Home » Mapel » Sosiologi » Contoh Kelompok Sosial, Pengertian, dan Cirinya

Contoh Kelompok Sosial, Pengertian, dan Cirinya

Keluarga, pertemanan, komunitas, rekan kerja, rukun tetangga adalah beberapa contoh kelompok sosial. Kelompok sosial sendiri merupakan kumpulan individu yang memiliki kepentingan atau minat sama dan saling memengaruhi, Quipperian.

Tak jarang juga lho, kelompok sosial bisa menimbulkan solidaritas di antara anggotanya. Sebagai makhluk sosial, manusia pada dasarnya memang membutuhkan interaksi dengan sesama.

Jika kebutuhan interaksi yang mendasar ini tidak dipenuhi, bisa menyebabkan jenuh bahkan stres.

Untuk lebih memahami apa artinya dan apa saja contoh kelompok sosial, simak penjelasan lengkapnya berikut, yuk!

Proses Terbentuknya Kelompok Sosial

Sudah menjadi fitrah manusia untuk saling berinteraksi dengan sesama atau dalam arti lain, manusia memang saling membutuhkan satu sama lain. 

Karena alasan alami tersebut, kelompok sosial bisa dengan mudahnya terbentuk.

Adanya interaksi tersebut, kita jadi berkumpul dan merasa sefrekuensi. Setelahnya, kita akan membuat kelompok lalu membuat kegiatan di dalamnya.

Nah, semakin panjang interaksi yang dijalin, hubungan kita akan semakin kuat. Ibaratnya seperti kamu dengan sahabat kamu, Quipperian. 

Karena kalian sering hangout bareng, kalian merasa punya kesamaan dalam tujuan, pemikiran, hobi, perilaku, cita-cita, dan sebagainya. Hal-hal itulah yang membuat hubungan kalian makin erat.

Syarat-Syarat Kelompok Sosial

Sebuah kelompok bisa dikatakan sebagai kelompok sosial kalau memenuhi beberapa syarat seperti berikut ini.

1. Adanya interaksi antar anggota

Kelompok sosial memang untuk mewadahi interaksi anggotanya. Jika tidak ada interaksi di dalamnya, sebuah kelompok hanyalah kumpulan individu saja.

2. Interdependen

Anggota satu dengan lainnya saling memberi pengaruh dari perilaku dan sikap.

3. Adanya kesamaan

Adanya kesamaan, baik itu penderitaan, nasib profesi, daerah, dan lainnya yang bisa mempererat ikatan antar anggota.

4. Kesadaran

Setiap anggota memiliki kesadaran terhadap keterlibatan dirinya di dalam kelompok tersebut.

5. Merasa jadi bagian

Perasaan ini perlu dimiliki oleh anggota dari kelompok sosial agar dirinya bisa merasakan manfaat adanya kelompok sosial.

6. Adanya sistem

Biasanya akan ada sistem atau aturan yang kian hari makin berkembang sehingga kamu bisa merasakan adanya kelompok sosial.

7. Struktur

Struktur bisa menuntun para anggota untuk melaksanakan peran dan tugasnya sebagai bagian dari kelompok.

Ciri-Ciri Kelompok Sosial

Sebelum mengetahui contoh kelompok sosial, kamu harus tahu dulu ciri-cirinya, Quipperian.

Agar kamu bisa mengenali adanya suatu kelompok sosial di sekitar, kamu bisa memperhatikan beberapa ciri-cirinya seperti di bawah ini:

  • Adanya dorongan, motivasi, dan motif yang sama antara satu individu dengan lainnya.
  • Terdapat penegasan fungsi atau pembagian tugas masing-masing sehingga para anggotanya memiliki kesadaran peran di dalam kelompok.
  • Terbentuknya norma di dalam kelompok yang sesuai dengan nilai-nilai yang diusung oleh para anggota.
  • Timbul akibat interaksi yang dilakukan anggota satu dengan anggota lainnya.
  • Kepentingan berproses dan berjalan dan berproses.
  • Pergerakannya dinamis dalam aktivitasnya.

Apa Saja Contoh Kelompok Sosial?

Pada sekeliling kamu banyak sekali kelompok sosial yang menunjukan kalau hal tersebut memanglah sudah melekat ke jati diri manusia.

Seperti yang tadi telah disampaikan, kalau kelompok sosial sendiri terbentuk karena adanya beberapa faktor. Nah, salah satunya karena kedekatan dan kesamaan antar anggota satu sama lain. 

Lalu, apa saja ya contoh dari kelompok sosial? Penjelasan lebih rincinya akan dibahas di bawah ini, ya!

