Home » Mapel » Sejarah » Ken Arok – Asal, Masa Kejayaan, & Silsilah Keturunan

Ken Arok – Asal, Masa Kejayaan, & Silsilah Keturunan

Cerita Sejarah Ken Arok

Hai, Quipperian! Yuk, kenalan sama Ken Arok!

Konon, Ia terkenal dengan kisah cintanya yang penuh drama dengan Ken Dedes. Namun, jika menelisik lebih jauh, Ia sebenarnya memiliki prestasi yang gemilang, lho.

Dia adalah raja pertama dari salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Nusantara. Yup, Kerajaan Singasari.

Mau tahu cerita lebih lengkapnya? Tenang, Quipper Blog akan mengulik lebih dalam lagi mengenai raja kontroversial satu ini. Selamat membaca , ya!

Asal Asul Ken Arok

Patung Ken Arok.

Sumber: id.wikipedia.org

Sebenarnya, tidak ada sumber yang menyebutkan secara pasti asal usul Ken Arok. Dugaan awal menyebut bahwa Ia terlahir dari keluarga petani miskin yang bertempat tinggal di sekitaran Sungai Brantas, Jawa Timur pada 1182 masehi.

Menurut mitos, masa kecilnya sangat tragis karena ia sebenarnya dibuang oleh ibunya sendiri yang bekerja sebagai pembantu di Kerajaan Kediri. Hingga pada akhirnya Ia ditemukan oleh seorang pencuri bernama Lembong dan akhirnya menjadi anak asuh pencuri tersebut. 

Karena dibesarkan di lingkungan yang tidak ideal, ia akhirnya menjiplak sifat pengasuhnya sebagai pencuri picik. Semasa mudanya ia banyak melakukan tindakan jahat hingga ia bertemu dengan Mpu Lohgawe, seorang brahmana yang datang dari India.

Secara rinci dijelaskan bahwa Ken Arok bertemu dengan Lohgawe di dalam sebuah rumah judi setelah berkeliling mencarinya di Desa Taloka. Lohgawe sendiri percaya bahwa Ken Arok adalah titisan wisnu hanya dari sekali menatap. 

Dengan penuh keyakinan, Mpu Lohgawe mengangkatnya sebagai anak. Keduanya akhirnya berkelana menuju Tumapel, bagian dari kerajaan Kediri pada masa pemerintahan Kertajaya. Wilayah Tumapel ini disebut-sebut adalah asal usul dari kerajaan Singasari.

Pertemuan dengan Ken Dedes

Arca Prajnaparamita dipercaya sebagai gambaran wujud Ken Dedes. Sumber: en.wikipedia.org

Berbekal koneksi yang dimiliki oleh Mpu Lohgawe, Ken Arok mampu menjadi abdi akuwu (camat) di Tumapel pada saat itu, yakni Tunggul Ametung. Menurut kitab pararaton, Tunggul Ametung terkesima dengan kecantikan seorang gadis, putri dari pendeta Budha Mahayana bernama Ken Dedes. 

Hasrat Tunggul Ametung untuk memiliki gadis itu akhirnya membuatnya menggunakan cara licik yakni menculik Ken Dedes dari ayahnya. Marah dengan sikap Tunggul Ametung, ayah Ken Dedes mengutuk Tunggul Ametung terbunuh oleh sebilah keris.

Pada suatu waktu, Ken Arok tak sengaja melihat betis Ken Dedes yang terlihat bercahaya dan langsung tergila-gila karenanya. Ia pun menceritakan pengalaman ini pada Mpu Lohgawe dan Lohgawe sangat terkesan. Menurutnya, perempuan seperti itu adalah nareswari (permaisuri), dan pria yang dapat memperistrikan perempuan tersebut akan menjadi raja dunia.

Percaya dengan setiap perkataan yang dilontarkan oleh Mpu Lohgawe, Ia akhirnya merencanakan siasat pengkhianatan kepada Tunggul Ametung. Ia memesan sebuah keris yang dibuat dengan kekuatan gaib kepada Mpu Gandring. Keris yang dianggap memiliki kesaktian ini kemudian akan menjadi alat untuk membunuh Tunggul Ametung.

Belum selesai keris ini dibuatkan sarungnya, Ken Arok menguji kesaktian keris tersebut dengan membunuh si pembuatnya sendiri, yakni Mpu Gandring. Konon, Mpu Gandring mengutuk keris tersebut akan meminta tumbal, yakni tujuh turunan Ken Arok.

Masa Pemerintahan atas Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari. Sumber: kompas.com

Cerita sejarah dilanjutkan ke masa pemerintahan. Menurut mitos, Ken Arok melancarkan aksinya untuk membunuh Tunggul Ametung saat tengah tertidur di malam hari. Ia menusuk sendiri Tunggul Ametung di hadapan istrinya Ken Dedes yang tengah mengandung. Dengan bujuk rayunya, Ken Dedes memilih tak berkutik.

