Home » SNMPTN » Mau Pilih Jalur Undangan SNMPTN? Yuk Pahami Mitos ini Agar Tak Tersesat!

Mau Pilih Jalur Undangan SNMPTN? Yuk Pahami Mitos ini Agar Tak Tersesat!

 

Mau Pilih Jalur Undangan SNMPTN? Yuk Pahami Mitos ini Agar Tak Tersesat!
Quipperian!
 Menjelang proses pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) banyak beredar ‘kabar burung.’ Macam-macam.

Dari sekadar iming-iming sampai menawarkan jalan pintas agar lulus seleksi SNMPTN. Kamu harus hati-hati! Pilah-pilih lagi segala bentuk informasi.

Sesungguhnya nih, ‘kabar burung’ tersebut sudah menjadi mitos, dan berulang dari tahun ke tahun.

Parahnya nih, (semoga Quipperian nan cantik dan tampan tidak) lebih banyak mereka percaya mitos ketimbang fakta-fakta seputar SNMPTN.

Ya, iming-iming atau PHP (Pemberi Harapan Palsu) kan jauh lebih indah di awal, dan berujung buruk di akhir.

So, info tentang mitos seputar SNMPTN kali ini patut kalian simak. Agar kalian tak tersesat dan kena PHP.

Pilih Universitas Sekota Biar Lulus

Banyak anjuran-anjuran mengatakan agar “pilih universitas satu kota dengan sekolah, pasti lulus deh.”

Logika ini terjalin begitu terstruktur. Seakan seleksi hanya berdasar keterjangkauan peserta atau calon mahasiswa dengan universitas pilihannya.

Bagi mereka si-easy going, anjuran itu seketika mudah cerna, dan “bener juga.”

Tapi, Quipperian pelamar SNMPTN kan bukan si-easy going, berpikiran pendek, bahkan nggak percaya mitos.  Gini deh, bagi siapa pun, mari kita ulas logika di atas. Anggap anjuran itu benar.

Bagaimana kalo pelamar di satu kota memilih semua universitas serupa?

Di kota A para pelajar berjumlah 500 orang memilih universitas 1 di kota A. Sementara daya tampung universitas tersebut hanya 200 orang. Terus gimana?

Justru itu mengapa ada namanya ‘seleksi.’ Pertama, jelas bahwa universitas dan penyelenggara SNMPTN punya aturan main, spesifikasi, dan peniliaian. Nggak mungkin tiba-tiba pihak pelaksana menerima calon mahasiswa tanpa alasan atau kriteria.

Mengutip laman resmi snmptn.ac.id, SNMPTN merupakan pola seleksi nasional. Ingat guys, nasional.

Cara Gampang Mendapatkan Jalur Undangan SNMPTN Beserta Tips dan Triknya!

Dengan ketentuan “menggunakan nilai rapor semseter 1-5 bagi SMA/MA dan SMK dengan masa belajar 3 tahun atau semester 1-7 bagi SMK dengan masa belajar 4 tahun, serta Portofolio Akademik.”

Jadi, rekam jejak akademik Quipperian lah paling menetukan lolos atau tidaknya.

Selain itu, tak kalah penting, “memiliki prestasi unggul dan rekam jejak prestasi akademik.” Quipperian sangat boleh dan harus memasukan prestasi non akademik, karena masuk dalam kriteria penilaian.

Jadi, prestasi baik akademik maupun non akademiklah faktor terpenting, bukan memilih universitas satu kota dengan kalian? Ingat itu mitos keliru!

Mau Lulus? Bisa Kalo Bayar

Wah, pihak-pihak mengatasnamakan instansi tertentu atau mengaku kerabat, kenalan pejabat tertentu dan bisa meloloskan kalian, pasti udah bertebaran.

Mereka punya banyak cara. Terkadang mendekat ke orang tua pelamar, sekolah, guru, malah ada pula langsung menawarkan kepada siswa. Crazy sekali!

Inget kasus ‘mama atau papa minta pulsa’ kan? Nah, mereka itu sama guys. Penipu alias pembohong. Jahat! Mana ada sih sebutan jalur khusus. Kalau pun ada tentu itu tipu-tipu oknum.

Sekali lagi, sesuai ketetapan pada laman resmi snmptn.ac.id, “biaya SNMPTN ditanggung pemerintah, sehingga siswa pendaftar tidak dipungut biaya apapun (gratis).”

Jangan pernah percaya, sekali lagi, jangan percaya, pada tawaran atau iming-iming seseorang bisa meloloskan kalian dengan mudah tanpa seleksi dengan bayaran tertentu.

Kalau Quipperian ketemu atau mendengar ada praktik tersebut, jangan ragu lapor kepada pihak terkait, baik sekolah, penyelenggara, atau polisi.

