Desa adalah wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dan kebiasaan hidup masih sangat tergantung pada alam. Karakteristiknya: gameinschaft, gotong royong, homogen, toleransi kuat, proses sosial lambat. Kota adalah jaringan kehidupan manusia dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi dan sosial ekonomi heterogen. Karakteristiknya: gesselschaft, individualis, materialistis, toleransi rendah, heterogen, dan ada kesenjangan sosial.
Hola, Quipperian! Welcome to this article! Seperti judulnya, kali ini Quipper Blog mau membahas materi Geografi yakni Desa dan Kota. Kalau kamu sendiri tinggalnya di mana, nih? Baik di desa atau kota, kedua tempat ini pasti punya plus minus, deh.
Buat kamu yang tinggal di desa, pasti asyik banget rasanya bangun tidur disambut kicau burung dan udara yang sejuk. Namun kadang-kadang belum ada pemerataan pembangunan, akibatnya jalan masih rusak dan belum diaspal.
Sementara kamu yang tinggal di kota, bangun tidur mungkin sudah disambut kebisingan kendaraan bermotor dan polusi. Tapi, plusnya adalah kamu tinggal di daerah yang merupakan pusat pertumbuhan, sehingga hampir semua hal sudah ada.
Nah, sekilas perbedaan desa dan kota mungkin seperti itu ya, Quipperian. Tapi kalau dalam pelajaran Geografi, dua wilayah ini punya definisi dan klasifikasi lebih mendalam, lho. Seperti apa, sih? Langsung saja simak pembahasannya di bawah ini, ya!
I. Desa
A. Pengertian Desa
Kali ini Quipper Blog mau kasih tahu kamu pengertian desa menurut para ahli-ahli. Lanjut di bawah, cusss.
1. Paul H. Landis
Desa merupakan sebuah wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dan punya ciri-ciri: pergaulannya saling kenal satu sama lain, ada ikatan perasaan yang sama tentang kebiasaan, cara berusaha bersifat agraris dan sangat dipengaruhi oleh faktor alam seperti iklim, topografi, dan SDA.
2. UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang punya batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Bintarto
Desa merupakan suatu perwujudan atau kesatuan geografi, ekonomi, politik, sosial, dan kultural yang ada di suatu daerah dalam hubungan. Daerah ini pun punya pengaruh secara timbal balik dengan daerah lain di sekitarnya.
4. S.D. Misra
Desa adalah kumpulan tempat-tempat tinggal dan daerah pertanian yang punya batas-batas tertentu. Luas batas ini mencapai antara 50 sampai 1.000 are.
B. Unsur Desa
Quipperian, suatu daerah bisa disebut sebagai “desa” jika punya unsur-unsur di bawah ini:
- Wilayah -> meliputi tanah, letak, luas, batas, bentuk, dan topografi.
- Penduduk -> meliputi jumlah, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian.
- Tata kehidupan -> meliputi sifat gotong royong, adat istiadat, tradisi, aturan, dan norma (hukum informal).
C. Karakteristik Desa
Ada beberapa karakteristik yang menjadikan suatu daerah disebut desa, yakni:
- Gameinschaft
- Paguyuban
- Gotong royong
- Homogen (agraris/petani)
- Toleransi sosial kuat
- Proses sosial lambat
- Tergantung pada alam
- Mobilitas penduduk rendah
D. Tahap Perkembangan Desa
Nah, Quipperian, desa pun punya tahap-tahapannya nih. Mulai dari yang kecil banget sampai yang besar. Apa saja, ya?
- Desa tradisional -> tipe desa terpencil pada masyarakat suku terasing dan seluruh kehidupannya masih sangat bergantung pada alam.
- Desa swadaya -> penduduk jarang, masih terikat adat istiadat, tingkat pendidikan rendah, kegiatan penduduk dipengaruhi alam, daerah berupa pegunungan atau perbukitan, dan lokasi terpencil.
- Desa swakarya -> desa yang tingkat perkembangannya sudah lebih maju, adat istiadat sedang mengalami perubahan, pengaruh dari luar sudah masuk sehingga mengubah pola pikir, lapangan kerja dan produktivitas bertambah, mata pencaharian penduduk mulai beragam.
