Home » Mapel » Sejarah » Mengenal Anggota BPUPKI dan Tugas-tugas Pentingnya

Mengenal Anggota BPUPKI dan Tugas-tugas Pentingnya

Bung Karno pernah berkata, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri”. Dengan mempelajari sejarah kita dapat mengenang jasa para pahlawan dan meneruskan perjuangannya.

Untuk itu, di artikel kali ini kita akan membahas materi sejarah mengenai anggota BPUPKI, dari sejarahnya, hingga hasil sidang yang menghasilkan rumusan dasar negara.

Tujuannya, agar kamu semakin paham dan mengenal siapa saja anggota BPUPKI yang berjuang untuk merumuskan dan merencanakan kemerdekaan Indonesia.

Jadi, baca sampai habis ya!

Sejarah Pembentukan BPUPKI

Pada awalnya BPUPKI dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945 oleh Letnan Jendral Kumakici Harada dengan nama Dokuritsu Junbi Cosakai. Tujuan pembentukannya adalah untuk menyelidiki pembentukan negara Indonesia merdeka.

Namaun, secara resmi BPUPKI berdiri tanggal 28 Mei 1945, di Gedung Cuo Sangi In. Resminya pembentukan tentu saja membangkitkan semangat anggota yang terpilih dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Dalam pembentukan organisasinya sempat menuai kontra dari pemuda anti Jepang dan membuat “Kongres Pemuda Seluruh Jawa”, yang menggap harusnya persiapan kemerdekaan dilakukan sendiri dan bukan sebagai hadiah dari Jepang.

Selain itu, ada niat lain dari pemerintah Jepang selain mendirikan BPUPKI, yakni mengawasi semua kegiatan pemuda dan wajib tunduk kepada Gunseikanbu (pemerintah militer Jepang).

Daftar Anggota BPUPKI

Sekilas pembentukan BPUPKI di atas bisa dikatakan menjadi sejarah penting dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 

Total anggota BPUPKI ada 67 orang, 7 diantaranya merupakan orang Jepang yang memiliki tugas mengawasi jalannya sidang dan hasil kesepakatan.

Sedangkan 60 anggota lainnya merupakan orang-orang terpilih dan mewakili setiap wilayah Indonesia termasuk golongan organisasi tertentu.

Namun, siapa saja anggota-anggota BPUPKI yang berperan aktif mengikuti perumusan dasar negara? Berikut ini nama-nama anggota BPUPKI yang perlu kamu ketahui, seperti:

  1. Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketua BPUPKI
  2. Ichibangase Yosio (orang Jepang) sebagai wakil ketua
  3. Raden Pandji Soeroso sebagai wakil ketua
  4. K.H. Abdul Halim
  5. Prof.Dr.R. Asikin Widjajakoesoemo
  6. Ir. Soekarno
  7. H. Agoes Salim
  8. Drs. Moh. Hatta
  9. Abikoesno Tjokrosoejoso
  10. Hadji Ah. Sanoesi
  11. M. Aris
  12. Abdul Kadir
  13. Dr. R. Boentaran Martoatmodjo
  14. B.P.H. Bintoro
  15. Ki Hajar Dewantoro
  16. A.M. Dasaat
  17. Prof. Dr. P.A.H. Djajadiningrat
  18. Ki Bagoes Hadikoesoemo
  19. Mr. R. Hendromartono
  20. Mr. Muh. Yamin
  21. R.A.A. Sumitro Kolopaking P
  22. Mr. Dr. R. Koesoemah Atmadja
  23. Mr. J. Latuharhary
  24. R.M. Margono Djojohadikusumo
  25. Mr. A. A Maramis
  26. K.H. Mashkoor
  27. K.H.M. Mansoer
  28. Moenandar
  29. A.K. Moezakir
  30. Parada Harahap
  31. B.P.H. Poeroebojo
  32. R. Abdulrahim Pratalykrama
  33.  R. Roeslan Wongsokoesoemo
  34. Prof. Ir. R. Rooseno
  35. Dr. Samsi
  36. Mr. R.M. Sartono
  37. Mr. R. Samsoedin
  38. Mr. R. Sastra Moeljono
  39. Mr. R. Singgih
  40. R. Soedirman
  41.  R. Soekardjo Wirjopranoto
  42.  Dr. Soekiman
  43. Mr. A.Soebardjo
  44. Prof. Mr. Dr. Soepomo
  45. Ir. R.M.P. Soerachman Tjokroadisoerjo
  46. M. Soetardjo Kartohadikoesoemo
  47. R.M.T.A. Soerjo
  48. Mr. Soesanto
  49. Mr. Soewandi
  50.  Drs.K.R.M.A. Sosrodiningrat
  51. K.H.A. Wachid Hasjim
  52. K.R.M.T.H. Soerjaningrat
  53. R.A.A.WiranataKoesoema
  54. Mr. K.R.M.T. Wongsonegoro
  55. Ny. Mr. Maria Ulfa Santoso
  56. Ny.R.S.S. Soenarjo Mangoenpoespito
  57. Oei Tjong Hauw
  58. Oei Tiang Tjoei
  59. Liem Koen Hian
  60. Mr. Tan Eng Hoa
  61. P.F. Dahler
  62. A. Baswedan

Selain anggota inti, ternyata ada anggota tambahan, seperti:

  1. K.H. Abdul Fatah Hasan
  2. R. Asikin NataNegara
  3. BKPA Soerjo Hamidjojo
  4. Ir. Pangeran M.Noor
  5. Mr. M. Besar
  6. Abdul Kaffar

Tugas utama dari BPUPKI ini adalah untuk mempelajari ragam aspek politik, ekonomi, peraturan pemerintah, membahas rancangan dasar negara Indonesia, membentuk recsss, dan melakukan konsepsi dasar negara dari anggota BPUPKI.

