Halo, Quipperian! Bagaimana kabar kalian? Semoga selalu sehat ya apalagi menjelang SNMPTN begini. Pasti ada yang lagi galau, gelisah, was-was, dan baper-an.
Daripada khawatir terus-terusan memikirkan SNMPTN, intermezzo dulu deh. Kali ini Quipper Video Blog akan mengajak kalian untuk ‘jalan-jalan’ ke luar negeri buat cari tahu jalur apa sih yang siswa sana lakukan untuk masuk ke universitas favoritnya?
Apakah serumit proses seleksi SNMPTN atau malah lebih simpel tapi taraf kesulitannya juga tinggi? Hmm, daripada bingung mending kita cek yuk.
Tes SAT (Amerika Serikat)
Nah, kalau di Amerika, tes SAT ini penting banget diikuti kalau mau daftar ke universitas. SAT adalah Scholastic Aptitude Test atau Scholastic Assessment Test. SAT ini merupakan standar penerimaan mahasiswa baru di kampus-kampus Amerika.
Secara garis besar, tes SAT terdiri dari tiga mata pelajaran, yakni Critical Reading, Math, dan Writing. Critical Reading mengharuskan pesertanya lulus ujian mengenai critical reading dan sentence-level reading. Biasanya soal terdiri dari 52 pilihan ganda dan harus selesai dalam waktu 65 menit.
Kemudian untuk Matematikanya, peserta harus bisa lulus ujian yang berisi soal-soal operasi, geomteri, aljabar, statistik, probabilitas, dan analisis. Soal yang disediakan biasanya 58 pilihan ganda dalam waktu 80 menit.
Kalau di Writing, materi yang akan diujikan antara lain grammar, vocab, usage, dan diction. Soal Writing biasanya terdiri dari 44 pilihan ganda dan harus selesai dalam waktu 35 menit.
Terkadang ada juga tes SAT yang menyediakan soal berupa esai. Peserta diminta untuk menuliskan beberapa argumen atau pendapatnya terkait dengan pertanyaan yang diberikan. Waktu pengerjaannya 50 menit.
Pemilihan tiga subjek yang menjadi materi tes SAT itu ternyata ada alasannya, Quipperian. Orang Amerika menganggap bahwa membaca, pelajaran matematika, dan menulis adalah kemampuan dasar yang sudah dipelajari siswa sejak kecil sehingga masih akan terus dibutuhkan bahkan untuk keberhasilan di perguruan tinggi nanti.
Perlu kamu tahu juga, ternyata kalau di luar negeri itu tes kayak SAT dan ACT (di bawah akan dibahas) tergantung dengan lokasi daerahnya. Misalnya nih untuk SAT biasanya banyak berlaku di daerah northeast seperti Toronto, Boston, New York), west coast (Los Angeles, Seattle, Denver), dan di east coast (Philadelphia, New Jersey, Massachusetts).
Biasanya SAT dilakukan sebanyak tujuh kali dalam setahun, yakni pada Oktober, November, Desember, Januari, Maret, Mei, dan Juni.
Tes ACT (Amerika Serikat)
Mirip-mirip dengan tes SAT tapi pastinya dengan materi yang berbeda. ACT merupakan American College Testing dan menjadi salah satu tes yang harus diikuti kalau mau masuk ke perguruan tinggi di Amerika.
ACT terdiri dari empat materi yang harus diikuti. Ada English, Math, Reading, dan Science Reasoning. Nah, untuk English, materi yang diuji adalah usage dan rhetorical skills. Untuk Math, yang diuji adalah geometri, aljabar, dan trigonometri.
Kalau sesi Reading, peserta akan diuji kemampuan pemahamannya dalam membaca. Soal cerita yang diberikan biasanya seperti cerita pendek, ilmu pengetahuan sosial, kemanusiaan, dan ilmu pengetahuan alam.
Nah, kalau di sesi Reasoning, ada 7 teks yang diujikan. Melalui teks-teks ini akan ada 5-7 pertanyaan lagi. Jadi, kira-kira aka nada 35-49 soal yang harus dijawab. Biasanya akan ada 3 teks berbentuk Data Representation, 3 teks berbentuk Research Summary, dan 1 teks berbentuk Conflicting Viewpoints.
Tes ACT ini biasanya dipakai di Kanada dan Midwest Amerika seperti Illinois, Kansas, Minesota, Iowa, dan lain-lain. Biasanya ACT diadakan enam kali dalam setahun, yakni pada bulan September, Oktober, Desember, Februari, April, dan Juni.
Tes A-Level (Inggris)
Kalau di Inggris, ada yang namanya ujian A-Level atau Advanced Level. Selama dua tahun terakhir masa sekolahnya, siswa di Inggris yang mau lanjut ke pendidikan lebih tinggi umumnya mengambil pendidikan persiapan ujian A-Level.
Nilai ujian tahun pertama disebut AS-Level alias Advanced Subsidiary Level sedangkan nilai ujian tahun kedua disebut A2. Dua ujian ini punya bobot masing-masing 50% yang kemudian disebut nilai A-Level dan digunakan untuk mendaftar ke universitas pilihan.
Nah, Quipperian itulah jenis-jenis tes yang harus dilakukan di luar negeri untuk masuk ke perguruan tinggi favorit mereka. Semua negara, bahkan institusi punya caranya tersendiri. Dan yang pasti setiap siswa yang lulus dan berhasil masuk ke perguruan tinggi impiannya patut diacungi jempol karena prestasi yang membanggakan.
Good luck ya, Quipperian!
Penulis: Rosalia