Home » MASUK PTN » Makna Kata dan Istilah Berbagai Bidang dalam bahasa Indonesia

Makna Kata dan Istilah Berbagai Bidang dalam bahasa Indonesia

Kita kerap menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi sehari-hari. Dalam penggunaannya, setiap kata menyatakan makna yang berbeda-beda. Bahkan, kata yang sama pun bisa mengandung makna yang berbeda ketika ditempatkan pada beberapa kalimat.

Itu artinya, kamu tidak bisa menyamaratakan makna suatu kata. Yup, diperlukan kemampuan untuk mengidentifikasi makna kata secara tepat. Bagaimana caranya? Simak ulasan penjelasan mengenai konsep makna kata dan istilah berbagai bidang di bawah ini.

Makna Kata

Dalam bahasa Indonesia, kata-kata umumnya dibedakan menjadi kata dasar dan kata bentukan. Keduanya berbeda satu sama lain; kata dasar merupakan suatu kata yang utuh dan belum mendapat imbuhan, sedangkan kata bentukan adalah kata yang sudah dibentuk dari kata dasar dengan menambahkan imbuhan tertentu. 

Terlepas dari perbedaan tersebut, setiap kata dasar maupun kata bentukan pasti memiliki makna atau arti yang dimaksud dari suatu kata. Akan tetapi, makna suatu kata tidak dapat ditentukan hanya dengan mengandalkan satu aspek saja.

Melansir dari jurnal kajian bahasa berjudul MAKNA KATA DALAM BAHASA INDONESIA (SALAH KAPRAH DAN UPAYA PERBAIKANNYA) (2020), memaknai kata hanya dari satu aspek akan menimbulkan salah kaprah. Contohnya pada kata acuh. Masyarakat sering memaknai kata acuh dengan makna tidak peduli, mungkin karena kebiasaan turun-temurun. Padahal, makna kata acuh yang sebenarnya adalah peduli berdasarkan KBBI (2023).

Namun, tidak jarang memaknai kata hanya bersumber pada KBBI dapat berakhir salah kaprah juga. Pasalnya, makna kata dalam sebuah kalimat bisa berubah atau berlawanan dari makna asli akibat penempatan dalam konteks kalimat tertentu, seperti yang dijelaskan pada jurnal dengan subjudul Jenis-Jenis Makna (2010).

Pertanyaannya, bagaimana cara mengantisipasi salah kaprah? Tidak lain dan tidak bukan dengan memperhatikan beberapa aspek, antara lain proses morfologi dan konteks kalimat; proses morfologi adalah cara pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya, sedangkan konteks kalimat adalah bagian pendukung makna.

Pengertian Makna Kata

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna adalah arti, maksud pembicara atau penulis, dan/atau pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan. Dengan kata lain, makna bukan sekadar persoalan bahasa, melainkan hubungan antara kata dan pengertian atau konsep. Hal ini pun dibenarkan oleh beberapa ahli di bidang kebahasaan.

  • Stephen Ullman (1972) mengemukakan bahwa makna lahir apabila seseorang memikirkan maksud dari perkataan seseorang sekaligus rujukannya atau sebaliknya. 
  • Ferdinand de Saussure dalam Course in General Linguistics. New York: McGraw Hill Book Company (1974) menjelaskan bahwa makna merupakan pengertian atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda linguistik.
  • Hornby dalam karya ilmiah Sudarya (2009) menjelaskan bahwa makna merupakan apa yang diartikan atau dimaksudkan oleh para pihak yang terlibat, tentunya dalam pembicaraan, pembacaan suatu buku, dan sebagainya.

Namun, Sujarwo dalam karya ilmiahnya pada 2018 menuliskan bahwa makna bukan hanya sekadar hubungan antara kata dan pengertian, tetapi melibatkan juga benda atau hal yang dirujuk sebagai referen. Itu artinya, jika suatu kata tidak dapat dihubungkan dengan benda, peristiwa, atau keadaan tertentu, maka kata tersebut tidak akan memiliki makna; apabila suatu kata kehilangan makna, maka para pihak yang terlibat tidak akan mungkin bisa saling mengerti.

Jenis-Jenis Makna Kata

Sebagaimana dijelaskan di atas, makna kata tidak dapat disamaratakan apalagi berpedoman pada satu aspek saja. Mengapa demikian? Selain karena potensi salah kaprah, makna kata terbagi menjadi beberapa jenis yang saling berbeda, antara lain makna leksikal, makna gramatikal, makna denotasi, dan makna konotasi.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaannya.

  1. Makna Leksikal
    Seperti yang kamu ketahui, kamus adalah buku pedoman bahasa yang menerangkan makna dari kata-kata. Tahukah kamu? Keterangan makna kata dalam kamus ditulis dengan sederet kalimat yang mengandung makna leksikal.