Quipperian harus berpegang teguh pada prinsip “peras keringat untuk meraih sesuatu,” sebab “tak ada jalan pintas menuju surga.” Ingat bila ingin lolos seleksi, Quipperian harus mampu menunjukan prestasi, mengatur strategi, dan berdoa kepada Tuhan YME. Amin.

Sekelas Jangan Pilih Sama Jurusan & Letak Pilihan

Mungkin Quipperian sering mendapat bisikan untuk jangan memilih jurusan dan letak pilihan sama dengan teman satu kelas. Misalnya, sama-sama memilih Jurusan Arkeologi dan sama-sama pilihan pertama.

Katanya nih, bisik punya bisik, kalau jurusan dan letak pilihan kita sama di satu kelas, 100% nggak bakal lulus.   

Jelas bisikan itu salah banget. Mitos. Coba deh kalian resapi. Bangun logika sederhana. Semisal, kamu memilih jurusan sangat berbeda,tak ada teman lainnya, bahkan satu sekolah memilih jurusan tersebut.

Apakah lantas kamu pasti lulus? Apakah hanya kamu seorang memilih jurusan tersebut? Bagaimana siswa sekolah lain?  

Ingat, ukuran lulus atau tidaknya, lagi-lagi bergantung pada rekam jejak prestasi akademik dan non akademik. Memang ada kuota atau daya tampung pada tiap jurusan. Tapi kalau nilaimu tak mencukupi, kamu tetap tidak lolos seleksi.

Daya tampung hanya membatasi jumlah, bukan untuk jadi pengecualian. Misal, hanya 20 orang mengambil jurusan tersebut, sementara daya tampung 30, maka seketika kamu pasti lulus. Tidak begitu aturan mainnya, Quipperian!

Jangan takut, pilihlah jurusan benar-benar kamu cintai, memang gue banget, dan tak perlu memikirkan lainnya jadi pesaing. Hey, ini kan seleksi pasti ada persaingan. Tapi pasti persaingan sehat kan wajar-wajar saja. Be wise!

Jangan Menomorduakan Universitas Tertentu

“Sssstt.. Katanya, jangan letakan universitas A di urutan kedua. Bisa-bisa nggak lolos. Sebab, universitas A nggak mau jadi nomor dua.”

Serius tuh? Masa ego universitas masuk pada sistem seleksi nasional sih. Aneh banget. Pasti informasi itu jelas keliru. Mungkin cuma becandaan A la Mukidi. Praktiknya tak mungkin seperti mitos tersebut.

Lagi-lagi, Quipperian tentu tak perlu putar otak keras. Cukup pakai logika sederhana untuk memastikan info tersebut keliru.

Gampang banget kok, pikir coba buat apa ada kriteria pilihan pertam dan pilihan kedua bila ada universitas tak mau jadi pilihan kedua, nomor dua.

5 Faktor Penting Kamu Lulus SNMPTN 2017

Fungsi pilihan pertama dan kedua sebenarnya untuk peserta, hak prerogatif peserta, bukan untuk ukuran baik-buruk universitas. Tak ada hubungannya, sekian peserta memilih universitas A menjadi pilihan nomor dua lantas, akreditasi universitas tersebut menurun.

Jadi, tak perlu lagi untuk memilih universitas maupun jurusan apapun jadi pilihan nomor dua Quipperian.

Tak Perlu Usaha Serahkan Semua Pada Tuhan

Nah celetukan “serahkan smuanya pada Tuhan, tak perlu usaha, kita hanya perlu keberuntungan”. Paling sering terdengar dari mulut peserta. Entah karena mentok, atau mager alias males gerak, atau bisa jadi udah pasrah duluan.

Tentu jelas banget sih, segala urusan pasti atas kehendak Tuhan. Tapi apakah kalian hanya tinggal berpangku tangan?

Dhuhh… Usaha dulu kali guys. Ngegebet aja butuh usaha, malah kadang butuh dua sampai tiga kali ditolak. Sedih. Balik lagi, soal usaha untuk meningkatkan prestasi mutlak harus kalian jalani. Sebab, itu kebutuhan hakiki agar kalian mampu melewati tahap seleksi.

Intinya sih, kalian tetap harus usaha, berikhtiar, kemudian memanjatkan doa, dan berserah diri. Kalau sekadar mengandalkan keberuntungan, pastikan kalian sudah berusaha menggapai prestasi.

Semua mitos seputar SNMPTN harus kalian hadapi dengan kepala dingin, pakai logika untuk menilai apakah informasi tersebut mitos atau fakta. Bila susah membedakan, minta bimbingan guru.

Penulis: Rahmat Ali

Lainya untuk Anda