- Desa swasembada -> desa yang sudah maju, lokasi berada dekat dengan ibu kota, alat-alat teknis yang digunakan jauh lebih modern, adat istiadat sudah tidak mengikat, tingkat pendidikan dan keterampilan sudah lebih tinggi, mata pencaharian beragam, tingkat kesadaran kesehatan tinggi.
E. Fungsi Desa
Ada 2 fungsi desa, yakni sebagai pendukung kota (sumber pangan, bahan mentah, tenaga kerja, pusat industri, dan lainnya) dan pemerintahan terendah (menjalankan kebijakan yang digariskan pemerintahan di atasnya).
II. Kota
A. Pengertian Kota
Setelah di atas sudah dijabarkan pengertian desa, sekarang Quipper Blog mau menjabarkan pengertian kota menurut para ahli. Yuk, intip!
1. Bintarto
Bintarto mengatakan bahwa kota adalah sistem jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk tinggi, struktur sosial ekonomi heterogen, dan corak kehidupan yang materialistik.
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 4 Tahun 1980
Kota terdiri dari 2 bagian. Pertama, kota sebagai sebuah wadah yang punya batasan administrasi, sebagaimana diatur dalam perundang-undangan. Kedua, kota sebagai lingkungan kehidupan perkotaan yang punya ciri nonagraris, misalnya ibukota kabupaten, ibukota kecamatan, serta berfungsi sebagai pusat pertumbuhan dan permukiman.
3. UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah
Kota merupakan kawasan yang punya kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, serta kegiatan ekonomi.
4. Louis Wirth
Kota merupakan pemukiman yang relatif besar, permanen, dan padat. Kota adalah pemukiman yang dihuni oleh orang-orang yang heterogen atau beragam kedudukan sosialnya.
B. Faktor Pembentuk Kota
Ada dua faktor yang bisa menjadi pembentuk kota, Quipperian, yakni faktor fisik dan faktor nonfisik.
- Faktor fisik -> letak yang strategis, topografi halus, tanah subur, iklim mendukung, SDA seperti pertanian, perkebunan, tambang, dan keindahan alam.
- Faktor nonfisik -> kondisi penduduk, fasilitas sosial, pusat pelayanan, pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat industri, dan lainnya.
C. Karakteristik Kota
Berikut beberapa karakteristik yang mencerminkan bila suatu daerah disebut sebagai kota:
- Hubungan sosial bersifat gesselschaft
- Individualis dan materialistis
- Mata pencaharian nonagraris
- Status sosial ekonomi heterogen
- Toleransi lemah
- Pandangan hidup rasional dan berpikiran maju
- Kepadatan penduduk tinggi
- Terdapat kesenjangan sosial
D. Tahap Perkembangan Kota
Nah, menurut bentuk perkembangan kota, ada 3 tahap, yakni:
- Perkembangan horizontal
Perkembangan ini mengarah ke luar, artinya daerah bertambah sedangkan kuantitas lahan yang terbangun jumlahnya tetap. - Perkembangan vertikal
Perkembangan ini mengarah ke atas, artinya daerah pembangunan dan kuantitas lahan yang terbagun tetap, sedangkan ketinggian bangunan bertambah. - Perkembangan interstisital
Perkembangan ini ke dalam, artinya daerah dan ketinggian bangunan rata-rata sama, tapi kuantitas lahan yang terbangun bertambah.
E. Fungsi Kota
Ada beberapa fungsi kota, Quipperian, di antaranya: sebagai pusat industri, pusat perdagangan, pusat rekreasi dan kesehatan, pusat kebudayaan, serta pusat pemerintahan.
Well, that’s it! Itulah ulasan lengkap dari Quipper Blog mengenai materi desa dan kota. Gimana nih, kamu cukup mengerti enggak dengan penjabaran di atas? Kalau memang masih mau lanjut bahas materi ini, langsung saja subscribe Quipper Video, ya. Di sana kamu akan belajar materi ini atau materi lainnya secara detail, diajar oleh tutor kece lewat video, rangkuman, dan latihan soal. Sampai jumpa di artikel lainnya, ya!
Penulis: Serenata