    Makna leksikal sendiri merupakan makna suatu kata yang hanya merujuk pada arti sebenarnya atau tanpa melihat konteks. Jadi, apa yang tertulis pada kamus itulah makna leksikal dari suatu kata. Meski begitu, makna leksikal tetap memiliki hubungan dengan asosi sebuah kata, seperti aspek sinonim, homonim, antonim, polisemi, kolokasi, metafora, idiom, meroonimi, dan sebagainya. 
  1. Makna Gramatikal
    Makna gramatikal adalah makna suatu kata setelah kata tersebut mengalami proses morfologi, antara lain pengimbuhan (afiksasi) dan pengulangan (reduplikasi). Setiap proses disesuaikan menurut tanda bahasa serta terikat dengan konteks, baik tempat, waktu, dan lingkungan.

    Tidak heran, makna gramatikal seringkali disebut dengan dua istilah lain. Yang pertama adalah makna kontekstual atau makna situasional karena turut melihat konteks kalimat. Sedangkan, istilah yang kedua adalah makna struktural karena tetap berkenaan dengan struktur ketatabahasaan. 
  1. Makna Denotasi
    Makna denotasi adalah makna suatu kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan lugas atau secara apa adanya terhadap sesuatu di luar bahasa. Penunjukan tersebut dilakukan berdasarkan kesepakatan tertentu terutama mengenai keadaan yang berhubungan dengan adat, tradisi, dan sebagainya.

    Itu artinya, penjabaran makna denotasi harus dilakukan secara objektif atau merujuk pada keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi. Tidak heran, makna denotasi kerap disebut sebagai makna sebenarnya, tetapi istilah ini tidak mengarah pada makna leksikal sama sekali.

    Adapun ciri-ciri makna denotasi, antara lain
    • bersifat wajar, eksplisit, dan apa adanya,
    • berdasarkan hasil observasi, dan
    • menunjuk pada makna atau acuan dasarnya.
  1. Makna Konotasi
    Kebalikan dari makna denotasi, makna konotasi tidak dapat disebut dengan istilah makna sebenarnya. Pasalnya, makna konotasi menyatakan makna kias pada suatu kata atau sekelompok kata atau ungkapan. Dengan kata lain, makna konotasi tidak menerangkan arti berdasarkan keadaan sebenarnya, melainkan maksud lain yang terkandung dalam sebuah kata atau sekelompok kata. 

    Di bawah ini adalah ciri-ciri makna konotasi, yaitu
    • memiliki tambahan makna yang bersifat konseptual
    • memiliki rasa negatif dan positif serta konotasi netral,
    • dapat berubah sewaktu-waktu, dan
    • dapat memiliki makna berbeda karena dipengaruhi oleh pandangan hidup masyarakat dan/atau berdasarkan norma yang berlaku dalam kehidupan sekelompok masyarakat tertentu.

Contoh Makna Kata

Setelah memahami perbedaan jenis-jenis makna kata, kamu dapat mempertajam pemahamanmu dengan mengintip contoh-contoh makna kata leksikal, gramatikal, denotasi, dan konotasi di bawah ini.

  1. Contoh Makna Leksikal
Contoh KataMakna Kata (Sesuai Kamus)
Petirkilatan listrik di udara disertai bunyi gemuruh karena bertemunya awan yang bermuatan listrik positif (+) dan negatif (-)
Listrikdaya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya pergesekan atau melalui proses kimia, dapat digunakan untuk menghasilkan panas atau cahaya, atau untuk menjalankan mesin
Mesinperkakas untuk menggerakkan atau membuat sesuatu yang dijalankan dengan roda, digerakkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak, menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga alam
  1. Contoh Makna Gramatikal
Contoh KataMakna
Warna-warniberagam/bermacam warna
Kekecilanterlalu kecil
  1. Contoh Makna Denotasi

Perhatikan frasa bermain api dalam kalimat di bawah ini.

Meskipun sudah dilarang oleh ibu, adik tetap saja bermain api.

Contoh FrasaMakna (Sebenarnya)
Bermain apimelakukan permainan dengan api
  1. Contoh Makna Konotasi

Perhatikan frasa bermain api dalam kalimat di bawah ini.

Ia sadar telah bermain api karena berani melakukan perlawanan terhadap para penjajah.

Contoh FrasaMakna (Bukan Sebenarnya)
Bermain apimelakukan sesuatu yang berbahaya

Kesimpulannya, contoh-contoh makna leksikal, gramatikal, denotasi, dan konotasi sama-sama menunjukan perbedaan berikut.

