Setelah lulus dari SMA atau SMK, pasti Quipperian akan dihadapkan dua pilihan. Pilihan itu yakni melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya atau langsung terjun ke dunia pekerjaan. Dua pilihan itu bebas dipilih untuk membentuk masa depan kamu.
Bagi kamu yang memilih untuk mencari pekerjaan, pastinya kamu harus menyiapkan beberapa dokumen penting untuk melamar pekerjaan. Di antara dokumen itu terdapat Ijazah SMA/K dan SHUN. Mengenai SHUN atau nilai UN, pastinya muncul beberapa pertanyaan di benak Quipperian.
Apakah nilai UN menentukan diterima atau tidaknya di sebuah perusahaan? Atau, apakah nilai UN yang tinggi mempermudah masuk ke sebuah perusahaan? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Quipper akan memberikan beberapa informasi penting yang dapat membantu kamu memahami hubungan dan fungsi nilai UN dengan dunia pekerjaan pada postingan kali ini.
Membaca Kelebihan Diri
Hasil UN sebenarnya lebih diperuntukkan untuk diri sendiri memetakan dan mengenal potensi diri. Pada hasil nilai UN pastinya terdapat beberapa pelajaran yang kamu kuasai. Pelajaran-pelajaran itu sebenarnya bisa menjadi patokan kamu untuk memilih jalur profesi yang ingin kamu coba di dunia pekerjaan.
Bila kamu memiliki kelebihan pada bidang pelajaran bahasa Inggris, maka kamu bisa mencoba ranah pekerjaan sebagai penerjemah ataupun translator untuk perusahaan-perusahaan asing. Karena, pada perusahaan-perusahaan itu kelebihan berbahasa Inggris kamu akan lebih dapat diaplikasikan dibandingkan dengan bidang pekerjaan lainnya.
Usahakan kamu jangan memilih bidang pekerjaan yang pada UN lalu nilainya tak terlalu tinggi. Sebab, bisa jadi mata pelajaran itu merupakan salah satu bidang kelemahan kamu. Dengan penguasaan yang tak cukup baik di bidang itu, kemungkinan besar diterima bekerja akan lebih sedikit.
Acuan nilai UN itu bisa membantu kamu untuk menentukan pilihan bidang pekerjaan yang akan kamu sasar. Meskipun demikian, acuan itu bersifat sebagai refleksi diri dan bahan pertimbangan kamu berkarir setelah lulus SMA/K.
Acuan Keahlian Akademik
Di dunia kerja pastinya memerlukan beberapa keahlian yang berhubungan dengan bidang kerjanya. Untuk calon pekerja yang lulusan SMA/K, perusahaan membaca keahlian dasar calon pekerjanya melalui dokumen yang memuat nilai-nilainya semasa bersekolah. Di masa kini, dengan perkembangan sistem pendidikan yang ada, perusahaan akan melihat acuan keahian calon pekerjanya dari SHUN-nya.
Acuan yang dilihat bergantung pada perusahaan dan bidang apa yang dibutuhkan. Misalnya, kamu anak IPS dan melamar di sebuah perusahaan sebagai staff administrasi akuntan maka yang dilihat ialah nilai ekonomi dan matematika kamu.
Karena, pada bidang itu yang dibutuhkan ialah kemampuan menghitung dan pengetahuan tentang ilmu ekonomi akuntansi alur keuangan perusahaan dengan baik. Dapat dikatakan, nilai yang dilihat perusahaan dari SHUN sebagai pemetaan hanya pada satu atau dua nilai tertentu.
Acuan nilai UN juga berfungsi pada rekomendasi pilihan perusahaan untuk menempatkan kamu di suatu bidang pekerjaan. Ketika nilai UN kamu merata, tak hanya unggul di satu atau dua pelajaran tertentu, maka kamu bisa ditempatkan di berbagai bidang pekerjaan.
Selain itu, bila nilai UN kamu cukup tinggi maka itu akan menjadi acuan pembanding dengan calon pekerja lainnya. Ketika nilai UN kamu lebih tinggi dengan calon pekerja lainnya maka itu akan menjadi nilai plus kamu secara administrasi.
Meski demikian, nilai di SHUN kamu bukan penentu utama diterima atau tidaknya kamu di perusahaan tempat melamar pekerjaan. Karena, tiap perusahaan memiliki tradisi berbeda-beda dalam menyeleksi calon pekerjanya. Dapat dikatakan, nilai UN lebih dibutuhkan sebagai pemetaan awal perusahaan atas potensi kamu untuk bekerja.
Patokan Untuk Mengembangkan Diri
Adakalanya, bidang pekerjaan yang tersedia memerlukan keahlian di bidang kelemahan kamu saat UN. Untuk itu, kamu memerlukan pengembangan diri agar dapat lulus ujian seleksi masuk perusahaan.
Dengan adanya daftar nilai UN di SHUN maka kamu bisa mengambil patokan untuk melakukan pengembangan diri. Bila kamu memiliki kelemahan di bidang ekonomi sedangkan bidang pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga kerja ialah staf keuangan maka kamu bisa mempelajari lebih mendalam ilmu tersebut lebih lanjut.