1. Kelompok Primer

Merupakan kelompok sosial di mana para anggotanya saling mengenal secara akrab dan pribadi. Biasanya dalam kelompok sosial ini, hubungan anggota sosialnya bisa melibatkan hubungan fisik. 

Wajar saja, bila para anggotanya memiliki kedekatan personal dan emosional. 

Contoh dari kelompok sosial primer adalah anggota keluarga.

2. Kelompok Sekunder

Umumnya dibentuk sebagai tempat pertukaran manfaat bagi para anggotanya. Pertukarannya lebih sering bersifat materiil, seperti uang, barang jualan, dan semacamnya. 

Meski begitu, hubungannya juga bisa beralih jadi relasi kelompok primer. Contoh: serikat pekerja, koperasi, dan partai politik.

3. Kelompok Formal

Merupakan kelompok yang sengaja dibentuk melalui keputusan dari atasan atau manajer melalui suatu bagan organisasi yang berfungsi menyelesaikan tugas secara efektif dan efisien. 

Contoh: lembaga negara dan organisasi kemasyarakatan.

4. Kelompok Keanggotan

Kelompok yang menunjuk seseorang secara resmi menjadi anggota. Orang lain biasa mudah mengenali anggotanya. Biasanya mereka bisa dikenali melalui tanda pengenal yang dimilikinya. 

Contoh: OSIS, komunitas pecinta hewan.

5. Publik

Adalah sejumlah orang yang biasanya memiliki minat sama terhadap suatu hobi atau kegemaran tertentu tanpa perlu memiliki pendapat yang sama. Pemecahan masalah pun bisa dilakukan tanda adanya pengalaman tertentu. 

Contoh: sekumpulan orang di tempat umum.

6. Kelompok Referensi

Merupakan kelompok sebagai dasar perbandingan bagi seseorang dalam pembentukan nilai dan sikap umum/khusus atau pedoman khusus dalam perilaku. 

Contoh: kelompok pemeluk agama.

7. Patembayan

Kelompok yang memiliki ikatan hanya dalam jangka waktu pendek dan bersifat sementara. 

Contoh: pedagang, organisasi pengusaha, serikat buruh, dan koperasi pegawai.

8. Paguyuban

Merupakan kelompok sosial yang bersifat kekeluargaan di mana kelompok ini dibentuk oleh orang-orang yang sepaham (sedarah) untuk membina kerukunan dan persatuan antara para anggotanya. 

Contoh: kelompok arisan dan paguyuban RT.

10. Kelompok Informal

Kelompok sosial yang satu ini memiliki struktur dan organisasi tertentu. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk akibat dari pertemuan berulang kali. Setelah itu, pertemuan itu menjadi dasar bagi bertemunya pengalaman yang sama. 

Contoh: kelompok belajar.

Tujuan Kelompok Sosial

Terbentuknya kelompok sosial bukan tanpa alasan, Quipperian. Kelompok ini terbentuk pastinya ada tujuan yang ingin diraih. 

Nah, berikut adalah beberapa tujuan dibentuk ya kelompok sosial, yakni:

  1. Bertemu dengan orang-orang yang sefrekuensi, memiliki kesamaan. 
  2. Memenuhi kebutuhan sosial misalnya agar pekerjaan mereka bisa dibantu oleh orang lain.
  3. Mendapat support system saat kamu mau mengejar tujuan dan penghargaan. 
  4. Menyelesaikan masalah pribadi yang membutuhkan bantuan orang lain.
  5. Sarana pendidikan, bertukar pikiran kepada orang lain.
  6. Bisa menjadi wadah untuk mencari hiburan. Misalnya saja bertemu dengan teman yang suka menyanyi, kalian bisa bersama-sama bernyanyi untuk menghilangkan kepenatan.
  7. Pemberdayaan ekonomi di mana kelompok seperti kelompok karier, pengusaha, dan kelompok bisnis dapat saling berbagi tips dan trik untuk meningkatkan penjualan atau bahkan bisa menambah banyak pelanggan.
  8. Membentuk dan meningkatkan kemampuan-kemampuan yang baru.
  9. Menjadi tempat untuk saling bertukar pikiran dan berdiskusi.
  10. Bisa menjadi tempat pemersatu bangsa alias antar anggotanya di dalam kelompok tersebut meskipun berbeda latar belakang.

Quipperian, demikianlah pembahasan tentang kelompok sosial dan contoh kelompok sosial. 

Kamu juga bisa lho membentuk kelompok sosial bersama temanmu untuk belajar bersama lewat Quipper Video

Kamu bisa menemukan berbagai macam video interaktif yang sangat menarik untuk ditonton. Yuk, coba!

Penulis: Alya Nisania

Lainya untuk Anda