Home » Mapel » Geografi » Memahami Objek Studi Geografi Material Geografi & Formal Geografi

Memahami Objek Studi Geografi Material Geografi & Formal Geografi

Memahami Objek Studi Geografi Material Geografi & Formal Geografi

Quipperian, apa itu objek studi geografi? Geografi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan lingkungannya.

Sama halnya dengan ilmu-ilmu pengetahuan lain, objek studi geografi memiliki aspek serta ruang lingkup tersendiri. Adapun objek studi tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal. Lebih lanjut, mari simak penjelasan selengkapnya di artikel ini.

Apa yang dimaksud dengan objek studi geografi?

Menurut para ahli geografi Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Geografi Indonesia (IGI), telah sepakat mengenai objek studi geografi. Menurut IGI, objek studi geografi adalah objek material dan objek formal. Adapun objek studi geografi meliputi hal-hal berikut:

  1. Kondisi dan segenap proses fenomena yang berlangsung di atas permukaan bumi.
  2. Pengorganisasian wilayah dan ruang dimuka bumi.
  3. Tafsiran terhadap bentang alam dan bentang sosial.
  4. Hubungan manusia dengan lingkungan yang berbeda-beda, baik yang merupakan hasil perkembangan budaya maupun alami.
  5. Interaksi manusia dengan proses-proses di permukaan bumi.

Peta konsep objek studi geografi

Berikut peta konsep objek studi geografi.

Apa saja objek dari studi geografi?

Seperti yang telah dijelaskan, objek studi geografi terbagi menjadi dua objek, yaitu objek studi material dan objek studi formal.

Objek Studi Material Geografi

Yang dimaksud objek material geografi adalah segala sesuatu yang dipelajari dalam kaitannya dengan fenomena geosfer yang terdapat dan terjadi di lapisan litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan antroposfer. Objek studi material geografi merupakan objek yang dipelajari dalam geografi, meliputi:

1. Litosfer (lapisan kulit bumi)

Litosfer adalah lapisan kulit bumi yang terletak antara permukaan bumi sampai kedalaman 1000 km. Litosfer merupakan tempat dimana makhluk hidup berada, khususnya manusia yang tinggal di atas permukaan bumi.

Adapun bagian padat litosfer digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu batuan, sedimen, dan tanah. Terdapat hubungan antara batuan dan tanah, karena batuan merupakan sumber mineral yang penting bagi bagi tanah untuk pertumbuhan tanaman.

2. Hidrosfer (lapisan air)

Hidrosfer adalah lapisan air yang terdapat di permukaan dan bagian dalam bumi, serta di udara. Lapisan air antara lain meliputi: laut, sungai, danau, rawa, dan air tanah.

Air merupakan komponen alami yang sangat penting bagi seluruh kehidupan di bumi. Manusia pun akan selalu membutuhkan air dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk mandi, mencuci, dan memasak. Demikian juga binatang dan tumbuhan yang membutuhkan air agar dapat hidup.

3. Atmosfer (lapisan udara)

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi, Berdasarkan perbedaan suhunya atmosfer dibagi menjadi empat lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer. Atmosfer yang terdiri atas bermacam-macam gas dan uap air juga sangatlah penting dalam ekosistem kehidupan berbagai makhluk hidup, karena secara langsung mempengaruhi kehidupan di bumi.

4. Biosfer (lapisan hewan dan tumbuhan)

Biosfer adalah sistem kehidupan paling besar yang ada di planet bumi karena merupakan gabungan dari berbagai ekosistem . Sistem itu mencakup seluruh makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungan tempat tinggal mereka sebagai kesatuan yang utuh.

5. Antroposfer (lapisan manusia)

Antroposfer adalah lapisan manusia beserta kehidupannya di permukaan bumi. Pada hal ini, bidang geografi mencakup persebaran keanekaan budaya dan ragam fisik manusia dalam ruang (wilayah). Sebagai contoh, dapat diperhatikan bahwa di permukaan bumi terdapat berbagai macam ras yang menempati berbagai kawasan, antara lain Asia Timur, Asia Barat, Asia Selatan, Afrika Barat, Amerika, dan Australia.

Dengan begitu, objek studi material geografi mencakup gejala-gejala semua fenomena yang terdapat dan terjadi di geosfer (permukaan bumi).

Apa saja contoh objek material geografi?

Contoh objek material geografi adalah pemukiman, desa, kota, pariwisata, daerah aliran sungai, bentuk lahan, sumber daya, industri, kependudukan, wilayah atau region, iklim, tanah, air, dan sebagainya.

Objek Studi Formal Geografi

Objek formal geografi adalah cara pandang dan berpikir terhadap fenomena objek material geografi di permukaan bumi, yang meliputi fenomena fisik dan fenomena sosial, dengan cara pandang dari segi keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah.

Dalam kaitannya dengan pengamatan fenomena di permukaan bumi, studi geografi jelas berbeda jika dibandingkan dengan ilmu-ilmu yang lain, walaupun objek materialnya sama. Oleh karena itu, geografi sebagai ilmu pengetahuan lebih dicirikan oleh objek formal dan metode pendekatannya daripada objek materialnya.

Bagaimana cara pandang objek studi formal geografi?