Sidang Penting BPUPKI

Setelah BPUPKi berdiri tanggal 28 Mei 1945, sidang pertamanya dilakukan pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945.

Adapun runtutan sidang tersebut yakni mendengarkan pidato dari tiga tokoh seperti Moh. Yamin, Sr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Berikut ini detail dari pidato yang dikutip dari D.Rini Yuniarti (2003):

  1. Sidang tanggal 29 Mei 1945; Moh. Yamin mengemukakan rumusan Lima azaz dasar negara kebangsaan Republik Indonesia seperti:
  1. Peri Kebangsaan
  2. Peri Kemanusiaan
  3. Peri Ketuhanan
  4. Peri Kerakyatan
  5. Kesejahteraan Rakyat
  6. Sidang tanggal 31 Mei 1945; Dr. Soepomo mengemukakan lima prinsip dasar dasar negara  yang  dinamakan  Dasar  Negara  Indonesia  Merdeka,  yaitu:  
  1. Persatuan
  2. Kekeluargaan
  3. Mufakat dan Demokrasi
  4.  Musyawarah
  5. Keadilan Sosial
  6. Sidang tanggal  1  Juni  1945;  Ir.  Soekarno  mengemukakan  lima  dasar  dasar  negara Indonesia   yang   dinamakan   Pancasila,   yaitu:  
  1. Kebangsaan   Indonesia
  2. Internasionalisme/Peri   Kemanusiaan,
  3. Mufakat/Demokrasi
  4. Kesejahteraan   sosial
  5. Ketuhanan  Yang  Maha  Esa

 Konsep  ini  dinamakan  oleh  Soekarno‘ Pancasila’ dan diperingati sebagai lahirnya Pancasila setiap tanggal 1 Juni.

Rumusan Piagam Jakarta

Setelah sidang tentang perumusan negara selesai namun belum mendapatkan putusan akhir maka diadakan masa reses sekitar satu bulan dan diadakan kembali pada tanggal 22 Juni 1945.

Tidak seperti sidang sebelumnya, BPUPKI membentuk panitia kecil berjumlah sembilan anggota BPUPKI dan dikenal sebagai Panitia Sembilan. Adapun anggota BPUPKI sembilan orang, diantaranya:

  1. Ir. Soekarno
  2. Drs.Moh.Hatta
  3. Mr. Muh. Yamin
  4. Mr. Ahmad Soebardjo
  5. Mr. A. A. Maramis
  6. Abdulkadir Muzakir
  7. K.H. Wachid Hasjim
  8. H. Agus Salim
  9. Abikusno Tjokrosujoso

Dalam musyawarah Panitia Sembilan menghasilkan tujuan pembentukan negara Indonesia Merdeka yang dinamai Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Adapun rumusan tersebut dikutip dalam buku Sejarah: SMA kelas XII yakni:

  1. Ke-Tuhana, dengan kewajiban menjalankan Syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya,
  2. (menurut) dasar kemanusian yang adil dan beradb
  3. Persatuan Indonesia
  4. (dan) kerakyatan yang dipimpim oleh hikmat kebijaksanaan dalam musyawah perwailan,
  5. (serta dengan mewujudkan suatu) keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesi.

Rancangan Undang-undang

Di tanggal 10 Juli sampai 11 Juli 1945, dibentuk Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar dengan anggota BPUPKI seperti Prof. Dr. Mr. Soepomo sebagai ketua dan anggotanya Mr. Wongsonegoro, Mr. Ahmad Soebardjo, Mr. A.A. Maramis, Mr. R.P. Singgih, K.H. Agus Salim, dan Sukiman.

Setelah semua disusun dan dilaporkan kepada Ir. Soekarno sebagai ketua Panitia Sembilan. Maka pada tanggal 14 Juli 1945 diadakan sidang kedua BPUPKI. Dipaparkan tiga hasil dari musyawarah Panitia Kecil, seperti:

  1. Pernyataan terkait Indonesia Merdeka,
  2. Pembukaan Undang-Undang Dasar, dan
  3. Batang tubuh Undang-Undang Dasar.

Setelah semua sidang yang dilakukan dan mendapatkan hasil-hasil sebagai rumusan pembentukan negara, pada tanggal 7 Agustus 1946 BPUPKI dibubarkan dan digantikan PPKI yang diketuai oleh Ir. Soekarno.

Itu dia informasi mengenai anggota BPUPKI dan tugas-tugas yang dihasilkan dalam sidang pentingnya

Semoga artikel ini membantu!

Lainya untuk Anda