Quipperian yang aktif melakukan kegiatan organisasi, baik di tingkat sekolah menengah atas atau di bangku kuliah, rasanya sudah cukup familiar ya dengan istilah brainstorming. Namun, tak semua orang memahami makna dari kata brainstorming ini. Mungkin karena menggunakan istilah bahasa asing atau belum terbiasa melakukannya.
Melalui artikel ini kamu akan mendapatkan informasi mengenai apa itu brainstorming, tujuan dan bagaimana cara melakukannya, agar kamu tahu langkah-langkah selanjutnya yang perlu dipersiapkan. Jadi, kalau tiba-tiba ketua kelompok atau panitia acara mengirimkan undangan untuk melakukan brainstorming, kamu tidak perlu bingung ya!
Brainstorming adalah
Sederhananya, brainstorming adalah cara atau teknik mengumpulkan gagasan atau ide untuk mencari solusi dari masalah tertentu. Wikipedia mengartikan brainstorming sebagai curah pendapat, dimana anggota kelompok berupaya mencari penyelesaian atas suatu masalah dengan mengumpulkan gagasan-gagasan yang ada secara spontan.
Mengutip dari merdeka.com, brainstorming diartikan sebagai metode untuk menemukan ide-ide baru berdasarkan pada spontanitas dan kreativitas. Melalui brainstorming, otak manusia dilatih untuk mampu melahirkan ide baru yang kemudian dicatat pada sebuah kertas. Seluruh ide tersebut nantinya akan disusun menjadi sesuatu yang lebih konkret.
Berbagai sumber menyebutkan bahwa istilah ini dipopulerkan oleh Alex F. Osborn pada awal 1940. Menurut Osborn, penting untuk menciptakan lingkungan dimana setiap anggota dapat mengeluarkan ide secara leluasa tanpa dikritik. Melalui brainstorming setiap orang didorong untuk bisa mengeluarkan setiap ide yang bahkan mungkin terdengar konyol atau aneh pada awalnya.
Apa Tujuan Brainstorming?
Brainstorming adalah metode yang digunakan oleh team dalam memecahkan sebuah masalah dengan mengajak anggota kelompok menemukan ide atau penilaian dari permasalahan secara kreatif dan cepat.
Dengan terlibat pada kegiatan brainstorming, kemampuanmu untuk bisa mengemukakan pendapat, berdiskusi, serta berpikir kritis akan semakin terasah lho. Jadi, kalau Quipperian terlibat pada suatu kegiatan organisasi atau kelompok, jangan ragu-ragu untuk melakukan brainstorming dalam proses pengembangan ide untuk menghasilkan berbagai solusi.
Nah, kalau sudah tahu tujuan dari kegiatan ini, selanjutnya adalah mencari cara agar kegiatan brainstorming dapat berjalan efektif. Jangan sampai tujuan awal yang diharapkan tidak tercapai, karena kamu tidak melakukannya dengan cara yang benar, Quipperian. Bukannya malah mendapatkan solusi, kamu hanya membuang-buang waktu, atau menimbulkan masalah baru. Duh, jangan sampai ya!
Baca juga: Ini 5 Soft Skills yang Paling Dibutuhkan di Dunia Kerja Tahun 2022
Bagaimana Cara Melakukan Brainstorming?
Karena brainstorming seringkali melibatkan banyak orang yang memiliki berbagai ide serta gagasan yang berbeda-beda, bukan hal tidak mungkin muncul hambatan saat melaksanakannya. Berikut adalah 7 cara melakukan brainstorming agar berjalan efektif.
1. Tentukan tujuan
Penting bagi kamu untuk menetapkan tujuan utama dari brainstorming, karena tidak bisa seluruh masalah diselesaikan dalam satu sesi brainstorming, yang waktunya terbatas. Oleh karena itu, tentukan tujuannya sejak awal. Misalnya, “Sekolah berniat melakukan penggalangan dana untuk membantu korban banjir, cara apa saja yang bisa kita lakukan agar dana yang terkumpul dapat maksimal?” atau permasalahan yang terjadi di perusahaan, “Bagaimana agar produk baru ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat?”.
2. Persiapkan tim
Jika organisasi tersebut besar, tentu tidak semua orang harus dilibatkan dalam sesi brainstorming. Dengan mengetahui tujuan brainstorming, akan lebih mudah untuk mempersiapkan tim yang dibutuhkan. Jika hal tersebut mengacu pada masalah pendanaan, bisa melibatkan orang-orang yang banyak berhubungan dengan urusan keuangan. Meskipun begitu, melibatkan divisi lain pun tidak dilarang ya, karena bisa jadi akan melahirkan ide kreatif baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
3. Tentukan waktu dan tempat
Banyak tim yang sengaja memilih tempat di luar dari area mereka biasanya bekerja. Tempat baru diharapkan dapat menciptakan suasana baru, dan bisa menghindari konflik yang mungkin terjadi di tempat kerja. Waktu untuk melakukannya pun perlu disepakati bersama, apakah pada hari biasa, atau malah hari libur agar lebih leluasa dalam menentukan durasinya.
4. Pilih seseorang untuk memimpin
Orang yang memimpin jalannya kegiatan brainstorming memiliki peran yang sangat besar. Orang tersebut dituntut untuk memahami tujuan brainstorming, memahami kondisi, sekaligus mampu memimpin jalannya acara, bagaimana merumuskan pertanyaan, mendorong anggota untuk bisa menyampaikan pendapat, mengumpulkan seluruh ide, hingga membuat kesimpulan akhir.
5. Lakukan diskusi
Inti dari brainstorming adalah mengeluarkan ide dan mendiskusikan ide tersebut. Pada saat brainstorming dilakukan, sediakan sesi untuk anggota agar dapat menyampaikan ide dan sesi lain untuk bisa mendiskusikan ide yang telah dikumpulkan. Walaupun konsep awalnya ide yang dikeluarkan bersifat spontan, tapi seringkali untuk menghemat waktu, setiap anggota sudah ditugaskan sebelumnya untuk menyusun ide.
6. Hindari kritik
Selama proses brainstorming, anggota perlu menghindari untuk mengeluarkan kritik satu sama lain. Kritikan di sini dikhawatirkan akan menimbulkan batasan, serta membuat anggota lain jadi mengurungkan niatnya mengeluarkan gagasan. Kumpulkan seluruh ide kreatif yang ada, dan dorong setiap anggota untuk bisa mengeluarkan ide yang out of the box.
7. Catat setiap ide dan simpulkan
Jangan sampai ide yang telah dicurahkan hilang tanpa jejak. Dengan adanya catatan yang rapi dan struktur, akan lebih mudah bagi kita untuk menarik kesimpulan dan menyusun rencana tindakan dari kegiatan brainstorming tersebut.
Baca juga: Cara Melatih Otak Kiri dan Otak Kanan Agar Pintar Maksimal!
Tuh, Quipperian jadi lebih siap dan nggak ragu lagi untuk terlibat dalam kegiatan brainstorming bukan?
Penulis: Fatia Qanitat
Editor: Tisyrin Naufalty T