5 Mitos Seputar SBMPTN yang Sering Beredar

Quipperian, pasti sering mendengar banyak kabar burung mengenai Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SBMPTN). Berbagai kabar itu pastinya ada yang sudah sering disebarkan sehingga kamu menganggapnya sebagai kabar akurat.

Tapi, tidak semua kabar itu benar adanya. Ada beberapa kabar yang hanya mitos semata dan belum atau tidak terbukti kebenaranya. Untuk itu, Quipper Video Blog akan membahas beberapa mitos seputar SBMPTN yang sudah beredar luas. Mau tahu apa saja kabar mitos itu? Yuk, simak artikel ini!

 

5 Video Tips Kocak SBMPTN Bikin Kamu Ngakak!

Tidak Ada Universitas yang Mau Dinomorduakan

Kalian pasti pernah mendengar kalau ada beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) yang tidak mau diposisikan pada pilihan kedua di SBMPTN. Hal itu menyebabkan kamu tidak akan diterima di PTN pilihan keduamu.

Nah, kabar tersebut tidak perlu kamu percayai. Sebab, penyelenggaraan SBMPTN dilakukan secara independen. Dengan demikian, tidak ada satupun PTN yang dapat mempengaruhi keputusan kelulusan SBMPTN. Seandainya kamu tidak diterima di PTN pilihan pertama, kamu masih memiliki kesempatan besar diterima di pilihan kedua dan ketiga.

Selain itu, hal yang mempengaruhi diterimanya kamu di PTN pilihanmu ialah berdasarkan hasil tes SBMPTN dan kuota dari program studi (prodi) pilihanmu. Bila kuota masih banyak yang belum terisi maka kamu masih bisa masuk di PTN pilihanmu, baik itu pilihan pertama, kedua, ataupun ketiga.

Diterimanya Di Suatu PTN Dipengaruhi Tempat Seleksi

Kamu pasti pernah mendengar selentingan kabar kalau mau diterima di PTN pilihanmu maka harus menjalani tes SBMPTN di lokasi dekat dengan PTN itu. Berdasarkan kabar itu, kamu harus sedekat mungkin dengan PTN pilihanmu agar dapat diterima.

Gimana? Sudah bisa menebak kabar itu fakta atau mitos? Benar, kabar ini hanya mitos Quipperian. Tempat ujian SBMPTN tidak mempengaruhi kelulusan kamu masuk PTN. Sebab, seperti yang telah disebutkan, kelulusan kamu di SBMPTN ditentukan nilai tes dan ketersediaan kuota di prodi tujuanmu.

Untuk Masuk ke Prodi Lintas Jurusan Harus Melalui IPC

Banyak yang beranggapan kalau semasa SMA berada di kelas IPA maka dia harus ikut ujian SBMPTN Sainstek dan kelas IPS atau Bahasa harus mengikuti ujian Soshum. Lalu, ketika ingin mengambil prodi PTN yang berbeda dengan jurusan SMA maka harus mengambil IPC.

Well, anggapan ini sebenarnya salah dipahami dan kemudian menjadi mitos. Sebab, keberadaan ujian IPC diperuntukkan untuk kamu yang ingin mengambil dua pilihan berbeda antara prodi di Sainstek dan Soshum. Jadi, kalau kamu mau memilih prodi fisika di pilihan pertama dan prodi sastra Jawa di pilihan kedua maka kamu harus mengambil jenis ujian IPC di SBMPTN.

Adanya Nilai Mati atau Dead Score

Pada SBMPTN tentunya kamu akan menghadapi beberapa jenis soal, seperti Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA), Tes Kemampuan Dasar (TKD) Sainstek dan Soshum, dan untuk beberapa prodi tertentu ada Tes Keterampilan. Seputar jenis soal tersebut, ada kabar yang menyebutkan kalau satu saja jenis soal kamu tidak mendapat batas nilai minimum maka kamu tidak lulus.

Misalnya, seandainya nilai minimum lulus adalah 3,5 dan dari beberapa tes tersebut pada TKD kamu mendapat nilai 3,4 maka kamu tidak akan lulus SBMPTN. Kondisi ini dikatakan sebagai nilai mati atau dead score.

Informasi ini dapat dikatakan sebuah mitos. Sebab, di situs resmi SBMPTN, perihal penilaian hanya disebutkan bila jawaban benar mendapat skor 4, salah -1, dan tidak menjawab 0. Jadi, tidak ada bagian yang menyebutkan adanya nilai standar minimum lulus di masing-masing jenis soal.

Kelulusan SBMPTN tentunya dipengaruhi dari perpaduan nilai hasil serangkaian jenis soal yang telah kamu lalui. Sebab, pola penentuan kelulusan ujian SBMPTN berbeda dengan Ujian Nasional (UN). Meski begitu, sekedar informasi, sistem nilai mati ini diterapkan pada jenis seleksi masuk STAN.

Belajar SBMPTN Saja Tidak Cukup, Kamu Juga Perlu Strateginya Lainnya!

Untuk Dapat Lulus Di Suatu Prodi Harus Mendapat Nilai Bagus Di Salah Satu Jenis Soal

Mitos ini berhubungan dengan mitos sebelumnya. Mitos ini berisikan kabar kalau ingin lulus di suatu prodi maka kamu harus mendapat nilai bagus di salah satu bagian pelajar dalam TKD. Misalnya, kalau kamu mau masuk di prodi kedokteran maka kamu harus menjawab semua jawaban secara benar pada bagian pelajaran biologi di TKD Sainstek.

Jelas sekali kabar burung ini mitos karena untuk dapat diterima di suatu prodi maka kamu harus mencapai standar nilai dari prodi tersebut. Penilaiannya bukan berdasarkan satu jenis pelajaran saja dalam TKD melainkan seluruh jenis soal yang kamu hadapi. Jadi, kalau mau lulus SBMPTN, maka pastikan kamu mendapatkan nilai apik di seluruh jenis soal dan bukan hanya di TKD Sainstek atau Soshum saja.

Nah, itulah beberapa mitos mengenai SBMPTN yang sering beredar liar. Kamu tidak perlu lagi mempercayai mitos-mitos itu karena hanya akan mengganggu konsentrasimu kala ujian SBMPTN. Jadi, jangan percaya mitos, percayalah pada diri kalian sendiri dan jangan lupa berdoa ya Quipperian!

Penulis: Muhammad Khairil 

Lainya Untuk Anda

Apa Itu Generasi Milenial dan Perbedaannya dengan Generasi X dan Z?

6 Tips Tenang dan Fokus saat Ujian supaya Lancar Mengerjakan Soal!

Ragam Pidato Bertemakan Pendidikan untuk Memperingati Hardiknas