Home » Mapel » Sejarah » Sejarah Sumpah Pemuda – Sejarah Kelas 11

Sejarah Sumpah Pemuda – Sejarah Kelas 11

Sejarah Sumpah Pemuda

Halo Quipperian! Jika kamu ditanya mengenai Sejarah Sumpah Pemuda, apa yang akan kamu katakan? Mungkin Quipperian akan menjawabnya dengan peristiwa Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh organisasi pemuda-pemudi dari berbagai wilayah Indonesia. Secara peristiwa sejarahnya, kamu bisa menjelaskannya demikian. 

Lalu, jika ada ada yang bertanya selanjutnya mengenai sejarah lahirnya Sumpah Pemuda dan artinya bagi bangsa Indonesia, bagaimana? Tenang, Quipper Blog kali ini akan membantumu untuk bisa menjawabnya! Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, yuk.

Perjalanan Lahirnya Sumpah Pemuda

Sebelum terbentuknya berbagai organisasi kepemudaan hingga Kongres Pemuda I dan II, perjalanan Sumpah Pemuda dapat dimulai pada awal abad ke-19 ketika beberapa daerah di Minangkabau dan Sumatera melakukan perlawanan kepada pemerintah kolonial. Peristiwa tersebut memunculkan kesadaran dan membentuk rasa nasionalisme, khususnya di kalangan bangsawan, cendikiawan, dan para pemuda.

Konsep nasionalisme tersebut selanjutnya sering bergulir dari satu diskusi ke diskusi lainnya hingga memunculkan banyak organisasi pergerakan. Beberapa organisasi tersebut tumbuh di berbagai daerah Indonesia seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong 5 Islamiten Bond, dan Jong Celebes. 

Setelah itu, konsep nasionalisme mulai tersebar dan kuat, mulai dari berdirinya Budi Utomo yang memperjuangkan bangsa Jawa dan Indische Partij yang dinilai dapat menyebarkan paham nasionalisme dengan dasar tanah kelahiran, yaitu Hindia Belanda—terlepas dari etnis dan ras yang dimiliki. Cipto Mangunkusumo, Ernest Dowes Dekker, dan Surwadi Suryaningrat atau lebih dikenal dengan sebutan tiga serangkai menjadi tokoh yang menyebarkan ide nasionalisme dan membentuk jaringan organisasi kepemudaan.

Selanjutnya, organisasi kepemudaan Indonesia mulai menerima paham nasionalis yang banyak disebarkan oleh golongan terpelajar dari Belanda. Nah, paham nasionalis inilah yang menjadi cikal bakal kerja sama antar-organisasi kepemudaan waktu itu. Salah satu puncaknya ialah dengan diselenggarakannya Kongres Pemuda yang menghasilkan Sumpah Pemuda dan menjadi pergerakan monumental bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia selanjutnya.

Isi dan Makna

Kongres Pemuda II berlangsung selama dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia. Adapun tujuan diselenggarakannya Kongres Pemuda II antara lain: Melahirkan cita-cita semua perkumpulan pemuda-pemuda di Indonesia; membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia; serta memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.

Seperti yang kita ketahui bersama, Kongres Pemuda II tersebut menyepakati rumusan tiga janji yang kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda. Berikut isi dan makna Sumpah Pemuda tersebut. 

Pertama 

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. 

Kedua 

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. 

Ketiga

Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indone

Ketiga janji tersebut mengandung makna bahwa segala perbedaan pada bangsa Indonesia bukan menjadi penghalang untuk mewujudkan persatuan yang juga sejalan dengan Bhineka Tunggal Ika yang juga memiliki makna “berbeda-beda tetapi tetap satu”.

Arti Sumpah Pemuda bagi Kebangsaan Indonesia

Quipperian, setelah rumusan Sumpah Pemuda lahir, berbagai gerakan untuk memperjuangkan kemerdekaan di berbagai wilayah Indonesia semakin kuat. Tidak hanya itu, semangat Sumpah Pemuda juga mulai mengikis sifat primordialisme atau pandangan yang memegang teguh hal-hal mendasar pada individu yang mencakup bangsa, ras, dan agama. Persatuan seperti inilah yang menjadi dasar dan harapan untuk melawan penjajahan Belanda pada masa itu.

Hal menarik kemudian ialah Sumpah Pemuda juga menjadi cikal bakal dari konsepsi Indonesia. Rumusan ketiga janji dalam Sumpah Pemuda menjadi sebuah gagasan untuk “menjadi Indonesia” yang juga berarti mengaku bertanah air dan berbangsa Indonesia. Hal inilah yang mendasari negara Indonesia di kemudian hari yang berbentuk “Negara Kesatuan”, bukan berbentuk federal seperti yang diinginkan oleh pemerintahan Belanda waktu itu.

Menerapkan Sumpah Pemuda di Zaman Now

Penerapan Sumpah Pemuda saat ini masih sangat relevan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Beberapa contoh penerapannya sebenarnya terlihat pada lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-hari. Salah satunya ialah dengan memerangi berita hoaks atau informasi bohong. Sadar enggak sih, berita hoaks itu bisa lho mengakibatkan pertengkaran bahkan konflik sosial karena isu yang terdapat di dalamnya dapat mengandung hal-hal yang sensitif seperti SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan). 

Nilai-nilai Sumpah Pemuda selanjutnya yang relevan untuk Quipperian terapkan saat ini ialah saat di lingkungan sekolah. Sekolah menjadi rumah kedua setelah keluarga dan tanpa disadari di lingkungan ini kamu berinteraksi dengan banyak orang dari agama, ras, dan etnis yang berbeda-beda. 

Nah, salah satu penerapan yang bisa kamu lakukan ialah dengan tidak membeda-bedakan teman hanya berdasarkan latar belakang dan saling membantu satu sama lain, sebagai bentuk pemaknaan kerja sama dan persatuan pada Sumpah Pemuda.

Demikian pembahasan mengenai sejarah Sumpah Pemuda yang terdapat dalam materi pelajaran Sejarah Kelas 11. Semoga informasi di artikel ini semakin menambah pengetahuanmu, ya, dan kamu dapat menerapkan makna Sumpah Pemuda di kehidupan sehari-hari.

Semangat belajar selalu, Quipperian! Jangan lupa untuk berlangganan Quipper Video sebagai teman belajarmu, bisa daftar sekarang di sini!

[spoiler title=SUMBER]

  • learn.quipper.com/
  • tirto.id/
  • mancode.id/[/spoiler]

Lainya untuk Anda