Quipperian, enaknya jadi anak IPS itu karena kita kebagian belajar Geografi. Di Geografi, ada banyak fenomena-fenomena alam yang terjadi dan keren-keren yang pastinya akan membuat kita amazing dan semakin bersyukur atas nikmat Tuhan. Salah satu fenomena alam yang akan kita pelajari di Geografi adalah fenomena unik yang ada di atmosfer.
Atmosfer merupakan merupakan lapisan gas atau udara yang menyelimuti planet, termasuk planet bumi. Atmosfer berasal dari kata Amos yang berarti uap air dan Sphaira yang berarti selimut. Lapisan tersebut mengandung empat unsur gas seperti nitrogen, oksigen, karbondioksida, dan argon.
Nah, supaya kamu makin semangat belajar Geografinya, simak dulu yuk fenomena-fenomena unik di atmosfer ini yang harus kamu tahu!
Mau Dapat Nilai Sempurna di UN Geografi 2017? Yuk, Simak 5 Contoh Soal Bab Biosfer Ini!
https://www.youtube.com/watch?v=3p2V-O2sx0U
Pelangi
Ayo, siapa di antara Quipperian yang belum pernah melihat pelangi secara langsung? Berdasarkan lagu anak-anak, pelangi ini terlihat hanya punya 3 warna secara kasat mata yaitu merah, kuning, dan hijau. Tapi sebenarnya pelangi punya 7 warna, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu (mejikuhibiniu).
Pelangi sendiri merupakan fenomena alam berbentuk setengah lingkaran di udara yang terdiri dari 7 spektrum warna. Lingkaran ini terjadi saat sinar matahari mengenai partikel-partikel air yang ada di udara. Partikel-partikel air yang tipis dan tembus ini kemudian berfungsi sebagai prisma yang memantulkan dan membiaskan spektrum warna yang terdapat pada cahaya matahari.
Keren banget kan, Quipperian?
Aurora
Satu lagi spektrum warna indah yang ada di langit yaitu aurora. Sayangnya, fenomena alam yang satu ini hanya bisa kita lihat di sekitar kutub utara dan kutub selatan, Quipperian.
Aurora merupakan fenomena alam seperti pancaran cahaya yang menyala-nyala dan biasanya secara kasat mata terlihat berwarna hijau, biru, atau merah. Fenomena ini terjadi di lapisan ionosfer dari sebuah planet (dalam hal ini planet bumi) karena adanya interaksi antara medan magnetik planet bumi dengan partikel-partikel bermuatan listrik dari bintik-bintik matahari (sun spots).
Nah, di bumi medan magnetik yang paling dekat dengan matahari adalah kutub utara dan kutub selatan. Maka, hanya di kedua kutub itulah fenomena aurora bisa terjadi. Untuk aurora yang ada di kutub utara biasa dikenal dengan nama Aurora Borealis (Cahaya Utara), sedangkan aurora yang ada di kutub selatan dikenal dengan nama Aurora Australis (Cahaya Selatan).
Fatamorgana
Duh, kalau berbicara mengenai fenomena yang satu ini suka bikin merinding, Quipperian. Soalnya, fatamorgana ini bukan hanya sebagai fenomena alam tetapi juga sering dianggap sebagai halusinasi manusia karena terlalu lama berada di padang pasir.
Yup, fatamorgana ini merupakan fenomena alam yang sering terjadi di padang pasir atau padang gurun. Sebenarnya nggak hanya di padang pasir saja, fenomena ini pun bisa terjadi di jalan beraspal yang lagi panas-panasnya. Kalau kamu suka nonton film Hollywood, biasanya suka ada scene di mana ada bayangan seperti air saat sedang pemgambilan adegan di jalanan beraspal.
Pengertian fatamorgana sendiri adalah ilusi optik hasil pembiasan cahaya melalui kerapatan massa udara yang renggang, sehingga membuat sesuatu yang tadinya tidak ada menjadi seolah-olah ada. Fatamorgana ini biasanya berupa kemunculan genangan air, danau, atau kota.
Fakta uniknya, fatamorgana ini ternyata berasal dari nama saudari Raja Arthur, Faye le Morgana, yang notabene dipercaya sebagai seorang peri yang wujudnya bisa berubah-ubah. Wow, emejing!
Sun Dog
Eits, fenomena yang satu ini jangan diartikan secara literal ‘matahari anjing’, ya. Dalam bahasa Inggris, dog secara verb memiliki arti ‘mengikuti’. Nah, begitu juga fenomena alam yang satu ini. Sun dog dikenal juga dengan nama parhelion, matahari semu, atau matahari bayangan.
Jadi, saat fenomena sun dog terjadi, kalian bisa melihat seakan-akan di langit ada lebih dari 1 matahari yang menyinari bumi. Tapi, sebenarnya bukan matahari sungguhan. Matahari lainnya itu hanyalah bayangan atau pantulan dari matahari yang sesungguhnya.
Fenomena atmosferik yang satu ini bisa terjadi di mana saja, tetapi sayangnya sangat amat jarang terjadi. Biasanya sun dog terjadi saat matahari berada di posisi yang lebih rendah di langit seperti saat terbit atau terbenam.
Sun dog terjadi ketika cahaya matahari yang bersinar menembus kumpulan lempeng es kristal hexagonal yang tersusun secara horizontal di langit. Nah, cahaya ini kemudain dibelokkan dengan sudut minimum 22 derajat sehingga terlihat matahari seperti ada lebih dari satu.
Kenali Jenis Data Sistem Informasi Geografi Ini Supaya Lebih Afdol!
Keren banget kan, Quipperian? Jadi, kalau suatu hari nanti kalian bisa berkesempatan melihat fenomena sun dog ini, bergembiralah. Soalnya fenomena yang satu ini sangat amat jarang terjadi, lho.
Penulis: Rosalia