
Pernahkah kamu bertanya siapakah bapak sosiologi? Augeste Comte dinobatkan sebagai Bapak Sosiologi karena pengetahuan dan teori yang ia bagikan ke dunia. Mengutip dari laman Britanica, Comte adalah seorang filsuf dari Prancis, ia adalah tokoh pertama yang meletakan sosiologi sebagai ilmu.
Dalam pembahasan kali ini, kita akan belajar mengenai sejarah dan perkembangan sosiologi serta mengenal tokoh-tokoh sosiologi lengkap dengan teori dan pemikirannya. Simak artikel berikut!
Sejarah dan Perkembangan Sosiologi
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bapak sosiologi dunia yaitu Augeste Comte adalah orang yang memprakarsai ilmu sosiologi pertama kali. Setelah itu, ilmu sosiologi semakin berkembang baik di dunia dan di Indonesia.
Perkembangan Sosiologi Dunia
Di bawah ini urutan sejarah perkembangan sosiologi dunia:
- Tahun 1834, Aguste Comte menjadi tokoh yang pertama kali mengemukakan tentang kata sosiologi, tertulis dalam buku The Course of Positive Phylosophy.
- Tahun 1870, Karl Marx menjadi tokoh populer karena pemikirannya tentang ide-ide kritis terkait sistem kapitalisme. Mark adalah orang yang berkontribusi terhadap ide-ide sosialisme, komunisme, dan teori konflik.
- Tahun 1876, Herbert Spencer menerbitkan buku berjudul Principle of Sociology, dalam bukunya ia menjelaskan tentang ‘evolusi sosial’.
- Tahun 1895, Emile Durkheim menunjukkan bahwa pentingnya metodologi ilmiah dalam sosiologi yang kemudian terkenal dengan istilah fakta sosial. Durkheim merupakan bapak sosiologi modern.
- Tahun 1890-an, sudah banyak ditemui kuliah sosiologi di berbagai universitas, salah satunya adalah Max Weber yang hadir sebagai akademisi kritis yang cerdas.
- Tahun 1990-an, masalah urbanisasi dan industri di Amerika mulai banyak, hal inilah yang membuat para sosiolog terdorong untuk mencari solusi. Mereka mulai melihat sosiologi sebagai pedoman untuk menciptakan kemajuan sosial.
- Tahun 1930-an, mulai muncul jurnal ilmiah tentang sosiologi. Riset-riset sosiologi pun mulai dilakukan.
Perkembangan sosiologi di Indonesia
Sementara itu, perkembangan sosiologi di Indonesia sendiri sebenarnya sudah bermula sejak zaman kerajaan. Namun, baru dikenal secara umum ketika tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara memberikan konsep-konsepnya. Di bawah ini uraiannya:
- Era kerajaan, sejak zaman ini sebenarnya para pemimpin di Indonesia sudah mempraktikkan unsur-unsur sosiologi dalam membuat kebijakan. Misalnya Ajaran Wulan Reh oleh Sri Paduka Mangkunegoro di Surakarta.
- Ki Hajar Dewantoro sebagai pelopor pendidikan nasional di Indonesia mencurahkan pemikirannya pada bidang sosiologi, terutama tentang konsep-konsep kepemimpinan dan kekeluargaan di Indonesia.
- Di era penjajahan, para penjajah Belanda menulis karya ilmiah dengan masyarakat Indonesia sebagai objek penelitian mereka.
- Kuliah-kuliah sosiologi mulai diberikan sejak sebelum Perang Dunia kedua, salah satunya di Sekolah Tinggi Hukum (Recthsogeschool) di Jakarta. Namun, di tahun 1934-1935, kuliah sosiologi justru dihapus.
- Tahun 1948, Soenario Kopaking pertama kali memberi kuliah sosiologi sejak kemerdekaan Indonesia. Kemudian, buku-buku sosiologi mulai diterbitkan serta semakin banyak peneliti bidang ilmu sosiologi dari Indonesia.
Tokoh-tokoh sosiologi beserta teori dan pemikirannya
Di bawah ini adalah tokoh-tokoh sosiologi yang perlu kamu tahu, dirangkum dari buku Ada Apa dengan Sosiologi terbitan Kemdikbud.
Tokoh Sosiologi Modern
Emile Durkheim

Emile Durkheim dikenal sebagai bapak sosiologi modern. Menurutnya, sosiologi sudah tak lagi bisa dipahami dalam keadaan mental murni, seperti yang disebutkan oleh Comte dan Spencer. Dari pemikiran, Durkheim membangun konsep dalam sosiologi, yang paling terkenal dari Durkheim adalah sosiologi sebagai fakta sosial.
Menurut Durkheim, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta berisi cara bertindak, berpikir, dan perasaan di luar individu.
Max Weber

Teori Max Weber cenderung pada tindakan sosial. Max Weber mengungkapkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang berhubungan dengan pemahaman interorientasi tentang tindakan sosial serta hubungan dengan sebuah penjelasan terkait sebab akibat mengenai arah dan tindakan tersebut.
Tokoh Sosiologi Klasik
Aguste Comte

Tokoh sosiologi klasik yang pertama ini adalah tokoh yang paling sering dianggap sebagai bapak sosiologi, yaitu Aguste Comte yang lahir pada tahun 1789 di Prancis. Comte adalah orang pertama yang menyematkan kata sosiologi, diambil dari kata socius dan logos. Menurut Comte, sosiologi adalah ilmu positif tentang masyarakat.
Teori paling populer dari tokoh yang dikenal sebagai peletak dasar sosiologi ini adalah hukum tiga tingkatan, yaitu tahap teologis, tahap metafisik, dan tahap positivisme.
Karl Marx