  1. Makna leksikal menjelaskan arti/maksud suatu kata yang tidak mengalami proses morfologi dan keterangan arti/maksud tersebut berdasarkan kamus.
  2. Makna gramatikal menjelaskan arti/maksud suatu kata yang telah mengalami proses morfologi dan keterangan arti/maksud tersebut tidak berdasarkan kamus karena turut melihat konteks kalimat.
  3. Makna denotasi dan makna konotasi sama-sama menjelaskan arti/maksud sekelompok kata atau frasa yang sama persis, tetapi keterangan arti/maksud keduanya berbeda ketika ditempatkan dalam dua konteks kalimat.

Dengan begitu, terbukti benar bahwa makna kata tidak dapat disamaratakan. Apabila kamu menggeneralisasi makna kata, baik yang berbeda maupun sama persis, salah kaprah dapat terjadi.

Istilah dalam Berbagai Bidang

Melansir dari kantorbahasababel.kemdikbud.go.id, jumlah kosakata bahasa Indonesia dalam KBBI terus mengalami penambahan; dari 90 ribu kosakata pada 2008 bertambah menjadi 109 ribu kosakata pada 2018. Tentu, jumlahnya akan terus bertambah hingga kini.

Tidak heran, kamu dapat mengalami kebingungan dalam memilih kata-kata atau istilah apa yang tepat untuk konteks tertentu. Salah penggunaan dapat menyebabkan salah kaprah.  Untuk mengantisipasinya, diperlukan kemampuan untuk mengetahui istilah dalam berbagai bidang.

Pengertian Istilah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah diartikan sebagai kata atau kelompok kata yang menyatakan suatu konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Bidang yang dimaksud adalah ragam bidang di dunia, antara lain pendidikan, kesehatan, ekonomi, kedokteran, pertanian, biologi, arsitektur, hukum, linguistik, dan meteorologi. 

Semua bidang tersebut memiliki banyak istilah yang khusus digunakan dalam masing-masing bidang. Dengan kata lain, suatu istilah dapat berlaku hanya pada suatu bidang tertentu dan akan kehilangan maknanya apabila digunakan dalam bidang lain. 

Contoh Istilah

Setelah memahami apa itu istilah khususnya dalam berbagai bidang, kamu dapat mengasah pengertian tersebut dengan mempelajari contoh-contoh istilah berbagai bidang di bawah ini.

  1. Contoh Istilah Pendidikan
Contoh IstilahMakna
Modulkegiatan program belajar-mengajar yang dapat dipelajari oleh murid dengan bantuan yang minimal dari guru pembimbing, meliputi perencanaan tujuan yang akan dicapai secara jelas, penyediaan materi pelajaran, alat yang dibutuhkan, serta alat untuk penilai
Silabuskerangka unsur kursus pendidikan yang disajikan dalam aturan yang logis atau dalam tingkat kesulitan yang makin meningkat
  1. Contoh Istilah Hukum
Contoh IstilahMakna
Arbitrasebentuk peradilan yang dilaksanakan atas dasar kesepakatan antara pihak-pihak yang berselisih dan dimediasi oleh hakim yang telah mereka pilih
Delikperbuatan yang dapat dikenakan hukum karena merupakan pelanggaran terhadap undang-undang tindak pidana
  1. Contoh Istilah Linguistik
Contoh IstilahMakna
Aksentekanan suara pada kata atau suku kata
Benefaktifbersangkutan dengan perbuatan (verba) yang dilakukan untuk orang lain
  1. Contoh Istilah Perfilman
Contoh IstilahMakna
Kameoperan kecil yang biasanya dimainkan oleh seorang aktor atau aktris terkenal dalam sebuah adegan pendek
Premierpertunjukan film perdana ke hadapan publik
  1. Contoh Istilah Psikologi
Contoh IstilahMakna
Aviofobiafobia naik pesawat terbang
Cuci otakusaha secara paksa pengubahan keyakinan atau perilaku seseorang dengan cara memanipulasi psikologi
  1. Contoh Istilah Tata Busana
Contoh IstilahMakna
Pareosarung atau secarik kain bercorak bunga-bungaan dengan warna-warni mencolok yang dililitkan di bagian tubuh paling bawah, berasal dari Kepulauan Polinesia yang sangat populer sebagai busana pantai
Trimhiasan atau ornamen yang ditempelkan pada baju atau aksesori, seperti bordiran, renda, tali, pita, dan rumbai
  1. Contoh Istilah Komputer
Contoh IstilahMakna
Antivirusprogram untuk melindungi komputer dari serangan virus
Internetjaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon dan satelit

Sebagai kesimpulan, penjelasan dan contoh-contoh di atas jelas memperlihatkan bahwa makna kata dan istilah berbagai bidang memiliki peranan penting dalam berkomunikasi. Tidak heran, topik ini pun masuk ke dalam kisi-kisi untuk soal UTBK SNBT 2023. Agar kamu jadi lebih siap menghadapinya, pelajari topik-topik lain mengenai UTBK SNBT 2023 di Quipper BLOG ini, Quipperian. Good luck!

Penulis: Mariana Politton

Lainya untuk Anda