Pendidikan Karakter – Pengertian, Fungsi, dan Penerapan

Foto: Freepik.com

Hai, Quipperian!

Pasti kamu sudah enggak asing dengan pendidikan! Sejak usia tujuh tahun atau malah sejak balita, kamu sudah duduk di bangku sekolah demi mendapatkannya.

Eits, tapi, pernahkah kamu mendengar pendidikan karakter? Mungkin sudah pernah dengar, tapi sudah mengerti belum, nih?

Kali ini, Quipper Blog mau mengajakmu memahami pentingnya pendidikan karakter. Sudah siap?

Pengertian Pendidikan Karakter

Foto: Pexels.com

Pendidikan karakter dapat dikatakan sebagai usaha manusia secara sadar dan terencana dalam hal mendidik sekaligus memberdayakan peserta didik dengan tujuan membangun karakter pribadi peserta didik. Tentu saja hal ini dilakukan agar nantinya peserta didik menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang banyak.

Menurut John W. Santrock, pendidikan karakter merupakan pendidikan dengan pendekatan langsung pada peserta didik dengan tujuan menanamkan nilai moral sehingga dapat mencegah perilaku yang dilarang.

Pendidikan karakter berhubungan erat dengan psikis individu. Dengan pendidikan karakter, dapat diajarkan pandangan tentang nilai-nilai kehidupan, contohnya kejujuran, kepedulian, tanggung jawab, hingga keimanan.

Fungsi Pendidikan Karakter

Foto: Pexels.com

Kamu tentu sering mendengar bahwa generasimu, pelajar, adalah generasi penerus bangsa. Nah, mau berkarakter seperti apakah generasi penerus bangsa ini kelak? Tentu saja yang dibutuhkan oleh bangsa ini adalah individu dengan karakter yang baik.

Meskipun sifat ‘baik’ cukup abstrak, tapi dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter yang baik merujuk pada nilai positif yang dimiliki oleh seseorang. Sisi tersebut diharapkan sebagai cerminan dari kepribadian orang tersebut secara utuh.

Nah, pendidikan karakter tentu saja dapat mewujudkan generasi penerus bangsa dengan karakter yang baik, dong? Selain itu, pendidikan karakter juga memiliki sejumlah fungsi, di antaranya:

  • Mengembangkan potensi dasar manusia agar menjadi individu yang berhati, berpikiran, dan berperilaku baik.
  • Membangun dan memperkuat perilaku masyarakat, dalam hal ini masyarakat Indonesia yang multikultural.
  • Membangun dan meningkatkan peradaban bangsa.

Pendidikan Karakter di Indonesia

Foto: Pixabay.com

Dengan fungsi penting yang dimilikinya, Quipperian pasti setuju kalau pendidikan karakter ini harus dilakukan sedini mungkin.

Di Indonesia sendiri, dalam nawacita, disebutkan bahwa pemerintah akan melakukan revolusi karakter bangsa. Karenanya, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggalakkan gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sejak 2016 silam.

Pendidikan karakter dalam jenjang pendidikan dasar lebih besar porsinya dibandingkan jenjang pendidikan yang mengajarkan pengetahuan. Tepatnya, 70% untuk sekolah dasar dan 60% untuk sekolah menengah pertama.

PPK sendiri tidak mengubah struktur kurikulum di Indonesia. Dalam penerapannya, hanya dilakukan sedikit modifikasi intrakurikuler yang ditambahkan dengan kegiatan kokurikuler dan esktrakurikuler. PPK diharapkan dapat menumbuhkan budi pekerti dan menguatkan karakter positif anak didik.

PPK mendorong adanya sinergi di antara tiga pusat pendidikan, yaitu:

  • Sekolah
  • Keluarga
  • Komunitas

Nilai yang Diperoleh dari Pendidikan Karakter

Foto: Pixabay.com

Sesuai dengan dasar negara kita, Pancasila, ada lima karakter utama yang merupakan fokus pengembangan gerakan PPK, yaitu:

  • Religius

Karakter pertama yang berhubungan dengan iman kepada Tuhan yang Maha Esa ini diwujudkan dalam pelaksanaan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi toleransi terhadap pelaksanaan ajaran agama dan kepercayaan yang berbeda, juga hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.

Jika kamu memiliki sikap anti perundungan, mencintai kedamaian, melindungi yang tersisih, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, membuka diri pada persahabatan, tidak memaksakan kehendak, dan tentu saja, toleransi, berarti karakter religius tertanam dengan baik dalam dirimu.

  • Nasionalis

Karakter kedua menggarisbawahi bahwa kepentingan bangsa dan negara adalah di atas kepentingan diri dan kelompok semata. Untuk memperoleh pemahaman tersebut, yang harus menjadi perhatian adalah cara berpikir dan bersikap, serta kepedulian.

Seseorang dengan karakter nasionalis akan mengapresiasi kebudayaan bangsanya, kemudian menjaga dan menghormati kekayaan budaya tersebut. Di Indonesia yang beragam budaya, suku, dan agama, karakter ini begitu penting karena mampu menjadikanmu rela berkorban, disiplin, dan taat hukum.

  • Integritas

Karakter ketiga ini adalah nilai yang berdasar pada usaha seseorang memperbaiki dirinya agar dapat menjadi orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaannya. Di samping itu, seseorang dengan karakter ini juga memiliki komitmen serta kesetiaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan juga moral.

Kamu dapat menunjukkan karakter integritas dalam dirimu dengan cara menunjukkan tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat kegiatan sosial, menghargai martabat orang lain, dan menunjukkan keteladanan.

  • Mandiri

Karakter keempat menunjukkan sikap tidak bergantung pada orang lain. Ketidaktergantungan ini dimaksudkan dalam mengarahkan tenaga, pikiran, dan waktu sendiri demi mewujudkan cita-cita.

Jika kamu memiliki karakter mandiri, berarti kamu memiliki etos kerja yang baik, ketangguhan, daya juang, profesionalitas, kreativitas, dan keberanian. Wih!

  • Gotong royong

Karakter terakhir terlihat dari sikap menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu dalam menyelesaikan masalah bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, serta memberi pertolongan bagi orang yang membutuhkan.

Kalau kamu menghargai orang lain dan dapat bekerja sama dengan rasa empati sekaligus solidaritas, serta anti pada diskriminasi, maka kamu punya karakter ini, Quipperian.

Kamu sudah memiliki karakter yang mana nih, Quipperian? Selalu memperbaiki diri dalam hal karakter memang tidak kalah pentingnya dari akademik, lho. Buat kamu yang masih kepo dengan artikel menarik lainnya, silakan kunjungi Quipper Blog, ya!

[spoiler title=SUMBER]

Penulis: Evita

Lainya Untuk Anda

Apa Itu Generasi Milenial dan Perbedaannya dengan Generasi X dan Z?

6 Tips Tenang dan Fokus saat Ujian supaya Lancar Mengerjakan Soal!

Ragam Pidato Bertemakan Pendidikan untuk Memperingati Hardiknas