Home » Mapel » Sejarah » Candi Jawi – Sejarah, Letak, Fungsi, dan Peninggalan

Candi Jawi – Sejarah, Letak, Fungsi, dan Peninggalan

Halo, Quipperian!

Jika kamu berkunjung ke Pasuruan, jangan lupa untuk singgah ke sebuah situs sejarah bernama Candi Jawi, ya. Candi ini merupakan cagar budaya kebanggaan warga Pasuruan karena memiliki arsitektur yang sangat indah.

Selain bentuknya yang nyaris sempurna, ternyata menyimpan banyak cerita sejarah, lho. Candi tersebut populer sebagai peninggalan kerajaan Singasari karena dibangun saat Kertanegara, raja terakhir Singasari memerintah. Namun, terlepas dari itu, candi ini juga adalah saksi dari sejarah panjang terbentuknya wilayah nusantara.

Penasaran dengan cerita lengkapnya? Sabar, Quipper Blog akan membahas secara tuntas seluk beluk dari Candi Jawi ini. Kuy, dibaca artikel berikut, ya.

Letak Candi Jawi

Candi Jawi. Sumber: id.wikipedia.org

Candi Jawi adalah situs sejarah yang terletak di Pasuruan, Jawa Timur. Lebih detailnya, candi ini terletak di kaki gunung Welirang, Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Jika kamu ingin berkunjung ke candi ini, lokasinya memiliki jarak sekitar 31 kilometer dari kota Pasuruan. Jadi, kalau ingin berkendara dengan mobil dari Pasuruan, kamu bisa menjangkaunya hanya dengan perjalanan selama 1 jam.

Karena terletak di Kecamatan Prigen, candi ini juga dikenal dengan sebutan Candi Prigen. Adapun, candi ini merupakan salah satu warisan budaya peninggalan kerajaan Hindu-Budha yang sudah ada sejak abad ke-13 masehi.

Selain Candi Jawi, kompleks ini juga dipenuhi oleh ratusan candi lain, lho Quipperian. Namun, hanya candi ini yang diketahui namanya. Nama Jawi tersebut konon berasal dari kitab Negarakertagama yang menyebut candi tersebut dengan nama Jajawi. Namun, belum diketahui sejak kapan nama dari Jajawi berubah menjadi Jawi.

Bentuk Candi Jawi

Situs cagar budaya Candi Jawi. Sumber: cagarbudaya.kemdikbud.go.id

Dalam sekali memandang, kamu bisa tahu kalau candi ini memiliki arsitektur yang sangat megah. Mungkin memang tidak se-spektakuler Candi Borobudur dan Candi Prambanan, tetapi karena candi ini memiliki latar belakang pegunungan, keberadaannya memiliki daya tarik tersendiri.

Panjang Candi Jawi ialah 14,24 m, lebarnya 9,55 m, dan dibangun dengan ketinggian 24,5 m. Menempati lahan yang cukup luas berkisar 40 x 60 meter persegi. Dengan demikian, termasuk kategori candi yang tinggi dan juga ramping. 

Bangunan Candi Jawi dibuat dari batu andesit, disertai dengan pagar bata setinggi 2 meter yang mengelilingi. Jika mengelilingi candi ini, kamu juga akan melihat parit yang saat ini dihiasi oleh bunga teratai. Bangunan Candi menghadap ke timur, sama seperti Candi Gunung Gangsir di Pasuruan.

Lebih rinci, candi ini digambarkan terdiri atas tiga tingkatan. Pertama, kaki candi yang merupakan bagian terbawah dari candi yang melambangkan manusia yang masih dikuasai nafsu rendah seperti keserakahan, kebohongan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan hawa nafsu.

Kedua, badan candi yang merupakan lambang dari usaha manusia untuk mengalahkan nafsu keduniawian. Terakhir, atap candi merupakan lambang dari kehidupan manusia yang sudah mencapai tingkat kesempurnaan.

Candi Jawi menghadap ke Gunung Penanggungan, tempat yang dianggap paling suci dan tinggi oleh masyarakatnya.

Sementara itu, pintu candi yang menghadap ke timur bukan tanpa alasan. Hal ini menegaskan bahwa bahwa candi ini bukan tempat pemujaan atau pradaksina atau upacara penghormatan terhadap dewa.

Fungsi Candi Jawi

Gapura Candi Jawi. Sumber: cagarbudaya.kemdikbud.go.id

Berdasarkan beberapa sumber sejarah, fungsi dari Candi Jawi adalah tempat pendharmaan Kertanegara, raja terakhir kerajaan Singasari yang wafat pada tahun 1292 Masehi. Dengan dibangunnya candi ini, Kertanegara pun didharmakan sebagai Siwa-Budha.

Candi ini diperkirakan dibangun pada tahun 1304 M. Makna simbol pada Candi Jawi ini pun bisa diketahui melalui latar belakang dari kebudayaan dan agama yang membentuknya. 

