebut,” ujar Kak Andjar yang punya kutipan favorit ‘Educating the mind without educating the heart is no education at all’ dari Aristoteles ini.


Quipperian, itulah tadi kisah inspiratif guru Kimia kita, Kak Andjar. Gimana, kamu mau mengikuti jejak Kak Andjar jadi pengajar juga? Kalau gitu, jangan malas-malasan belajarnya, ya! Eits, selain Kak Andjar masih ada super teachers lainnya, lho. Siapa