Dengan begitu, ketika proses seleksi karyawan akan kamu jalani, diri kamu lebih siap dan mantap untuk menghadapi tes penerimaan karyawan. Jangan khawatir jika perolehan nilai UN itu akan menghambat kamu. Karena, nilai UN di SHUN itu hanya patokan awal. Penentu utama diterima atau tidaknya kamu ke perusahaan itu bergantung hasil tes kamu.
Jadi, keberadaan SHUN itu akan membantu kamu untuk menentukan bidang apa saja yang harus dikembangkan. Pengetahuan kelemahan diri itu akan membantu persiapan kamu untuk tes pekerjaan.
Perusahaan Lebih Melihat Kemampuan Praktek Bekerja
Memiliki nilai UN yang tidak berarti kamu benar-benar mahir untuk suatu bidang pekerjaan tertenu. Pemikiran inilah yang menjadi pijakan human resource development (HRD) di beberapa perusahaan. Pasalnya, ada kalanya seseorang memiliki nilai tinggi memiliki kelemahan dalam hal praktek.
Makanya, perusahaan akan melakukan psikotes dan tes pekerjaan kepada kamu. Ketika melakukan psikotes dan tes pekerjaan, nilai UN kamu tidak akan berguna. Pasalnya, pihak HRD akan lebih melihat bagaimana cara bekerja kamu dalam menyelesaikan psikotes dan tes pekerjaan.
Secara realistis, HRD akan mencari individu-individu yang memang mampu bekerja, bukan hanya menguasai ranah teori saja. Akan percuma bila penguasaan ilmu atau teori tanpa adanya kemampuan praktek bekerja secara nyata. Karenanya, kemampuan praktek bekerja akan lebih dikedepankan HRD kala menilai calon pekerja untuk masuk ke dalam perusahaan.
Ketika kamu tidak mendapat performa yang diharapkan perusahaan melalui psikotes dan tes pekerjaan maka kamu sudah dapat dipastikan tidak akan diterima bekerja. Nilai UN yang tinggi pun tidak akan membantu kamu untuk lolos.
Pengalaman Beorganisasi Lebih Diperhitungkan
Perusahan sudah pastinya tidak hanya berpatokan pada potensi akademik saja ketika ingin menerima kamu untuk bekerja. Hal lain yang kerap menjadi pertimbangan perusahaan ialah pengalaman berorganisasi kamu.
Bagi HRD perusahaan, seseorang yang aktif berorganisasi memiliki kelebihan daripada orang bertipe akademis semata. Karena, orang yang aktif berorganisasi biasanya memiliki kapabilitas bekerjasama dalam tim. Hal itu menjadi patokan penting, sebab dalam dunia pekerjaan seseorang terkadang harus mampu bekerja secara tim dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan kantor.
Selain itu, seseorang yang aktif berorganisasi lebih memiliki kapabilitas berkomunikasi lebih baik. Hal itu disebabkan, ketika aktif berorganisasi, seseorang harus melakukan komunikasi dengan orang lain sehingga dapat menjalankan pola pekerjaannya lebih baik. Tanpa adanya kemampuan itu, kerja sama tim akan terganggu dan pastinya akan mengganggu pekerjaan.
Kelebihan lainnya yang dimiliki seseorang yang aktif berorganisasi ialah lebih mampu memetakan permasalahan dalam tim. Kemampuan itu dibutuhkan untuk membuat tim dapat bekerja maksimal sehingga pekerjaan sesulit apapun yang dibebankan dapat terselesaikan dengan mudah. Terkadang, bagi seseorang yang aktif berogranisasi, cara penyelesaian masalah menggunakan cara-cara yang tidak teoritis melainkan menggunakan pendekatan fungsional.
Jadi, bila kamu memiliki pengalaman berorganisasi selama sekolah yang baik maka itu akan menjadi pertimbangan utama daripada nilai UN kamu di SHUN. Perusahaan lebih memilih memiliki karyawan dengan kelebihan lain di luar bidang akademik yang dia kuasi. Adakalanya, kemampuan akademik itu tidak sepenuhnya menjamin dapat menjalankan suatu pekerjaan dengan lebih baik.
Penjelasan tersebut merupakan sebagian informasi yang menghubungkan nilai UN dengan dunia pekerjaan. Meski menjadi salah satu acuan perusahaan untuk menerima kamu bekerja, namun nilai UN bukanlah acuan satu-satunya. Kamu jangan minder ketika nilai UN kamu di bawah peserta seleksi bekerja lainnya.
Sebab, tidak selamanya seseorang dengan nilai UN yang tinggi dapat terjamin 100 persen langsung lulus di suatu perusahaan. Ada pertimbangan dan kriteria lain yang kiranya menjadi bahan pertimbangan.
Memiliki nilai UN yang tinggi memang bagus, namun akan lebih bagus lagi bila itu dibarengi dengan kelebihan bidang lainnya. Kebanyakan dari mereka yang sudah bekerja, nilai akademis yang tinggi tidak selamanya membantu dalam pekerjaan.
Penulis: Muhammad Khairil