
Biasanya, sinonim diartikan sebagai persamaan kata, sedangkan antonim diartikan sebagai lawan kata. Namun, untuk lebih memahami konsep dan makna sinonim dan antonim, kamu akan mendapatkan penjelasannya berikut ini.
Sinonim
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sinonim adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lain. Jadi, dua kata yang memiliki makna mirip atau sama dapat dikatakan bahwa kedua kata tersebut bersinonim. Dua kata yang bersinonim dapat saling menggantikan (tidak mengubah makna) dalam berbagai konteks, tetapi bisa juga tidak. Hal itu bergantung pada jenis sinonim kedua kata tersebut. Apa saja jenis-jenis sinonim?
Sinonim Persis
Sinonim jenis ini sering pula disebut sinonim mutlak atau sinonim absolut. Sinonim persis adalah kata-kata yang memiliki makna sama dan dapat saling menggantikan dalam berbagai konteks kalimat.
Contoh:
bisa = dapat
ahli = pakar
Kata tersebut dapat kita gunakan untuk saling menggantikan dalam berbagai konteks kalimat. Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
- Semua orang bisa mengikuti lomba itu.
- Semua orang dapat mengikuti lomba itu.
- Kebakaran bisa terjadi akibat korsleting listrik.
- Kebakaran dapat terjadi akibat korsleting listrik.
- Tidak semua ahli memiliki pandangan yang sama.
- Tidak semua pakar memiliki pandangan yang sama.
- Penyampaian materi pada seminar kali ini akan disampaikan oleh tiga orang ahli kesehatan.
- Penyampaian materi pada seminar kali ini akan disampaikan oleh tiga orang pakar kesehatan.
Sinonim Mirip
Sinonim mirip adalah kata-kata yang memiliki makna mirip dan dapat saling menggantikan dalam konteks kalimat tertentu. Jadi, tidak semua kalimat yang memuat kata tersebut dapat digantikan oleh kata lainnya yang bermakna mirip tersebut.
Contoh:
bagus = baik
- Cerpen yang inspiratif tersebut sangat bagus untuk dibaca oleh pelajar.
- Cerpen yang inspiratif tersebut sangat baik untuk dibaca oleh pelajar.
Pada kedua kalimat tersebut, kata bagus dan baik bisa saling menggantikan
tanpa mengubah makna.
- “Baik, Ayah, aku akan mengingat nasihatmu.”
- “Bagus, Ayah, aku akan mengingat nasihatmu.”
Pada kedua kalimat tersebut, kata bagus dan baik memiliki makna berbeda saat digunakan dalam konteks kalimat yang sama. Itulah yang dimaksud dengan sinonim mirip. Dua kata yang bersinonim tersebut (baik dan bagus) tidak selalu bisa saling menggantikan. Kalaupun dipaksakan untuk saling menggantikan dalam konteks tertentu, maknanya akan berbeda.
Antonim
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) antonim adalah kata yang berlawanan makna dengan kata lain. Jadi, antonim merupakan kebalikan dari sinonim. Bila ada dua kata berbeda yang memiliki makna berlawanan, kedua kata tersebut dapat dikatakan berantonim.
Saat menentukan antonim, kamu harus berhati-hati. Masih banyak penggunaan lawan kata atas suatu kata lainnya yang keliru di masyarakat. Sebagai contoh, kamu mungkin masih menemukan atau mendengar orang yang mengatakan bahwa kata pendek merupakan lawan kata dari tinggi.
Padahal, kedua kata tersebut tidak berantonim. Kamu pasti pernah mendengar istilah dataran tinggi, tetapi pernahkah kamu mendengar istilah dataran pendek? Tentu kamu tidak pernah mendengarnya dan istilah yang kamu dengar adalah dataran rendah. Jadi, antonim dari kata tinggi adalah rendah, sedangkan antonim dari kata pendek adalah panjang.
Contoh penggunaan antonim lainnya yang sering salah adalah kata acuh. Masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa antonim dari kata acuh adalah peduli. Padahal, antonim kata tersebut sudah pasti keliru. Menurut KBBI, acuh memiliki makna peduli. Dengan demikian, kata peduli adalah sinonim dari acuh, bukan antonimnya. Antonim yang benar dari kata acuh adalah abai atau cuek.
Jadi, untuk menentukan antonim suatu kata, sebaiknya kamu mengetahui makna kata yang dimaksud terlebih dulu. Setelah itu, barulah kamu menentukan lawan katanya.
Contoh kata yang berantonim:
Rendah X Tinggi
Panjang X Pendek
AcuhX Abai
Berikut adalah sebagian daftar sinonim dan antonim.
Kata | Sinonim | Antonim |
---|---|---|
abadi | kekal, langgeng, lestari, tetap | sementara, sesaat, fana |
adat | aturan kebiasaan, tradisi | – |
ahli | pakar, mahir, ulung, lihai | awam |
aktual | hangat, terbaru | basi, uang, kuno |
akurat | teliti, saksama, cermat,tepat benar | gegabah, serampangan, meleset, melenceng |
benam, membenamkan | menenggelamkan, memasukan | terbit, muncul, timbul, keluar |
cemas | kahawatir, gelisah, gundah gulana, risau, resah | tentram, damai |
domestik | lokal, dalam negeri | asing, mancanegara |
elegan | elok, rapi, anggun, lemah gemulai, luwes | kaku, kasar, keras |
fantasi | angan-angan, khayalan | kenyataan, realitas |
guncang | goyah | tetap, tegar, kuat |
gusar | marah, berang, geram | senang, suka |
hemat | irit, cermat | boros |
hening | 1. jernih, bening, bersih 2. diam, sunyi, sepi, lengang | 1. keruh, kotor 2. ramai, rebut, gaduh |
implisit | termasuk, tersirat, terkadang | eksplisit, gamblang, tersurat |
jelata | biasa | bangsawan, hartawan |
nisbi | relatif | mutlak |
publik | khalayak | pribadi |
monolog | ceramah, lektur, orasi, pidato | dialog |
mumpuni | ahli, cakap, lihai, mahir | bodoh |
objektif | adil, ilmiah, rasional | subjektif |
orisinal | asli, otentik, tulen | imitasi, tiruan |