Berhasil dengan rencananya membunuh penguasa Tumapel, Ia akhirnya memperistrikan Ken Dedes dan akhirnya menguasai kawasan Tumapel. Adapun, beberapa waktu berselang, para brahmana terlibat perselisihan dengan Raja Kertajaya dari kerajaan Kediri.

Ia pun memanfaatkan situasi tersebut dengan cara mengambil hati para Brahmana dan lepas dari bayang-bayang kerajaan Kediri dengan cara berperang. Menang berperang, Ken Arok mendeklarasikan diri sebagai raja atas kawasan Tumapel, cikal bakal kerajaan Singasari, dengan gelar Sri Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi. Dengan begitu, Ia terkenal sebagai raja pertama kerajaan Singasari.

Tak banyak sumber sejarah yang menjelaskan bagaimana kejayaan kerajaan Singasari saat Ken Arok memimpin. Namun, kitab Pararaton menjelaskan bahwa masa pemerintahannya memang cukup singkat yakni lima tahun lamanya.

Dalam prasasti Mula Malurung diceritakan bahwa pendiri kerajaan Singasari meninggal di atas kencana yang berarti kematiannya memang tidaklah wajar.

Kematian Ken Arok

Mitos menyebutkan bahwa Anusapati, adalah dalang dari kematian Ken Arok. Diceritakan bahwa Anusapati mengetahui bahwa ia adalah anak tiri setelah mendesak ibunya (Ken Dedes).

Geram akan kenyataan tersebut, Anusapati akhirnya merencanakan siasat untuk membunuh ayah tirinya tersebut dengan Keris Mpu Gandring. 

Anusapati akhirnya berhasil membunuh ayah tirinya tersebut secara tidak langsung dengan menyuruh pembantunya untuk menikam ayahnya tersebut dari belakang saat sedang makan di sore hari.

Konon, untuk menghilangkan jejak, Anusapati berbalik membunuh pembantunya tersebut.

Silsilah Keturunan Ken Arok

Meski terkenal sebagai sosok yang picik, Ken Arok nyatanya adalah leluhur dari pemimpin dari kerajaan terbesar di Nusantara yakni Majapahit.

Dirincikan bahwa Ken Dedes memiliki anak dari perkawinannya dengan Tunggul Ametung bernama Anusapati. Setelah membunuh ayah tirinya, Anusapati mengambil alih kekuasaan  dalam waktu singkat. Mengapa singkat? Karena ternyata usut punya usut, Tohjaya, mengetahui kasus pembunuhan tersebut.

FYI Quipperian, selain memperistrikan Ken Dedes, Ia juga memiliki selir bernama Ken Umang. Sama seperti Ken Arok dan Anusapati, Tohjaya juga memiliki seribu akal. Ia membunuh Anusapati saat tengah lengah dalam acara sabung ayam, kegiatan yang diminati oleh Anusapati.

Adapun, Tohjaya tidak mati karena dibunuh, tetapi terluka parah karena berusaha melarikan diri karena tak becus memimpin. Ia menimbulkan perselisihan antar elit kerajaan yang pada dasarnya adalah keturunan dari Ken Arok dan Tunggul Ametung.

Kematian Tohjaya membuat putera Anusapati, Wisnuwardhana dan Narasinghamurti, cucu dari Ken Arok naik tahta secara berdampingan. Keturunan Ken Arok dan Tunggul Ametung pada akhirnya bisa memerintah secara berdampingan dan hidup rukun.

Bahkan putera Wisnuwardhana, Kertanegara, berhasil mencatatkan sejarah sebagai raja yang paling bersinar semasa memimpin kerajaan Singasari.

Sementara, cucu Narasinghamurti, Raden Wijaya, adalah pendiri kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia yakni kerajaan Majapahit. Kekuasaannya terbentang dari pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan Semananjung Malaya hingga Indonesia timur, lho!

Wah, enggak nyangka ya, akal seribu Ken Arok ternyata bisa melahirkan keturunan paling berjaya dalam sejarah Nusantara. Mengulik lagi sejarah kerajaan di Indonesia ternyata menarik ya, Quipperian! Selesai sudah nih, cerita sejarah Ken Arok yang seru banget seperti film.

Semoga dengan tulisan ini, kamu bisa makin tertarik dengan sejarah leluhur bangsa Indonesia. Sebenarnya, banyak sekali lho penjelasan yang berhubungan dengan pelajaran sejarah yang bisa diakses melalui Quipper Video. Kamu juga bisa belajar didampingi dengan profesional di bidangnya hanya dengan subscribe channel ini. Yuk bisa yuk, jadi pinter bareng Quipper!

Lainya untuk Anda