Sementara, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 177/M/1998, bagian yang menjadi Cagar Budaya dari situs ini adalah kesatuan bangunan candi dan tanah di sekeliling bangunan dengan segala apapun yang berada di atas atau di bawah permukaan tanah.

Peninggalan Sejarah Raja Kertanegara

Yoni yang ada di bilik candi. Sumber: cagarbudaya.kemdikbud.go.id

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, candi ini merupakan simbol pendharmaan untuk Raja Kertanegara. Candi Jawi merupakan sudharma haji (candi kerajaan/candi negara) yang berarti candi di bawah pengawasan Dharmadyaksa atau pejabat tinggi kerajaan yang mengurusi persoalan agama.

Konon, alasan mengapa Kertanegara membangun candi jauh dari pusat kerajaan Singasari yakni Malang, berkaitan dengan kepercayaan yang dianut oleh raja tersebut yakni sinkretisme Siwa-Budha. Ceritanya, banyak masyarakat di daerah tersebut adalah pengikut ajaran yang sama dengan Kertanegara.

Disebutkan bahwa meskipun kerajaan Singasari mencapai masa kejayaannya selama diperintah oleh Kertanegara, namun ia juga memiliki banyak musuh. Nah, masyarakat di daerah ini dikenal cukup setia sehingga candi tersebut dijadikan basis pendukung Kertanegara.

Namun, dalam kitab Negarakertagama juga dituturkan bahwa pada zaman Majapahit, candi ini pernah dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk dalam rangkaian perjalanan ke Lumajang pada tahun 1359 Masehi.

Raja termasyhur dalam sejarah pemerintahan kerajaan Majapahit tersebut dikisahkan singgah di candi ini untuk memberikan penghormatan pada kakek buyutnya, Kertanegara. Hayam Wuruk datang dengan bersusah hati karena salah satu arca yang terdapat dalam candi tersebut raib karena disambar petir.

Mitos Candi Jawi

Kendati terkenal sebagai candi pendharmaan, tak dapat disangkal bahwa situs sejarah ini adalah peninggalan Hindu-Budha. Memeluk dua kepercayaan sekaligus memang tidak umum dianut oleh masyarakat pada zaman kerajaan.

Namun, candi ini menampilkan banyak arca Hindu di dalam bangunan dan lambang Budha di atas puncak candi. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa pada zaman terbentuknya Candi Jawi, banyak orang yang sudah memeluk berbagai macam kepercayaan.

Bangunan Candi, memiliki relief yang misterius karena pesan yang sulit ditafsirkan maknanya. Kecacatan bangunan yang terkikis akibat cuaca membuat orang sulit memecahkan pesan misteri yang tersimpan dalam relief tersebut.

Satu relief dalam candi tersebut menggambarkan denah lengkap Candi Jawi, padahal pada saat itu tidak memungkinkan masyarakat bisa membuat hal demikian. Terdapat juga legenda tentang putri kerajaan Majapahit yang sering datang ke Candi Jawi yang belum diketahui motifnya.

Beda lagi dengan referensi dari kitab Sutasoma. Konon, candi ini kerap kali dikaitkan dengan pertemuan Dewi Candrawati dari Kerajaan Kasi dengan Pangeran Sutasoma di Taman Ratnalaya.

Riwayat Penanganan

Relief Candi Jawi. Sumber: travelingyuk.com

Berdasarkan temuan fragmen batu, Candi Jawi pernah diperbaiki pada masa pemerintahan penguasa ketiga Majapahit yakni Tribhuwanatunggadewi. Pada 1938-1941, terdapat sebuah penelitian terhadap Candi Jawa yang dilakukan oleh Hindia Belanda Oudheidkundige Dienst (OD) atau Dinas Kepurbakalaan. Saat penelitian berlangsung, banyak bagian yang ditemukan rusak dan hilang, sehingga dilakukan pemugaran atau perbaikan kembali.

Usaha pemugaran kemudian dilanjutkan kembali pada tahun 1980 oleh Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala melalui Proyek Pemugaran dan Pemeliharaan Peninggalan Sejarah Dan Purbakala Jawa Timur. 

Selama proses pemugaran berlangsung, dilakukan pula pencarian batu-batu candi yang hilang sampai akhirnya bisa ditemukan semua. Pada tahun 1980, seluruh pemugaran Candi Jawi dapat diselesaikan.

Nah, Quipperian, mengulik tentang sejarah memang selalu saja bikin kita jadi penasaran, ya. Semoga tulisan ini pun bisa membuat kamu semakin tertarik untuk mengetahui sejarah beberapa peninggalan kerajaan di Indonesia lebih dalam lagi.

Oh iya, sebenarnya banyak sekali penjelasan sejarah yang bisa kamu akses melalui Quipper Video. Agar lebih memahami konteksnya, kamu juga bisa didampingi oleh profesional di bidangnya dengan cara berlangganan. Yuk, akses topik-topik keren lainnya bareng Quipper Video di sini!

 

Lainya untuk Anda