Cara pandang objek studi formal geografi dapat dilihat dari organisasi keruangan (spatial setting) yang meliputi:

  1. Pola dan persebaran fenomena tertentu di permukaan bumi (spatial patterns)
  2. Keterkaitan atau hubungan antar fenomena tersebut (spatial system)
  3. Perkembangan atau perubahan yang terjadi pada fenomena tersebut, baik dalam wilayah sendiri maupun antar wilayah (spatial processes).

Berdasarkan pandangan objek formal geografi, maka akan muncul enam pertanyaan pokok yang dikenal dengan 5W dan 1H. Pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk mengetahui gejala-gejala di permukaan bumi, sehingga menghasilkan penjelasan berdasarkan cara pandang geografi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut.

  1. What: pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui fenomena apa yang terjadi di permukaan bumi. Untuk menjawab pertanyaan what, geografi dapat menunjukkan fenomena atau faktor alam dan fenomena atau faktor manusia.
  2. Where: pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui di mana lokasi suatu fenomena terjadi. Jawaban dari pertanyaan where adalah menjelaskan mengenai lokasi atau persebaran fenomena yang terjadi di permukaan bumi. Untuk menjawab pertanyaan ini, geografi dapat menunjukkan ruang atau tempat kejadian fenomena alam atau fenomena yang disebabkan oleh manusia (fenomena sosial, budaya, dan sebagainya).
  3. When: pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui kapan suatu fenomena terjadi. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah menjelaskan waktu kejadian suatu fenomena terjadi. Untuk menjawab pertanyaan when, studi geografi dapat menunjukkan dimensi waktu kejadian fenomena.
  4. Why: pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui mengapa fenomena itu dapat terjadi. Jawaban dari pertanyaan why adalah menjelaskan tentang faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya suatu fenomena atau peristiwa. Untuk menjawab pertanyaan why, geografi dapat menunjukkan hubungan, baik yang berupa relasi, interelasi, interaksi, maupun integrasi gejala-gejala geografi sebagai faktor yang utuh, tidak terlepas satu sama lain.
  5. Who: pertanyaan yang diajukan untuk mencari subjek yang menjadi bagian dari terjadinya suatu fenomena.
  6. How: pertanyaan yang diajukan untuk mencari jawaban dari bagaimana suatu fenomena seharusnya dapat diselesaikan dengan baik. Untuk menjawab pertanyaan how, geografi dapat menunjukkan kualitas dan kuantitas dari fenomena itu dan interelasi/interaksi fenomena pada ruang yang bersangkutan.

Namun, dengan adanya perkembangan Geografi yang semakin pesat, perlu ditambahkan tiga pertanyaan untuk melengkapinya, yaitu sebagai berikut.

  1. What can be done there?, “Apa yang dapat dikerjakan di sana?”
  2. What can that be done?, “Dimana hal itu dapat dilaksanakan?”
  3. Who gets what, where, and how?, “Siapa mendapat apa, di mana, dan bagaimana”.

Apa saja contoh objek formal geografi?

Adapun contoh dari objek studi formal geografi dapat dilihat dengan berbagai macam sudut pandang, seperti:

  1. Sudut pandang keruangan atau regional. Melalui sudut pandang keruangan, objek studi formal akan jadi lebih mudah untuk ditinjau, baik dari segi nilai pada suatu tempat dan dari berbagai kepentingan. Mulai dari sini, kita bisa mempelajari mengenai letak, jarak dan keterjangkauan atau aksesibilitas.
  2. Sudut pandang kelingkungan atau ekologi. Sudut pandang ekologi dapat dilakukan dengan cara mengetahui interaksi antara organisme dengan lingkungan sekitar mereka. Contohnya adalah keterkaitan antara petani dengan nelayan, keterkaitan petani dengan ladang dan sawah.
  3. Sudut pandang kewilayahan, merupakan analisis kombinasi dari sudut pandang keruangan dan ekologi. Analisis yang dilakukan dalam sudut pandang ini dapat dilakukan dengan cara mengetahui perbedaan yang ada pada satu wilayah dengan wilayah yang lainnya. Contohnya, seperti kita bertemu atau berbincang di telepon bersama teman yang berada di luar negeri. Kalian pun akan saling menceritakan tentang daerah masing-masing. Kamu akan menceritakan ke teman kita kalau di Jakarta cuacanya sedang sangat panas, macet, dan lain-lain. Begitu pun dengan temanmu di luar negeri yang kemudian menceritakan kalau di sana sedang turun salju, udaranya dingin, orang-orangnya menggunakan bahasa Inggris, dan hal-hal lainnya.
  4. Sudut pandang waktu merupakan objek formal geografi yang dapat dipelajari dari kurun waktu ke waktu, sehingga manfaatnya bisa digunakan dan dapat diketahui sejauh mana perkembangannya. Contohnya, seperti pengukuran luas suatu pulau dari waktu ke waktu, seiring perkembangan zaman dan dampak dari fenomena yang terjadi di pulau tersebut.

Quipperian, itu tadi penjelasan ringkas tentang objek studi geografi. Buat Quipperian yang mau belajar mengenai objek studi geografi versi video, kalian bisa langsung meluncur untuk bergabung dengan Quipper Video.

Lainya untuk Anda