Kemudian ada Karl Marx yang merupakan tokoh sosiologi klasik yang mengemukakan teori kelas sosial. Pemikiran Karl Marx salah satunya adalah dalam kapitalisme menumbuhkan dua kelas yang berbeda, yaitu Kaum Bourgeoisie dan Kaum Protelar. Karl Mark juga dikenal sebagai tokoh yang memprakarsai masalah sosial dari perspektif konflik.
Herbert Spencer

Herbert Spencer merilis buku berjudul The Principles of Sociology yang menguraikan tentang materi sosiologi secara sistematis. Menurut Spencer, objek sosiologi paling pokok adalah keluarga, politik, agama, industri, dan pengendalian sosial.
Kemudian, untuk objek tambahannya ada masyarakat, asosiasi, pembagian kerja, pelapisan sosial, sosiologi pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan penelitian terhadap kesenian.
Tokoh Sosiologi Kontemporer
Immanuel Wallerstein

Pada tahun 1974, Wallerstein menyatakan teori sistem dunia yang menyebutkan bahwa dominasi ekonomi oleh Blok Barat menjadikan negara lain lebih sulit untuk bersaing secara global di bidang ekonomi. Teori ini muncul ketika Amerika Serikat pulih dari Great Depression, dikutip dari artikel ilmiah berjudul Sosiologi Kontemporer: Filsafat dan Orientasi Perubahan dalam Sosioglobal.
Thomas Humprey Marshall

Thomas Humprey Marshall mengemukakan teori kewarganegaraan pada tahun 1950, menyebutkan bahwa negara tak hanya memiliki kesamaan hak politik namun juga hak atas sosial dan ekonomi. Teori Marshall muncul setelah adanya krisis ekonomi Amerika Serikat yang berdampak pada kenaikan orang-orang yang menganggur.
Ralf Dahrendorf

Teori konflik yang dikemukakan oleh Ralf Dahrendorf menyatakan bila konflik hanya dapat terjadi pada pihak yang berkuasa dengan yang tidak memiliki kuasa. Teori ini muncul atas kediktatoran Hitler.
Tokoh sosiologi politik
Karl Marx
Karl Marx juga dikenal sebagai sosiolog politik. Menurutnya, politik memiliki kaitan yang erat dengan konflik material dan kekuatan ekonomi.
Max Weber
Kemudian, teori Max Weber juga memberikan sumbangsih terhadap sosiologi politik. Max Weber memiliki pandangan yang berbeda dengan Marx, menurutnya faktor non ekonomi juga menjadi salah satu penyebab adanya kelas sosial di masyarakat.
Tokoh sosiologi Eropa
Emile Durkheim
Pemikiran Emile Durkheim yang paling populer adalah tentang konsep fakta sosial. Menurutnya, fakta sosial adalah setiap cara bertindak yang telah baku dan tidak, yang bisa melakukan pemaksaan terhadap individu.
Max Weber
Sementara itu, teori Max Weber yang populer adalah konsep tindakan sosial yang dikajinya. Menurut Weber, tidak semua tindakan manusia bisa disebut dengan tindakan sosial.
Tokoh Sosiologi Indonesia
Selo Soemardjan

Selo Soemardjan sering disebut sebagai bapak sosiologi Indonesia. Selo Soemardjan membantu pemerintah dalam agenda pembangunan kala itu dengan teori fungsionalimse Parsonian. Selain itu, Selo juga banyak melakukan studi yang berkaitan dengan perubahan sosial, integrasi sosial, dan sistem pemerintahan Indonesia.
Pudjiwati Sayogjo
Peran Pudjiwati Sayogjo dalam perkembangan ilmu sosiologi di Indonesia adalah pengenalannya terhadap subdisiplin sosiologi pedesaan di Indonesia. Sayogyo juga banyak mengkritik tentang perubahan sosial karena modernisasi di pedesaan Jawa. Menurut Sayogjo, proses modernisasai terjadi tidak sejalan dengan pembangunan di desa.
Tokoh sosiologi Islam
Ibnu Khaldun
Bapak sosiologi Islam berasal dari Tunisia ini cenderung membahas tentang masalah-masalah sosial manusia. Menurutnya ada perbedaan masyarakat yang menetap di suatu tempat dengan yang hidupnya nomaden.
Tokoh sosiologi pendidikan
Emile Durkheim
Teori fungsionalisme yang dikemukakan Emile Durkheim menjelaskan tentang cara-cara pendidikan melayani kebutuhan masyarakat. Menurut Durkheim, pendidikan moral adalah pondasi yang bisa membantu membentuk struktur sosial agar lebih kohesif dan dapat menyeret orang dengan latar belakang berbeda agar bersatu.
Karl Marx
Karl Marx juga menjadi salah satu tokoh sosiologi pendidikan yang memberikan padangan tentang pendidikan dalam teori konflik. Menurut Marx, pendidikan adalah salah satu cara untuk menjaga ketimpangan sosial dan mempertahankan kekuatan pihak yang lebih dominan dalam masyarakat.
Kesimpulan
Sosiologi mulai dikenal sejak Aguste Comte memasukkan sosiologi sebagai sebuah ilmu. Kemudian, muncul para sosiolog-sosiolog lainnya hingga kuliah-kuliah sosiologi pun mulai ada di universitas. Sementara itu, di Indonesia sendiri, sosiologi sudah dipakai sejak masa kerajaan, namun baru dipakai secara luar setelah kemerdekaan.
Bagi kamu yang ingin mendapatkan materi lebih lengkap terkait perkembangan sosiologi dan tokoh-tokohnya atau materi pelajaran lainnya, kamu bisa mulai bergabung dengan Bimbel Online Quipper. Kamu akan mendapatkan akses video pembelajaran dari para Super Teacher dan soal-soal latihan yang dapat menguji kemampuanmu.