Home » Mapel » Sejarah » Candi Kidal – Sejarah, Lokasi, Relief, Corak 

Candi Kidal – Sejarah, Lokasi, Relief, Corak 

Hai Quipperian! Apakah kamu ingat masa kerajaan Singosari pada abad ke XIII? Berdasarkan Kitab Negarakertagama yang ditulis pada tahun 1365 Masehi , dituliskan bahwa Candi Kidal adalah tempat pendharmaan Raja Anusapati, yakni raja kedua Singosari, Putra tiri Ken Arok dan Putra Ken Dedes. 

Banyak catatan sejarah yang menyebutkan Anusapati meninggal karena dibunuh oleh Panji Tohjaya yang ingin mengambil kekuasaan kerajaan Singosari pada masa tersebut. Hal tersebut juga berhubungan dengan adanya keris Empu Gandring dan kutukannya.

Pssst, candi ini menjadi saksi bisu sejarah yang penuh drama, lho. Quipperian penasaran? Simak informasi lengkap mengenai sejarah Candi Kidal di artikel ini!

Lokasi Candi Kidal

foto Candi Kidal

Sumber: en.wikipedia.org.

Candi Kidal terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tepatnya di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang. Candi ini berjarak sekitar 20 kilometer ke arah timur dari kota Malang. Dibangun pada 1248 Masehi, tak lama pasca upacara pemakaman “Cradha” yang diadakan untuk Raja Anusapati. 

Sejarah Candi Kidal Menurut Kitab Negarakertagama

foto Kitab Negarakertagama

Kitab Negarakertagama. Sumber: en.wikipedia.org.

Membahas sejarah Candi Kidal erat kaitannya dengan kematian dan jasa-jasa Raja Anusapati terhadap Kerajaan Singosari. Kisah tersebut tercatat dalam Kitab Negarakertagama yang ditulis Empu Prapanca pada tahun 1365 saat masa kejayaan Majapahit. Dalam kitab ini dituliskan bahwa Anusapati adalah anak dari Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra, yang merupakan pendiri kerajaan Tumapel atau Singosari.

Lalu, pada tahun 1227, Anusapati menggantikan ayahnya dan diangkat menjadi raja. Di bawah pimpinannya, diceritakan bahwa Kerajaan Singosari dalam kondisi makmur dan tenang hingga digantikan putranya, Wisnuwardhana pada tahun 1248 Masehi. Di tahun inilah Candi Kidal menjadi tempat upacara pemakaman untuk ayahnya Anusapati agar dipuja sebagai dewa Syiwa.

Relief, Corak, dan Arsitektur

Relief Garuda mengambil tirta amerta

Relief Garuda mengambil tirta amerta. Sumber: id.wikipedia.org

Ciri khas atau keunikan dari Candi Kidal terletak pada ketiga relief cerita Garudeya berbentuk fragmen yang dipahatkan pada kaki candi. Pada relief pertama menunjukan gambar Garuda yang tengah menggendong 3 ekor ular besar, relief kedua melukiskan Garuda dengan kendi di atas kepala, dan relief terakhir Garuda menyangga seorang perempuan. Relief Garudeya ini menggambarkan bakti Raja Anusapati kepada ibunya Kendedes.

Bangunan Candi Kidal berbentuk bujur sangkar, sisinya berukuran 8,36 meter dan punya penampil juga tangga masuk di bagian barat. Bentuk candi terlihat ramping seperti candi gaya Jawa Timuran dengan kaki candi besar dan agak tinggi, serta tubuh candi yang dibangun agak menggeser ke belakang. Kemudian, bila dilihat pada bagian atas, berbentuk seperti piramida dengan puncaknya berbentuk kubus.

Bila digambarkan secara utuh, Candi Kidal terdiri dari 3 bagian yakni, kaki candi, badan candi, dan atap candi. Berikut penggambaran dari masing-masing bagian tersebut!

1. Kaki Candi

Berbentuk bujur sangkar dengan berbagai sisinya berukuran 6,82 meter dan tinggi 1,94 meter. Untuk mencapai selasar di bagian lantai kaki candi, dibuat tangga batu yang berada tepat di depan pintu. Di bagian kaki candi, sekelilingnya terdapat pahatan hiasan bermotif medalion berjajar dan diselingi bingkai dengan motif bunga dan sulur-suluran.

2. Badan Candi 

Berbentuk bujur sangkar juga, dengan sisinya berukuran 5,3 meter dan tinggi 4,92 meter. Dindingnya dihiasi medalion dengan beragam tanaman hias, bunga hias, dan sulur-suluran. Di bagian ini terdapat bilik yang berukuran 1,9 meter x 1,9 meter dengan tinggi 2,6 meter yang berbentuk piramida.

3. Atap Candi 

Berbentuk kotak yang bersusun tiga dengan luas semakin kecil ke atasnya. Pada puncaknya yang tidak runcing, memiliki permukaan yang cukup luas dan berbentuk persegi. Tidak ada stupa atau ratna sebagai penghias di atap puncak candi ini, namun sekelilingnya terdapat ukiran bunga dan sulur-suluran.

Fungsi Candi Kidal

Fungsi candi kidal - Arca Prajnaparamita dipercaya sebagai gambaran wujud Ken Dedes

Arca Prajnaparamita dipercaya sebagai gambaran wujud Ken Dedes

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Candi Kidal dibangun sebagai tempat dharma atau kuburan dari seorang Raja, yaitu Raja Anusapati. Fungsi candi ini sama dengan candi-candi di Jawa Timur pada umumnya. 

Selain sebagai tempat mendoakan Raja Anusapati, pembangunannya juga ditujukan sebagai perawatan kepada ibu sang Raja, yakni Ken Dedes. Hal tersebut tercermin dari penggambaran relief Garudeya yang menunjukkan kasih sayang Raja Anusapati kepada ibunya yang semasa hidupnya nelangsa dan penuh derita.

Demikian pemaparan seputar sejarah Candi Kidal yang menarik dan penting untuk Quipperian ketahui. Semoga informasi dalam artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan sejarah kamu, khususnya mengenai Kerajaan Singosari di masa Raja Anusapati pada 1227-1248 Masehi.

Oh ya, agar Quipperian semakin semangat belajarnya, jangan lupa untuk tetap belajar bersama Quipper Video. Jika belum berlangganan, bisa daftar sekarang di sini. Kamu bisa belajar dengan para pengajar berpengalaman lewat rangkuman materi, latihan soal, dan ulasan video. Seru banget! Buruan daftar, ya!

Lainya untuk Anda