Memahami Landasan Teori, Cara Membuat dan Contohnya

Quipperian, saat membahas suatu topik di dalam karya tulis ilmiah, tentunya kamu membutuhkan teori yang berhubungan dengan topik tersebut. Sebab, melalui teori tersebut, kamu akan lebih mudah untuk menjelaskan fakta-fakta yang ditemukan, memperjelas topik yang diteliti, dan menguatkan penelitian. Oleh karena itu, karya tulismu harus memuat bagian yang dikenal sebagai landasan teori. Apakah itu?

Pengertian Landasan Teori

Sederhananya, landasan teori adalah teori yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Lebih jelas lagi, Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D mengemukakan bahwa landasan teori merupakan alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proporsi yang disusun secara sistematis.

Dengan demikian, pada bagian ini, kamu wajib mencantumkan konsep-konsep dan definisi yang relevan dengan topik karya tulismu. Landasan teori biasanya diletakkan bersama dengan tinjauan pustaka di bab 2 pada karya ilmiah. Lantas, apa sih perbedaan dari kedua bagian tersebut?

Perbedaan Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka

Pada landasan teori, teori yang kamu gunakan umumnya bukan berasal dari penelitian terdahulu, melainkan dari buku-buku yang sudah diterbitkan. Kamu bisa juga mengambil teori yang bersumber dari jurnal, dengan catatan bahwa teori tersebut adalah teori yang baru ditemukan saat penulis melakukan penelitian.

Sementara itu, tinjauan pustaka biasanya berisi kajian-kajian yang berasal dari jurnal yang sudah dipublikasi. Tujuan dari tinjauan pustaka sendiri adalah untuk mengetahui perbedaan dan kekurangan pada jurnal penelitian tersebut, sehingga nantinya bisa kamu kembangkan dalam penelitianmu.

Itulah perbedaan dari landasan teori dan tinjauan pustaka. Selanjutnya, mari kita memahami berbagai kriteria teori yang bisa kamu gunakan untuk penelitian.

Kriteria Teori untuk Landasan Teori

Dalam buku berjudul Observasi: Teori dan Aplikasi dalam Psikologi, Ni’matuzahroh, S.Psi dan Susanti Prasetyaningrum, M.Psi menyebutkan ada tiga kriteria teori yang bisa digunakan sebagai landasan observasi atau penelitian, yaitu:

1. Relevansi

Teori yang kamu gunakan harus sesuai dengan masalah yang hendak kamu amati atau teliti. Misalnya, jika kamu ingin melakukan penelitian mengenai kepemimpinan, maka gunakan teori yang berhubungan dengan kepemimpinan. Jangan gunakan teori lain yang nggak relevan.

2. Kemutakhiran

Kriteria yang kedua adalah mutakhir. Artinya, teori atau referensi yang kamu gunakan haruslah up to date. Sebagai contoh, teori atau referensi yang umurnya lebih dari lima tahun dianggap kurang mutakhir.

3. Keaslian

Terakhir, teori yang kamu pilih sebagai landasan teori harus berasal dari sumber asli. Dengan kata lain, dibanding menggunakan teori yang sudah dikutip orang lain, lebih baik kamu menggunakan sumber aslinya.

Setelah mengetahui kriteria teori yang bisa kamu pilih untuk landasan teori, yuk kita pahami cara membuat landasan teori!

1. Tentukan teori

Langkah pertama adalah tentunya kamu harus terlebih dahulu menentukan berbagai teori yang relevan dengan pokok permasalahan atau topik penelitian. Kamu bisa memulainya dengan menetapkan apa saja variabel yang akan diteliti. Untuk menentukan variabel tersebut, Quipperian bisa menjadikan judul penelitianmu sebagai dasarnya.

2. Kumpulkan sumber

Selanjutnya, kamu perlu mencari dan mengumpulkan sumber sebanyak-banyaknya. Sumber yang kamu gunakan umumnya berasal dari buku. Oh ya, usahakan untuk mencari sumber yang akurat dan terbaru ya!

3. Seleksi sumber

Setelah mengumpulkan sumber, kamu juga harus menyeleksi sumber-sumber tersebut. Kamu bisa membacanya satu-persatu dan menganalisis setiap poin penting yang terdapat pada sumber. Pastikan sumber yang kamu gunakan sudah sesuai dengan topik yang kamu bahas.

4. Rumuskan kembali teori

Langkah selanjutnya adalah merumuskan kembali teori-teori yang terdapat dalam sumber. Mulailah dengan mencatat judul buku atau jurnal, penulis, tahun cetakan, dan nama penerbit. Setelah itu, kamu bisa menulis kembali teori-teori tersebut dengan bahasa kamu sendiri tanpa mengubah maknanya.

5. Tulis landasan teori

Setelah melewati langkah-langkah di atas, tulislah teori-teori yang kamu gunakan menjadi satu landasan teori. FYI, landasan teori sangat berkaitan erat dengan penulisan kutipan dan daftar pustaka. So, kamu juga perlu memahami cara mengutip teori dari berbagai sumber serta cara menyusun daftar pustaka.

Sebagai gambaran, yuk tengok contoh dari landasan teori.

Contoh Landasan Teori

Berikut adalah contoh landasan teori yang bisa kamu jadikan referensi:

(source: website Universitas Multimedia Nusantara)

(Sumber: website Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Pacitan)

(sumber: website Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Quipperian, itulah serba-serbi mengenai landasan teori beserta contohnya. Semoga membantu kamu dalam mengerjakan tugas sekolah maupun kuliah ya!

Penulis: Amelia Istighfarah
Editor: Tisyrin Naufalty Tsani

Lainya Untuk Anda

Skill Leadership: Pengertian, Tipe, Manfaat, dan Cara Mengembangkannya

Menghadapi Ujian: Pentingnya Melakukan Self Care!

Skill Berpikir Kritis: Pengertian, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya